Catat, Ini Langkah Pengobatan saat Mengalami Muntaber
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengatasi muntaber adalah memperbanyak asupan cairan, untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh.

DAFTAR ISI
- Langkah Tepat Penanganan Muntaber
- Penyebab Muntaber
- Komplikasi Muntaber
- Apa Kata Studi tentang Muntaber?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Muntaber
- FAQ
Muntaber adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mengalami muntah dan diare. Gangguan ini umumnya tidak membahayakan, tetapi perlu diwaspadai saat menyerang anak-anak karena dapat menimbulkan dehidrasi.
Tahapan awal dari gangguan ini adalah menggigil dan demam yang bisa disertai dengan mual. Setelah itu, barulah pengidapnya mengalami muntah, diare, hingga perasaan nyeri yang parah.
Lalu, apa langkah pertama yang harus dilakukan ketika mengalami muntaber? Temukan penjelasannya di sini!
Langkah Tepat Penanganan Muntaber
Saat mengalami muntaber, inilah tahapan penting yang perlu kamu lakukan agar kondisinya tidak semakin memburuk:
1. Perbanyak konsumsi cairan
Cara paling awal untuk mengatasi muntaber adalah dengan mengembalikan cairan tubuh yang keluar melalui keringat, muntah, dan diare. Hal ini untuk mencegah dehidrasi yang bisa menimbulkan kondisi fatal jika dibiarkan.
Jenis cairan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi, antara lain:
- Konsumsi air putih atau sup dengan kaldu.
- Konsumsi minuman yang dapat membantu penggantian elektrolit, seperti minuman olahraga atau air kelapa.
- Konsumsi teh tertentu, seperti jahe, untuk menenangkan perut dan meredakan mual (hindari teh dengan kafein tinggi).
Kamu juga dapat mengonsumsi beberapa pilihan obat muntaber yang ampuh mengatasi kondisi ini. Kamu bisa simak Berbagai Pilihan Obat Muntaber yang Biasanya Diresepkan Dokter di artikel ini.
2. Minum oralit
Seseorang yang mengidap muntaber perlu mencegah kadar elektrolit menurun akibat cairan tubuh yang berkurang. Minum oralit dapat menghentikan masalah tersebut.
Kamu bisa membuat sendiri oralit dengan campuran air hangat, garam, dan gula. Jika ingin lebih mudah, beli produk yang sudah siap untuk diolah dan segera konsumsi.
Kandungan natrium dari garam dapat membantu dalam menahan cairan tidak keluar dari tubuh. Serta glukosa dapat mengembalikan elektrolit yang hilang. Maka dari itu, langkah ini salah satu yang penting untuk menjaga kesehatan saat terserang muntaber.
Gejala Muntaber yang Umum Terjadi
1. Mengalami sakit perut dan kram.
2. Tubuh mengalami demam.
3. Penurunan nafsu makan.
4. Mengalami sakit kepala.
5. Nyeri pada otot.
6. Sendi yang kaku.
7. Mengalami kelelahan.
3. Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna
Pastikan untuk mengonsumsi berbagai makanan yang lembut dan mudah untuk dicerna. Cobalah untuk fokus mengembalikan energi tubuh dengan beberapa makanan, seperti pisang dan nasi lembek atau bubur. Dua makanan ini dapat mengembalikan tenaga untuk membantu tubuh lebih cepat pulih.
4. Beristirahat dengan cukup
Saat mengalami muntaber, tubuh perlu istirahat untuk melawan infeksi. Kamu perlu mendapatkan tidur yang cukup dan mengurangi aktivitas yang dilakukan hingga benar-benar sembuh. Pada mode istirahat, tubuh bekerja keras dalam mengatasi infeksi serta mengembalikan kondisi kembali normal.
5. Konsumsi obat-obatan
Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi agar muntaber bisa lebih baik. Obat ini sebaiknya dikonsumsi dengan resep dari dokter untuk memastikan efektivitasnya dan menghindari berbagai efek sampingnya.
Berikut beberapa obat tersebut:
- Acetaminophen
Obat ini dapat dikonsumsi untuk mengatasi demam atau nyeri. Konsumsi obat ini sesuai petunjuk yang ada pada label disertai minuman secukupnya dan mengonsumsi makanan sebelumnya.
- Obat antiemetik
Jenis obat ini dapat meringankan mual. Beberapa contoh dari obat antiemetik, antara lain promethazine, prochlorperazine, dan lainnya. Dengan mengonsumsi obat ini, diharapkan mual dan diare benar-benar berhenti.
- Obat anti-diare
Kamu juga bisa memilih obat anti-diare yang dijual bebas, seperti Loperamide hydrochloride. Namun, sebaiknya pemilihan obat ini sesuai dengan resep dari dokter, terlebih jika diberikan untuk anak-anak.
Tindakan pengobatan segera perlu dilakukan guna mencegah dehidrasi, kondisi yang dapat membuat tubuh kekurangan cairan. Jika dibiarkan, seseorang mungkin membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Penyebab Muntaber
Muntaber disebabkan oleh infeksi yang menyerang sistem pencernaan, terutama oleh virus dan bakteri. Infeksi ini menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta kontak dengan penderita yang terinfeksi.
Infeksi Virus
Virus adalah penyebab paling umum muntaber dan sangat menular. Beberapa virus utama yang menyebabkan muntaber meliputi:
1. Rotavirus
Virus ini sering menjadi penyebab utama muntaber pada bayi dan anak-anak.
Rotavirus menyebar melalui kontak tangan ke mulut setelah bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi.
Kondisi ini menyebabkan diare berair yang parah, demam, dan muntah.
2. Norovirus
Sering menyebabkan wabah muntaber di tempat-tempat tertutup seperti kapal pesiar, sekolah, dan rumah sakit. Gejalanya termasuk muntah mendadak, diare, dan nyeri perut.
Norovirus sangat menular dan dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
3. Adenovirus
Virus ini menyebabkan diare ringan hingga sedang yang berlangsung lebih lama dibandingkan infeksi virus lainnya.
Umumnya menyerang anak-anak dan dapat menyebar melalui kontak langsung atau udara.
2. Infeksi Bakteri
Bakteri tertentu dapat menyebabkan muntaber yang lebih parah dan terkadang berdarah. Beberapa bakteri penyebab utama meliputi:
Escherichia coli (E. coli)
Beberapa strain bakteri ini menghasilkan racun yang menyebabkan diare parah. Sering ditularkan melalui konsumsi makanan mentah atau air yang terkontaminasi.
Beberapa jenis E. coli dapat menyebabkan diare berdarah dan komplikasi serius seperti sindrom uremik hemolitik (kerusakan ginjal).
Salmonella
Bakteri ini sering ditemukan dalam makanan mentah seperti telur, daging, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Gejalanya termasuk demam tinggi, diare berdarah, dan nyeri perut yang hebat.
Shigella
Bakteri ini bisa enyebabkan diare berdarah (disentri) yang dapat disertai dengan demam tinggi dan nyeri perut. Shigella menyebar melalui tangan yang terkontaminasi feses penderita.
Vibrio cholerae (Kolera)
Kolera menyebabkan diare berair parah yang bisa mengakibatkan dehidrasi cepat. Bakteri ini sering ditularkan melalui air minum yang terkontaminasi.
3. Infeksi Parasit
Giardia lamblia dan Entamoeba histolytica dapat menyebabkan muntaber kronis. Parasit ini sering ditemukan di air yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan diare berkepanjangan yang berulang.
4. Penyebab Lain
Selain infeksi, muntaber juga bisa disebabkan oleh:
- Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus menghasilkan racun dalam makanan yang bisa menyebabkan muntah dan diare mendadak.
- Beberapa orang mengalami muntaber akibat reaksi alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu atau makanan laut.
- Penggunaan antibiotik atau obat antiinflamasi tertentu dapat mengganggu flora normal usus dan menyebabkan muntaber.
Komplikasi Muntaber
Jika tidak ditangani dengan baik, muntaber dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, terutama pada bayi, anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Berikut adalah beberapa komplikasi utama muntaber:
1. Dehidrasi Berat
Dehidrasi adalah komplikasi paling umum dari muntaber yang terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan melalui muntah dan diare. Gejala dehidrasi berat meliputi:
- Mulut dan kulit kering
- Urine sedikit atau berwarna gelap
- Pusing atau lemas
- Mata cekung
- Tekanan darah rendah yang bisa menyebabkan syok
Jika tidak segera ditangani, dehidrasi berat dapat berujung pada kegagalan organ dan kematian.
2. Ketidakseimbangan Elektrolit
Cairan tubuh mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida yang penting untuk fungsi jantung, saraf, dan otot. Kehilangan elektrolit akibat muntaber bisa menyebabkan:
- Hipokalemia (kadar kalium rendah) yang berisiko menyebabkan gangguan irama jantung dan kelemahan otot.
- Hiponatremia (kadar natrium rendah) yang dapat menyebabkan kejang dan koma dalam kasus yang parah.
3. Syok Hipovolemik
Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menurunkan volume darah dalam tubuh, sehingga menyebabkan tekanan darah turun drastis.
Gejalanya meliputi kulit pucat, denyut nadi cepat tetapi lemah, keringat dingin, dan kehilangan kesadaran.
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat medis yang bisa berujung pada kegagalan organ jika tidak segera ditangani dengan pemberian cairan intravena.
4. Malnutrisi
Pada anak-anak, muntaber yang berlangsung lama bisa menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi, terutama jika diikuti dengan kehilangan nafsu makan. Efeknya bisa:
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Kekurangan vitamin dan mineral yang penting bagi pertumbuhan
- Penurunan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi lain
5. Infeksi Sekunder
Diare yang parah bisa menyebabkan peradangan pada usus, yang meningkatkan risiko infeksi sekunder seperti:
- Sepsis: Infeksi bakteri menyebar ke aliran darah dan menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Bakteri dari feses bisa menyebar ke saluran kemih, terutama pada wanita dan anak-anak.
6. Kerusakan Usus (Sindrom Malabsorpsi)
Muntaber yang berlangsung lama atau disebabkan oleh infeksi tertentu dapat merusak dinding usus.
Hal ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi jangka panjang dan menyebabkan intoleransi laktosa sekunder, yang membuat penderita sulit mencerna produk susu setelah sembuh dari muntaber.
Apa Kata Studi tentang Muntaber?
Dalam dunia medis, muntaber juga disebut sebagai gastroenteritis. Ini merupakan kondisi di mana seseorang mengalami diare, dengan atau tanpa mual dan muntah.
Sebuah studi berjudul Gastroenteritis in Children yang diterbitkan dalam American Family Physician (2019) menyebut bahwa, gastroenteritis adalah infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan diare, muntah, demam, atau nyeri perut. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan bisa menyebabkan dehidrasi.
Untuk menilai dehidrasi, dokter akan melihat gejala seperti jumlah urine, asupan cairan, dan kondisi fisik anak.
Jika gejalanya ringan, pengobatan bisa dilakukan di rumah dengan banyak minum cairan seperti jus apel atau oralit. Namun, jika anak muntah terus, obat anti mual seperti ondansetron mungkin diperlukan.
Selain itu, apabila dehidrasi parah atau anak tidak bisa minum sama sekali, cairan infus mungkin diperlukan di rumah sakit.
Untuk mencegah kondisi tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari mencuci tangan, menyusui, dan memberikan vaksin rotavirus pada bayi.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Muntaber
Jika kamu mengalami gejala muntaber, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang lebih tepat.
Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Dokter Siska Damayanti Sp.PD merupakan salah satu pilihan dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.
Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait mengatasi muntaber.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc
2. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD. Ia adalah lulusan Universitas Andalas pada 2010 dan 2020.
Saat ini, ia berpraktik di Agam, Sumatera Barat, dan masih tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 1321401320109704.
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi muntaber.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengannya terkait penyakit diabetes, fungsi ginjal, dbd dan penyakit tropis, gangguan pencernaan, kesehatan paru, serta hipertensi.
Chat dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 70.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang muntaber.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. Stomach Flu Remedies.
Fair View. Diakses pada 2024. Self-Care for Vomiting and Diarrhea.
American Family Physician. Diakses pada 2025. Gastroenteritis in Children.
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Gastroenteritis.
FAQ
1. Apa itu muntaber?
Muntaber (muntah dan diare) adalah infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan diare dan muntah. Kondisi ini sering disebabkan oleh virus atau bakteri.
2. Obat muntaber apa saja?
Pengobatan utama adalah oralit untuk mencegah dehidrasi, obat anti-mual (seperti ondansetron), serta probiotik atau antibiotik jika disebabkan oleh bakteri.
3. Penyebab muntaber apa saja?
Muntaber bisa disebabkan oleh virus (seperti rotavirus atau norovirus), bakteri (seperti Salmonella atau E. coli), atau makanan dan air yang terkontaminasi.
4. Apakah muntaber menular?
Ya, muntaber sangat menular melalui kontak dengan penderita, makanan, atau benda yang terkontaminasi.