Catat, Ini Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Penting Diketahui
“Imunisasi dasar anak adalah sebuah upaya preventif untuk melindungi Si Kecil dari penyakit yang berbahaya. Itu sebabnya, orang tua wajib mengikuti jadwal imunisasi dasar anak yang tersedia di pusat layanan kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Setiap orang tua wajib menaati jadwal imunisasi dasar anak yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Sebab, hal ini merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit serius di masa depan.
Tidak ada alasan lagi untuk melewatkan atau menunda pemberian imunisasi. Pasalnya, imunisasi dasar anak mudah orang tua peroleh secara gratis di pusat layanan kesehatan pemerintah.
Ada beberapa penyakit serius yang dapat dicegah melalui imunisasi, seperti tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan rubella. Oleh karena itu, orang tua wajib mengetahui jadwal imunisasi dasar anak supaya tidak melewatkannya.
Jadwal Imunisasi Dasar Anak
Berikut adalah jadwal imunisasi dasar anak menurut Kemenkes RI dan IDAI yang perlu orang tua ketahui:
1. Usia 0–6 Bulan
Jadwal imunisasi dasar pada anak usia 0–6 bulan mencakup:
- Hepatitis B: Pemberian sebanyak empat kali, yaitu 24 jam setelah kelahiran, dan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan pada usia 18 bulan.
- DPT: Pemberian sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian vaksin booster pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.
- BCG: Hanya sekali pada usia 0–1 bulan.
- HiB: Diberikan tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster pada usia 18 bulan.
- Polio: Vaksin polio oral pada saat kelahiran hingga usia 1 bulan, dan vaksin polio suntik minimal 2 kali sebelum usia 1 tahun. Dosis selanjutnya pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
- PCV (pneumokokus): Pemberian sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster pada usia 12–15 bulan.
- Rotavirus: Rotavirus monovalen dua kali pada usia 6 minggu dan 4 minggu setelahnya. Rotavirus pentavalen tiga kali pada usia 6–12 minggu, dengan dosis kedua dan ketiga pada 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi harus selesai pada usia 32 minggu.
2. Usia 6–12 Bulan
Pada usia 6–12 bulan, jadwal imunisasi dasar anak meliputi:
- Influenza: Diberikan pada usia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali mulai usia 18 bulan hingga 18 tahun.
- Japanese Encephalitis (JE): Diberikan sekali pada usia 9 bulan, dengan booster pada usia 2–3 tahun.
- MMR: Diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan booster pada usia 18 bulan atau 5–7 tahun.
3. Usia 12–24 Bulan
Pada usia satu tahun, imunisasi yang perlu anak dapatkan, antara lain:
- Hepatitis A: Diberikan dua kali mulai usia 12 bulan, dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama.
- Varicela: Diberikan dua kali pada usia 12–18 bulan, dengan interval 6 minggu hingga 3 bulan untuk dosis kedua.
3. Usia 2–18 Tahun
Jadwal imunisasi untuk anak usia 2–18 tahun, yaitu:
- Tifoid: Diberikan sekali pada usia 2 tahun, dengan pemberian ulang setiap 3 tahun sejak usia 5–18 tahun.
- Dengue: Diberikan tiga kali antara usia 9–16 tahun, dengan interval dosis 6 bulan.
- HPV: Diberikan kepada anak perempuan dua kali antara usia 9–14 tahun, dengan interval 6–15 bulan setiap dosis.
Apabila ibu ingin memberikan vaksin untuk Si Kecil namun memiliki kendala untuk ke rumah sakit, jangan khawatir! Halodoc menyediakan fasilitas vaksinasi untuk anak melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).
Layanan dari Halodoc ini akan mendatangkan petugas ke tempat ibu atau di lokasi mana pun yang dipilih untuk pemberian vaksin. Pesan Halodoc Home Lab sekarang juga!
Sebelum Si Kecil mendapatkan vaksin, ibu perlu Persiapkan 5 Hal Ini Sebelum Imunisasi agar berjalan lancar.
Manfaat Memenuhi Imunisasi Dasar Anak
Memenuhi jadwal imunisasi anak merupakan langkah penting untuk menghindari risiko berbagai penyakit serius di masa depan.
Berikut adalah manfaat dari masing-masing imunisasi dasar yang perlu anak dapatkan:
1. Vaksin Hepatitis B
Jenis vaksin ini mampu mencegah penyakit hepatitis B, yang dapat menyasar organ hati.
Penyakit ini bisa berlangsung lama bahkan menetap seumur hidup. Jadi, jangan sampai lewatkan imunisasi hepatitis B untuk mencegahnya.
2. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Merupakan vaksin kombinasi yang efektif dalam mencegah ketiga penyakit mematikan pada bayi. Difteri dapat menyebabkan kesulitan bernapas, lumpuh, dan bahkan gagal jantung.
Sedangkan, tetanus dapat mengakibatkan kekakuan otot dan kunci mulut. Sementara itu, pertusis menyebabkan batuk rejan yang parah, sehingga berpotensi menimbulkan sesak napas bahkan kematian.
3. Vaksin BCG
Imunisasi ini bertujuan mencegah serangan penyakit tuberkulosis (TB). TB dapat berkembang menjadi meningitis, yang dapat berdampak serius pada kesehatan anak.
Pemberian vaksin BCG menjadi langkah preventif untuk melindungi anak dari dampak negatif TB.
4. Vaksin Polio
Penting untuk mencegah penyakit polio yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Polio masih menjadi ancaman serius di beberapa wilayah Indonesia, dan vaksinasi polio secara rutin membantu memutus mata rantai penularan penyakit ini.
Setelah berhasil mendapatkan vaksin, ibu juga perlu Perhatikan Hal Ini setelah Anak Imunisasi untuk mencegah efeknya.
5. Vaksin Hib
Vaksin ini efektif dalam mencegah meningitis, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Selain itu, vaksin Hib juga melindungi dari infeksi pada telinga, paru-paru, darah, dan persendian.
Upaya pencegahan sangat anak-anak butuhkan karena mereka termasuk dalam kelompok yang rentan terhadap meningitis.
6. Vaksin MR
MR atau measles (campak) dan rubella adalah dua penyakit serius. Campak dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan komplikasi serius seperti kebutaan, ensefalitis, hingga kematian.
Rubella, meskipun ringan pada anak, dapat berakibat fatal bagi ibu hamil dan janin. Pemberian vaksin MR menjadi langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi anak dari dampak negatif kedua penyakit ini.
Jika ibu memiliki pertanyaan lain tentang imunisasi dasar anak, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc! Pakai Halodoc sekarang juga!