Catat, Ini Bahaya Menggugurkan Kandungan bagi Tubuh Wanita

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Mei 2024

"Masih belum banyak wanita yang menyadari bahwa tindakan aborsi bisa menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan tubuh wanita. Inilah mengapa, aborsi tidak boleh dilakukan tanpa arahan tenaga ahli."

Catat, Ini Bahaya Menggugurkan Kandungan bagi Tubuh WanitaCatat, Ini Bahaya Menggugurkan Kandungan bagi Tubuh Wanita

DAFTAR ISI

  1. Sekilas tentang Metode Aborsi
  2. Kenali Bahaya Aborsi, Bisa Berakibat Fatal
  3. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keguguran

Halodoc, Jakarta – Keguguran dengan sengaja atau aborsi adalah prosedur medis yang dilakukan pasangan karena berbagai macam alasan. Pertimbangan medis tertentu, seperti komplikasi kehamilan yang bisa membahayakan nyawa bayi maupun ibu menjadi salah satu alasan aborsi dilakukan.

Namun, tidak dipungkiri juga bahwa ada banyak wanita atau pasangan yang memutuskan untuk melakukan prosedur tersebut karena kehamilan yang tidak direncanakan. Terlepas dari alasannya, tahukah kamu bahwa menggugurkan kandungan berbahaya bagi tubuh wanita? 

Sekilas tentang Metode Aborsi

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk menggugurkan kandungan, yaitu menggunakan obat-obatan atau melakukan operasi. 

Prosedur aborsi dengan metode obat dilakukan dengan mengonsumsi dua jenis obat dalam bentuk pil, yaitu mifepristone dan misoprostol. Pertama-tama, mifepristone diminum untuk menghalangi hormon progesterone, sehingga lapisan rahim menipis.

Setelah sekitar 1-2 hari kemudian, misoprostol bisa diminum yang akan merusak lapisan rahim, sehingga menyebabkan rasa sakit perdarahan dan keguguran.

Sedangkan aborsi dengan metode operasi yang paling umum dilakukan adalah aspirasi vakum. Operasi ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung ke dalam rahim melalui serviks dan janin dikeluarkan dengan alat isap.

Selain itu, prosedur operasi lainnya yang bisa dilakukan untuk menggugurkan kandungan adalah dilatasi dan evakuasi (D&E). Prosedur ini melibatkan memasukkan instrumen khusus yang disebut forsep melalui serviks dan ke dalam rahim untuk mengangkat kehamilan.

Kenali Bahaya Aborsi, Bisa Berakibat Fatal

Bila dilakukan bukan oleh tenaga medis profesional, atau menggunakan metode yang tidak aman, atau di tempat dengan fasilitas terbatas, tindakan menggugurkan kandungan bisa menyebabkan bahaya berikut bagi tubuh wanita:

1. Komplikasi 

Sama seperti prosedur medis pada umumnya, aborsi juga memiliki risiko komplikasi, meskipun tergolong rendah. Aborsi mungkin hanya menimbulkan sedikit rasa sakit dan perdarahan bila dilakukan sedini mungkin dalam masa kehamilan.

Namun, tidak menutup kemungkinan, beberapa komplikasi berikut bisa terjadi selama prosedur menggugurkan kandungan dilakukan: 

  • Infeksi rahim (uterus).
  • Aborsi tidak tuntas, yaitu kegagalan mengeluarkan sebagian atau semua jaringan kehamilan dari rahim.
  • Perdarahan hebat.
  • Kerusakan pada rahim atau leher rahim (serviks).

2. Masalah Kesuburan 

Sebenarnya, aborsi tidak memengaruhi peluang seorang wanita untuk hamil dan memiliki kehamilan normal di kemudian hari. Banyak wanita yang pernah menjalani aborsi bisa hamil segera setelahnya.

Namun, menggugurkan kandungan bisa membuat wanita berisiko mengembangkan infeksi rahim. Bila tidak segera ditangani, infeksi tersebut bisa menyebar ke saluran telur dan ovarium yang dikenal sebagai penyakit radang panggul.

Penyakit tersebut bisa meningkatkan risiko kemandulan. Baca lebih lanjut mengenai kemandulan pada artikel: Ketahui Cara Mengatasi Mandul untuk Pria dan Wanita.

3. Masalah pada Kehamilan Berikutnya

Bila tidak segera ditangani, penyakit radang panggul yang bisa terjadi akibat aborsi juga bisa menyebabkan kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya, yaitu ketika sel telur tertanam di luar rahim.

Aborsi juga menyebabkan melemahnya serviks, yang meningkatkan risiko wanita melahirkan sebelum waktunya.

Dua penelitian yang baru-baru ini diterbitkan menunjukkan bahwa aborsi yang diinduksi meningkatkan risiko kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya, sekitar 25-27 persen.

Setelah dua kali atau lebih aborsi, risiko wanita melahirkan prematur meningkat menjadi di antara 51-62 persen.

Sebuah penelitian di Kanada pada tahun 2013 juga menemukan bahwa wanita yang pernah melakukan aborsi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk memiliki anak prematur yang sangat dini (kehamilan 26 minggu). 

Kelahiran prematur bisa membawa risiko kesehatan yang serius bagi bayi. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu memiliki peluang yang jauh lebih rendah untuk hidup sampai dewasa.

Bila bertahan hidup, mereka memiliki risiko cacat serius yang signifikan, termasuk cerebral palsy, gangguan intelektual, gangguan perkembangan psikologis dan autisme.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Keguguran

Apabila kamu mengalami tanda-tanda keguguran konsultasikan dengan dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc. 

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.

Mereka pun mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi terkait keguguran.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2024. Abortion.
Compass Care. Diakses pada 2024. Abortion Risks and Side Effects