Cara Tepat Deteksi Speech Delay pada Buah Hati

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Januari 2018
Cara Tepat Deteksi Speech Delay pada Buah HatiCara Tepat Deteksi Speech Delay pada Buah Hati

Halodoc, Jakarta – Kemampuan berbicara anak berbeda-beda, awalnya Si Kecil hanya mengoceh tidak jelas. Namun seiring bertambahnya usia, ia pun akan mulai mengucapkan kata pertamanya. Biasanya, anak mulai bicara antara usia 11 hingga 14 bulan. Namun ia biasanya sudah mulai mengenal bahasa sejak usianya 3 bulan.

Nah, karena perkembangan bahasa anak berbeda-beda maka begitu pula dengan kemampuan bicaranya. Ada istilah yang disebut Speech Delay, yakni keterlambatan bicara pada anak yang disebabkan oleh kurangnya mendapatkan stimulasi berbicara, Speech delay pada anak bisa jadi luput dari perhatian orang tua. Namun begitu, deteksi sejak dini diperlukan agar orang tua tahu apakah buah hatinya mengalami speech delay atau tidak.

Melakukan Perbandingan

Memang benar bahwa kemampuan berbicara anak satu dengan yang lainnya itu berbeda, Oleh karena itu, membandingkan kemampuan buah hati ibu dengan anak lainnya juga bisa menjadi petunjuk sederhana. Meski demikian jangan langsung menarik kesimpulan jika kemampuan bicara Si Kecil tertinggal dari anak seusianya. Ini karena speech delay biasanya baru akan terlihat ketika ia masuk usia 12 bulan.

Usia 12 bulan menjadi batasan apakah Si Kecil terkena speech delay, ini karena pada usia ini para ahli berpendapat bahwa anak setidaknya sudah memiliki 1 hingga 20 kosakata. Sedangkan begitu usianya memasuki usia 18 bulan maka ia sudah akan memiliki 20 hingga 100 kata.

Ketidaktahuan Orangtua

Jika anak terkena speech delay tanpa disadari orangtua maka janganlah merasa rendah diri. Pasalnya, tanda-tanda speech delay memang sangat umum mengingat perkembangan pada anak berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu, agar orangtua menyadari perkembangan bicara anak, sebaiknya miliki tabel tahapan bicara.

Dilansir dari DetikHealth, pada usia 1 hingga 6 bulan anak biasanya sudah mulai cooing, yakni fase dimana ia merespon perkataan kedua orangtuanya. Seperti tersenyum, mengoceh, atau mengucapkan “ba ba” dan sejenisnya. Jika pada usia 7 bulan anak belum juga cooing, maka bisa jadi ia terkena speech delay.  

Tidak sedikit orang tua yang baru menyadari bahwa buah hatinya speech delay ketika usia anak sudah masuk dua tahun. Ini pun diketahui karena membandingkan kemampuan bicara Si Kecil dengan anak seusianya.

Perkembangan Bicara Sesuai Usia

Pada tahap perkembangan bicara yang normal, anak pada usia 10 hingga 11 bulan sudah bisa meniru. Ia bisa mengucapkan “Papa” atau “Mama” meski belum mengetahui makna sebenarnya. Sedangkan saat usianya genap 12 bulan, ia sudah bisa fasih memanggil “Papa” atau “Mama” bahkan bisa mengucapkan kata-kata sehari-hari yang terdiri dari dua atau tiga suku kata.

Pada usia 24 bulan atau dua tahun, ia pun memiliki lebih banyak kosakata, hingga mencapai 50 kosakata. Pada usia ini, anak mulai bisa memahami perkataan orang lain. Sedangkan ketika usianya sudah lebih dari dua tahun ia akan mulai mengingat nama, menyusun kaliam, serta mengingat lebih dari 400 kata seperti dilansir dari detikHealth. Jadi jika ketika usianya sudah menginjak 2,5 tahun namun ia belum juga memiliki kemampuan ini maka anak dipastikan terkena speech delay.

Oleh karena itu, selalu perhatikan tumbuh kembang anak, ya. Ingat juga untuk selalu jaga kondisi kesehatan anak dimana pun berada. Sedia selalu aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, ibu juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan saran dokter jika diperlukan. Jika butuh obat, vitamin, atau suplemen, ibu juga bisa membelinya di Halodoc, lho. Pesanan akan diantar dalam satu jam ke tempat tujuan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.