Cara Pencegahan Tortikolis bagi Orang Dewasa
Halodoc, Jakarta - Pernah melihat seseorang mengalami gangguan otot leher yang mengakibatkan kepala miring? Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan tortikolis, bagian atas kelapa pengidapnya akan terlihat miring ke satu sisi, sedangkan dagu miring ke sisi lainnya. Hati-hati dengan kondisi ini, sebab ia bisa menimbulkan rasa nyeri, sehingga sulit melakukan kegiatan sehari-hari.
Dalam kebanyakan kasus, tortikolis merupakan kondisi bawaan sejak lahir yang disebut tortikolis otot kongenital. Tapi, kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah medis tertentu setelah lahir. Misalnya, disebabkan karena gangguan pada otot leher. Untungnya, kondisi ini terkadang bisa hilang tanpa diobati, namun ada juga kemungkinan untuk kambuh lagi.
Baca juga: Kompres Air Hangat di Leher Bisa Kurangi Nyeri Tortikolis
Awasi Penyebabnya
Ketika seseorang mengalami kondisi ini, otot pada satu sisi leher yang membentang dari belakang telinga hingga tulang selangka jadi lebih pendek dari sisi lainnya. Banyak kondisi yang bisa menyebabkan otot yang disebut sternokleidomastoid ini jadi lebih pendek.
Sebut saja salah satu penyebabnya karena kelainan genetik, masalah pada sistem saraf, tulang belakang atas, atau otot. Di samping itu, ada kalanya penyebabnya tak diketahui dengan jelas, sehingga kondisi ini disebut dengan tortikolis idiopatik.
Sedangkan jenis kongenital, lain lagi ceritanya. Biasanya terjadi karena posisi kepala bayi yang tak normal dalam kandungan. Contohnya, sungsang yang bisa meningkatkan tekanan pada salah satu sisi kepala janin, sehingga otot leher menegang.
Baca juga: Ketahui Penanganan Pertama Ketika Terkena Tortikolis
Sebenarnya tak cuma itu saja, masalah leher ini juga bisa terjadi saat persalinan bila proses kelahiran dilakukan dengan bantuan forcep atau vakum. Proses persalinan ini memiliki kemungkinan untuk menyebabkan salah satu sisi otot leher mendapatkan tekanan lebih besar. Selain itu, kurangnya pasokan darah pada leher dan kerusakan otot juga bisa menimbulkan tortikolis.
Memiliki Berbagai Jenis Penanganan
Penanganan yang paling sederhana bisa dengan memijat atau mengompres leher dengan air hangat. Selain itu, gejala nyeri bisa diredakan dengan sejumlah obat pereda rasa sakit dan menggunakan diazepam untuk merelaksasi leher kaku. Nah, berikut beberapa pengobatan tortikolis lainnya.
-
Terapi posisi dan peregangan pasif pada bayi dan anak-anak.
-
peregangan pada bagian otot-otot terkait, terutama pada kasus kronis.
-
Pemberian suntikan botulinum toxin (botox) dan latihan.
-
Prosedur stimulasi otak.
-
Operasi tulang belakang pada kasus cedera yang mengakibatkan tulang terkilir.
-
Pemberian diphenhydramine dan benztropine pada kasus akut.
-
Pemberian antibiotik bagi yang disebabkan oleh infeksi.
-
Operasi perbaikan otot leher.
Baca juga: 6 Pengobatan Tortikolis yang Bisa Dilakukan
Ketahui Cara Mencegahnya
Cara mencegah tortikolis pada pada bayi dan orang dewasa cenderung berbeda. Untuk mencegah kondisi ini pada bayi, ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan prenatal untuk mendeteksi penyakit tersebut sejak dini. Contoh lainnya, bisa dengan mengajarkan bayi tengkurap untuk bertujuan melatih kekuatan otot leher. Ini bisa mengurangi risiko tortikolis pada Si Kecil.
Bagaimana dengan orang dewasa? Tortikolis dapat dicegah dengan segera memeriksakan diri ke dokter begitu merasakan gejala kesakitan pada leher. Di samping itu, untuk mengurangi kemungkinan sakit leher di masa mendatang, kamu bisa melakukan:
-
Perbaiki postur dengan latihan ringan, contohnya bisa melalui kelas yoga atau pilates.
-
Atur ruang kerja, sehingga meja dan kursi sesuai dengan posisi yang tepat atau kebutuhan.
-
Mintalah sandaran kaki bila lutut dan pinggul tidak rata atau ketika kaki tidak rata di tahan.
-
Tidur dengan bantal yang baik untuk menopang leher dan hanya gunakan satu bantal.
-
Pastikan leher didukung dengan sandaran kepala saat menyetir mobil.
Yang perlu diingat, segeralah kunjungi dokter bila rasa sakit di bagian leher semakin memburuk, rasa sakit tak mereda dalam satu minggu, atau mengalami demam disertai sakit leher.
Kamu juga bisa lho mendiskusikan pendidikan seks anak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!