Cara Orangtua Mengenali Gejala Awal Depresi pada Anak
Halodoc, Jakarta – Seperti orang dewasa, anak-anak bisa mengalami emosi yang naik dan turun. Satu saat mereka terlihat gembira saat sedang bermain, tapi di lain waktu, mereka juga bisa merasa sedih.
Rasa sedih adalah perasaan yang wajar dialami semua orang, termasuk anak-anak. Namun, orangtua dianjurkan untuk waspada bila kesedihan anak terus berlanjut, bahkan sampai mengganggu aktivitas sosial, minat, tugas sekolah, serta perannya dalam keluarga. Sebab, hal itu bisa menjadi gejala awal depresi.
Mengenal Depresi pada Anak
Depresi adalah gangguan suasana hati yang bisa menyebabkan seseorang merasa sedih, mudah tersinggung atau putus asa. Kondisi tersebut bisa memengaruhi kualitas tidur, nafsu makan atau hubungan dengan orang lain. Depresi juga bisa membuat seseorang kehilangan minat pada hobi atau aktivitas yang sebelumnya sangat disukai.
Pada kasus yang parah, depresi bisa menyebabkan pikiran untuk bunuh diri. Seseorang bisa dikatakan mengalami depresi bila mengalami gejala-gejala tersebut selama dua minggu atau lebih.
Tidak hanya orang dewasa, depresi juga bisa menyerang anak-anak. Meskipun anak-anak secara alami akan mengalami perubahan suasana hati seiring tumbuh kembang mereka, namun depresi berbeda.
Gangguan tersebut memengaruhi cara anak berinteraksi dengan teman dan keluarganya. Hal itu juga bisa membuat mereka tidak bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti sekolah, olahraga, hobi, atau aktivitas lainnya.
Pada anak-anak, depresi juga sering kali berjalan seiring dengan kecemasan. Kecemasan merupakan suatu kondisi medis yang menimbulkan perasaan takut, panik atau khawatir tentang situasi sehari-hari.
Kadang-kadang, depresi, dan kecemasan pada anak-anak dihubungkan dengan ‘growing pains’, rasa nyeri di kaki yang bisa mengganggu pertumbuhannya. Bila ibu memiliki kekhawatiran tentang perilaku atau kesehatan mental anak, segera bicarakan dengan psikolog atau psikiater.
Baca juga: Ini 7 Jenis Depresi yang Perlu Diketahui
Penyebab Depresi pada Anak
Depresi dan kecemasan pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
- Lingkungan, termasuk bullying, masalah keluarga.
- Riwayat keluarga, adanya anggota keluarga lain yang mengalami depresi.
- Penyakit fisik.
- Peristiwa hidup yang penuh tekanan.
- Penggunaan alkohol atau narkoba.
Terkadang depresi dipicu oleh satu peristiwa sulit, seperti perpisahan orangtua, kematian orang yang dicintai, atau masalah dalam sekolah atau dengan anak lain. Namun, sering kali depresi pada anak disebabkan oleh gabungan beberapa hal. Misalnya, anak memiliki kecenderungan untuk mengalami depresi dan mengalami peristiwa kehidupan yang sulit.
Baca juga: Penyebab Depresi Anak Perempuan yang Harus Dipahami Orangtua
Gejala Awal Depresi pada Anak
Gejala depresi pada anak bisa bermacam-macam. Gangguan ini sering tidak terdiagnosis, karena dianggap sebagai perubahan emosional dan psikologis yang normal. Namun, banyak anak yang mengalami depresi menunjukkan kesedihan atau suasana hati yang buruk seperti orang dewasa yang mengalami depresi. Gejala utama depresi berkisar pada kesedihan, perasaan putus asa, dan perubahan suasana hati.
Berikut gejala awal depresi pada anak yang perlu diwaspadai orangtua:
- Rasa sedih atau suasana hati yang buruk yang tidak kunjung hilang.
- Menjadi mudah marah atau menggerutu sepanjang waktu.
- Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka nikmati.
- Merasa lelah dan tidak bertenaga sepanjang waktu.
Selain itu, anak yang mengalami depresi juga bisa menunjukkan gejala berikut:
- Sulit tidur atau tidur lebih lama dari biasanya.
- Tidak bisa berkonsentrasi.
- Menarik diri dari teman-teman dan keluarga.
- Makan lebih sedikit dari biasanya atau makan secara berlebihan.
- Merasa kosong atau mati rasa.
- Memiliki pikiran tentang bunuh diri atau melukai diri sendiri.
Tidak semua anak yang depresi mengalami semua gejala tersebut. Faktanya, sebagian besar anak yang depresi akan menunjukkan gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Meskipun beberapa anak bisa terus berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan anak dengan depresi berat akan mengalami perubahan nyata dalam aktivitas sosial, kehilangan minat di sekolah dan prestasi akademis yang buruk, atau perubahan penampilan. Anak-anak juga bisa mulai menggunakan narkoba atau alkohol, terutama bila mereka sudah berusia di atas 12 tahun.
Baca juga: Pentingnya Mengajarkan Anak tentang Menjaga Kesehatan Mental
Itulah cara mengenali gejala awal depresi pada anak. Bila anak mengalami gejala awal depresi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Depression in Children.
WebMD. Diakses pada 2020. Depression in Children.
National Health Service. Diakses pada 2020. Depression in children and young people.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan