Cara Mudah Mencegah Infeksi Leptospirosis
“Meski termasuk penyakit yang jarang terjadi, leptospirosis tetap perlu diwaspadai karena bisa memicu komplikasi fatal. Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah infeksi leptospirosis. Kuncinya adalah menghindari kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi dengan urine hewan. Terutama bila kamu memiliki luka terbuka pada kulit.”
Halodoc, Jakarta – Kamu perlu ekstra hati-hati ketika sedang mengalami luka di kulit. Sebab, ketika luka yang tak kunjung sembuh bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan, risiko leptospirosis bisa meningkat. Meski kasusnya terbilang jarang, tetap penting untuk memahami cara mencegah infeksi leptospirosis.
Penyakit yang disebabkan oleh beberapa spesies bakteri genus Leptospira ini dapat berkembang menjadi kondisi yang fatal, seperti meningitis atau penyakit Weil. Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah tropis memiliki risiko paparan yang lebih besar terhadap leptospirosis.
Baca juga: Hati-Hati, Sugar Glider Dapat Menularkan Leptospirosis
Tips Mencegah Infeksi Leptospirosis
Leptospirosis umumnya tidak menular dari satu orang ke orang lain. Seperti dijelaskan di awal, penyakit ini menular ketika luka terbuka berkontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.
Selain melalui luka terbuka, bakteri penyebab leptospirosis juga bisa masuk ke tubuh melalui mata dan selaput lendir. Beberapa hewan yang bisa menularkan infeksi leptospirosis ke manusia adalah tidur, sigung, oposum, rubah, dan rakun.
Lantas, bagaimana cara mencegah infeksi leptospirosis? Jika kamu pergi berlibur ke daerah tropis, lalu ingin melakukan olahraga air, sebaiknya temui dokter untuk membicarakan mengenai tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah infeksi leptospirosis, terutama di antara mereka yang melakukan aktivitas rekreasi atau olahraga air, dan yang pekerjaannya bisa meningkatkan risiko.
Baca juga: Musim Hujan, Leptospirosis Lebih Merajalela
Bila kamu ingin olahraga air sebagai bagian dari aktivitas kala liburan, atau rutin berenang di air tawar seperti sungai atau danau, kamu harus mengambil beberapa tindakan pencegahan, yaitu:
- Memastikan setiap luka yang ada di kulit ditutupi dengan perban atau plester tahan air. Cara ini juga dapat melindungi dari berbagai infeksi selain leptospirosis, termasuk hepatitis A dan giardiasis.
- Setelah berenang di air tawar, ada baiknya untuk mandi secara menyeluruh.
Sementara itu, bila kamu memiliki pekerjaan yang berkaitan atau sering berkontak dengan hewan, air, atau tanah, upaya pencegahan yang bisa dilakukan dengan mengenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan, masker, sepatu bot, dan kacamata.
Lalu, bagaimana dengan orang yang bepergian ke daerah di mana leptospirosis biasa terjadi? Berikut tips pencegahan yang bisa dilakukan:
- Hindari berenang di air tawar.
- Minum hanya air yang direbus atau air mineral kemasan.
- Bersihkan dan tutupi luka kulit dengan perban tahan air.
- Pekerja darurat atau personel militer di wilayah bencana mungkin perlu minum antibiotik sebagai pencegahan, berdasarkan saran dokter.
Baca juga: Leptospirosis Bisa Berakibat Fatal, Ini Alasannya
Selain itu, upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
- Mengendalikan hama, terutama hewan pengerat seperti tikus.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh hewan atau produk hewan.
- Hindari menyentuh hewan mati dengan tangan kosong.
- Bersihkan semua luka sesegera mungkin dan menutupinya dengan perban atau plester tahan air.
- Hindari berenang atau menyentuh air sungai atau danau, terutama setelah banjir. Bila terpaksa, segera mandi secara menyeluruh.
- Hindari kontak dengan atau konsumsi apapun yang pernah kontak dengan air banjir.
- Menghindari air minum dari sungai dan danau kecuali telah dimasak hingga mendidih.
- Memastikan anjing peliharaan menerima vaksinasi leptospirosis.
Itulah beberapa upaya yang bisa jadi cara mencegah infeksi leptospirosis. Bila kamu butuh informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini, kamu bisa tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc kapan saja, lho.