Cara Menyapih Anak Tanpa Harus Memaksa

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 April 2021
Cara Menyapih Anak Tanpa Harus MemaksaCara Menyapih Anak Tanpa Harus Memaksa

Halodoc, Jakarta - Perjalanan menjadi ibu tidaklah mudah. Mulai dari mengandung selama 9 bulan, melahirkan, menyusui, hingga tiba waktunya menyapih anak. Banyak ibu mencari cara menyapih anak yang efektif, tanpa harus memaksa, yang akhirnya hanya menyiksa. 

Terlebih jika Si Kecil disusui secara eksklusif dan cukup sering menyusui secara langsung. Menyapih bisa jadi pekerjaan yang tidak mudah. Namun, sebenarnya menyapih anak tanpa harus memaksa adalah hal yang memungkinkan, kok. 

Baca juga: Nutrisi yang Diperlukan oleh Ibu Menyusui

Berbagai Cara Menyapih Anak Tanpa Memaksa yang Efektif

Ketika Si Kecil semakin bertumbuh besar, banyak ibu yang resah, bagaimana caranya membuatnya berhenti menyusu. Terlebih jika Si Kecil terbiasa dekat dan selalu “menempel” pada ibu. Membuatnya berhenti menyusu sering kali membuat ibu tak tega. 

Nah, bagi ibu yang ingin tahu cara menyapih anak tanpa memaksa yang efektif, berikut ini tipsnya:

1.Komunikasikan pada Si Kecil

Bergantung pada usia bayi, mereka mungkin belum dapat mengungkapkan pikirannya dalam kalimat yang rumit, tetapi mereka bisa mengerti apa yang disampaikan ibu. Jadi, cobalah untuk komunikasikan rencana menyapih padanya dengan lembut.

Beri tahu Si Kecil betapa bangganya ibu dengan cara ia tumbuh, apa yang telah ia pelajari, dan apa yang dapat ia lakukan. Jelaskan bahwa saat anak-anak tumbuh, ia tidak perlu lagi menyusu. Tekankan semua hal hebat yang dapat ia lakukan dan betapa menyenangkannya saat tumbuh dewasa.

Tentu saja, tidak semua anak siap dengan pembicaraan seperti ini. Jika percakapan tentang masa depan ini tampaknya menimbulkan reaksi negatif atau kecemasan, tidak masalah untuk menunda diskusi ini. Alih-alih, pertahankan fokus pada hal positif dan tunggu sampai ia sedikit lebih tua.

Jangan merasa perlu terburu-buru. Beri waktu untuk menyesuaikan diri dengan ide. Menyapih bekerja lebih baik bila dilakukan secara bertahap. Meskipun ibu mungkin tidak menyusui sesering dulu, penurunan perlahan membantu menghindari pembengkakan, saluran tersumbat, dan mastitis .

2.Jangan Menawarkan, dan Jangan Menolak 

Ibu mungkin memiliki jadwal waktu menyusui yang padat, atau mungkin masih menyusui sesuai permintaan dan ketika Si Kecil mencari kenyamanan atau ketenangan. Alih-alih secara otomatis menyusui seperti biasa, tunggulah untuk melihat apakah Si Kecil meminta untuk menyusu.

Jika mereka meminta, persilakan, tetapi jika mereka lebih tertarik bermain dengan kucing atau mencoba sereal baru yang baru saja dibeli, biarkan saja dan jangan menawarkan dengan sengaja. Ibu mungkin menemukan bahwa jadwal menyusui menurun drastis hanya dengan membiarkan hal-hal baru menggantikan sesi menyusui.

Baca juga: Apakah Boleh Ibu Menyusui Melakukan Diet?

3.Persingkat Sesi Menyusui

Si Kecil mungkin sering kali ingin mendapatkan sesi menyusui yang lama, seperti sebelum tidur siang, atau saat ingin bersantai. Cobalah untuk bicarakan padanya dan sepakati untuk membatasi berapa lama sesi menyusui boleh berlangsung. 

Lakukan pembatasan sesi menyusui secara bertahap. Misalnya 15 menit, lalu setelah satu atau dua minggu, kurangi menjadi hanya 10 menit. Gantilah waktu setelah menyusui dengan aktivitas yang disukai Si Kecil, seperti membaca buku, atau bermain dengan bonekanya. 

4.Batasi di Mana dan Kapan akan Menyusui 

Secara bertahap, batasilah di mana dan kapan akan menyusui Si Kecil. Misalnya, hanya di rumah, atau hanya di kamar tidur saja. Batasi juga waktunya.

Misalnya, hanya saat sebelum tidur di malam hari. Jangan lupa komunikasikan perubahan ini pada Si Kecil agar ia memahaminya. 

5.Tawarkan Alternatif 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penting untuk mengganti waktu yang dihabiskan bersama untuk menyusui dengan sesuatu yang menyediakan waktu khusus untuk ibu dan anak. 

Pertimbangkan untuk mengganti sesi menyusui dengan membaca buku bersama, bernyanyi, bermain puzzle, makan camilan, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar rumah.

Baca juga: 7 Mitos Seputar Menyusui yang Perlu Diketahui

6.Hindari Menyapih saat Ada Sesuatu

Jangan menyapih hanya karena ibu ingin memulai program hamil lagi, atau memanfaatkan momen ketika Si Kecil sakit dan berhenti menyusu sejenak. Anak-anak berkembang dengan rutinitas, dan terlalu banyak perubahan sekaligus dapat membuatnya stres dan rencana menyapih bisa saja gagal.

Itulah beberapa tips dan cara menyapih anak tanpa memaksa, tetapi bisa efektif jika dilakukan dengan sabar. Ketahuilah bahwa tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk menyapih Si Kecil. Temukan cara yang paling sesuai dan nyaman dijalani oleh ibu dan Si Kecil, serta jangan terburu-buru. 

Dalam beberapa kasus, menyusui dapat berakhir dengan sangat alami. Seiring berjalannya waktu, Si Kecil mungkin mulai menunjukkan minat yang kurang untuk menyusui karena mereka sibuk mengeksplorasi dunia. 

Jadi, nikmatilah momen menyusui sebisa mungkin dan menyapih dengan santai. Jika ibu butuh saran seputar menyusui, bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, yang siap bantu kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Motherly. Diakses pada 2021. 13 Ways To Make Weaning Easier For You and Your Child.
Today’s Parent. Diakses pada 2021. How To Wean Your Baby.
Healthline. Diakses pada 2021. How to Wean a Toddler from Breastfeeding (Even the Stubborn Ones!)