Mau Terhindar dari Infeksi Cacing Pita? Ini 7 Tips Mencegahnya
“Infeksi cacing pita perlu diwaspadai. Kamu perlu tahu cara mencegahnya, salah satunya dengan menjaga kebersihan makanan.”
Halodoc, Jakarta - Cacing pita adalah salah satu parasit yang dapat menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh manusia. Parasit ini memiliki bentuk pipih dan banyak ruas di sepanjang tubuhnya. Cacing pita dewasa bisa memiliki panjang hingga 25 meter, dan hidup hingga 30 tahun.
Infeksi cacing pita dapat terjadi pada siapa saja. Terutama yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau sering mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik. Meski umumnya ringan, infeksi cacing pita dapat menyebar ke bagian organ lainnya.
Apa Ciri-Ciri Orang Kena Cacing Pita?
Infeksi yang terjadi akibat cacing pita umumnya ringan. Orang yang terinfeksi terkadang tidak merasakan gejala apapun. Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul saat mengalami infeksi cacing pita di usus, antara lain:
- Demam
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Mual
- Sakit perut
- Lemas
- Kehilangan nafsu makan
- Diare
- Berat badan turun
- Masalah dalam penyerapan nutrisi makanan
Pada beberapa kasus, pengidap infeksi cacing pita dapat menyebabkan munculnya benjolan atau kista, reaksi alergi, kejang, hingga koma. Terutama jika infeksi cacing pita tersebut telah menyebar sampai ke otak.
Tips Mencegah Infeksi Cacing Pita
Infeksi cacing pita, atau taeniasis, umumnya terjadi di lingkungan dengan sanitasi buruk atau negara-negara berkembang. Di samping itu, taeniasis rentan terjadi pada mereka yang mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik.
Nah, begini cara mencegah infeksi cacing pita:
1.Jaga Kebersihan
Ingat, infeksi cacing pita menular dari makanan yang telah terkontaminasi larva atau telur cacing pita. Oleh sebab itu, pastikan makanan yang dibeli, disimpan, hingga dimakan harus higienis. Simpanlah makanan dalam tempat yang tertutup, lakukan hal yang sama bila menyimpannya di dalam kulkas.
2.Cuci Sayur dan Buah Sampai Bersih
Jangan sekali-kali memakan buah atau sayuran tanpa mencuci sebelumnya. Bila perlu, olahlah sayur dengan merebus atau memasaknya hingga mata. Selain bisa terkontaminasi cacing pita, buah dan sayuran mungkin masih mengandung senyawa kimia dari semprotan pestisida.
3.Masak Makanan hingga Matang
Cacing pita bisa hidup di domba, babi, dan sapi. Nama cacingnya berdasarkan tempat tumbuhnya dalam inang. Misalnya, Taenia solium pada daging babi, dan Taenia saginata pada daging sapi.
Oleh sebab itu, pastikan masaklah daging hingga matang sebelum mengonsumsinya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), daging utuh (tidak termasuk unggas) setidaknya dimasak dalam suhu 63 derajat Celcius diukur dengan termometer makanan.
Untuk daging giling (tidak termasuk unggas) lain lagi. Masaklah dalam suhu 71 derajat Celcius.
Jangan salah, ada beberapa jenis bakteri yang tidak mati meskipun sudah dipanaskan pada suhu tertentu. Makanya, pastikan makanan yang dikonsumsi sudah dimasak dengan benar.
Lebih lanjut mengenai cara mengolah daging sapi yang benar untuk cegah taeniasis, bisa kamu baca di sini → Cara Mengolah Daging Sapi agar Terhindar dari Taeniasis
4.Hindari Konsumsi Makanan Mentah
Melahap makanan mentah mungkin amat menggoda bagi sebagian orang. Namun, faktanya infeksi cacing pita bisa ditularkan lewat makanan mentah. Makanan mentah menyisakan berbagai bakteri dan kuman di dalamnya, terlebih lagi daging.
5.Simpan Bahan Hewani dengan Benar
Menyimpan daging dan ikan dalam pembeku ada aturannya. Cara yang bisa dilakukan agar larva dan telur cacing pita bisa mati adalah bekukan daging selama 7 hingga 10 hari, dan ikan sekurangnya 24 jam dengan suhu minus 35 derajat Celcius.
6.Rawat Hewan Peliharaan
Jika hewan peliharaan di rumah terinfeksi cacing pita, segeralah temui dokter hewan untuk mendapat penanganan yang tepat. Selain itu, sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan hewan selama masa pengobatannya.
7.Minum Obat Cacing
Pemberian obat bisa menjadi cara terampuh untuk mencegah infeksi cacing pita. Menurut Kementerian Kesehatan RI, obat-obatan yang bisa dikonsumsi contohnya albendazol atau mebendazol, dalam bentuk tablet kunyah dan sirup.
Balita diberikan dalam bentuk sediaan sirup, sedangkan untuk anak usia pra sekolah dan usia sekolah diberikan dalam bentuk sediaan tablet kunyah.
Lebih lanjut mengenai penanganan pertama untuk infeksi cacing pita, bisa kamu cek di sini → Penanganan Pertama Saat Terkena Taeniasis
Selain hal-hal di atas, Kemenkes menghimbau untuk menerapkan pola hidup sehat. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, menjaga kebersihan dan keamanan makanan, menggunakan jamban sehat, dan mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.
Baca juga: Cara Mudah untuk Cegah Infeksi Cacing Pita
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Taeniasis.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2022. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan.
WHO. Diakses pada 2022. Taeniasis/cysticercosis.
WHO. Diakses pada 2022. Recommends Large-Scale Deworming to Improve Children’s Health and Nutrition.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Diseases & Conditions. Tapeworm Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan