Halodoc, Jakarta - Lacto B adalah suplemen probiotik, mikroorganisme kecil yang bermanfaat untuk tubuh. Tubuh manusia bergantung pada semua jenis mikroorganisme untuk menjaga agar tetap berfungsi dan membuat tubuh tetap sehat, dan Lacto B berperan dalam hal ini. Probiotik adalah bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Probiotik mendukung sistem tubuh yang sehat dari mulut hingga ke usus, dan membantu mengendalikan mikroorganisme berbahaya seperti kuman. Pada tingkat yang tepat, konsumsi Lacto B membantu pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. 

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Telat Makan Bikin Mual

Cara Mengonsumsi Lacto B saat Atasi Masalah Pencernaan

Probiotik terjadi secara alami dalam makanan fermentasi seperti yogurt. Tapi kamu juga bisa menemukan probiotik dalam bentuk suplemen Lacto B. Dosis pemberian Lacto B yang dianjurkan untuk anak usia 1- 6 tahun adalah 3 sachet sehari. Sedangkan untuk anak usia di bawah 1 tahun dosisnya sebanyak 2 sachet per hari.

Cara mengonsumsi Lacto B cukup ikuti aturan yang tercantum pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Lacto B bisa dikonsumsi dengan mencampurkannya ke dalam susu, es krim, atau yogurt. Wajib mengonsumsi segera suplemen Lacto B setelah kemasan di bukan dan isi produk dicampurkan. 

Perlu diingat, hindari mencampurkan Lacto B pada minuman bersoda dan minuman atau makanan yang pansa. Hindari juga melipatgandakan dosis Lacto B pada jadwal konsumsi berikutnya. 

Penyimpanan Lacto B juga harus diperhatikan, yaitu di tempat yang teduh, kering, dan sejuk. Misalnya di dalam kulkas. Hindari menyimpan Lacto B di tempat dengan suhu panas dan lembap karena bisa merusak atau membunuh bakteri baik yang terkandung di dalamnya. 

Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Dispepsia dan GERD

Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Probiotik?

Probiotik dalam Lacto B memiliki beberapa manfaat berkat interaksinya di dalam tubuh. Meskipun bisa memengaruhi sistem dan organ tubuh, keuntungan utama penggunaan probiotik berfokus pada membantu flora usus dan kesehatan pencernaan. Probiotik bisa membantu mengelola:

• Kolesterol tinggi;
• Penyerapan nutrisi;
• Diare;
• Sembelit;
• Intoleransi laktosa;
• Penambahan berat badan.

Manfaat probiotik di usus lebih dari sekadar melancarkan buang air besar. Sistem pencernaan yang sehat dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental dan respon imun. Probiotik juga saat ini bermanfaat untuk kesehatan mulut dan kesehatan dermatologis. Dengan membantu penyerapan protein, probiotik bisa membantu tubuh pulih setelah berolahraga dan mengurangi ketegangan otot.

Ketika kamu khawatir tentang infeksi yang yang kebal antibiotik, probiotik bisa menjadi agen pelindung dan penyembuhan yang kuat yang bekerja secara mulus dengan sistem tubuh alami manusia. 

Baca juga: Penyebab Ibu Hamil Rentan Alami Gangguan Pencernaan

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Konsumsi Lacto B

Perlu diwaspadai, seseorang bisa mengalami overdosis probiotik. Itulah pentingnya membaca label kemasan Lacto B dengan cermat dan jangan melebihi dosis yang direkomendasikan. Dosis optimal bisa bervariasi, tergantung pada kesehatan seseorang dan jenis produk probiotik.

Jika probiotik menyebabkan efek samping atau gejala, pertimbangkan untuk mengurangi dosis atau tidak mengonsumsi suplemen Lacto B sama sekali. Perlu untuk mendiskusikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.

Lacto B mengandung probiotik, strain bakteri atau jamur hidup yang menguntungkan. Mengonsumsi probiotik secara teratur membantu memulihkan keseimbangan mikroba usus. Hal ini juga membantu mengobati sejumlah kondisi kesehatan, termasuk masalah pencernaan. 

Probiotik umumnya aman untuk dikonsumsi, serta efek samping biasanya bersifat ringan dan sebentar. Namun, jika gejala menyebabkan kekhawatiran, pertimbangkan untuk mengurangi dosis probiotik, mencoba jenis yang berbeda, atau hentikan penggunaan sama sekali. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. What’s the Connection Between Probiotics and Digestive Health?

Medical News Today. Diakses pada 2021. Can probiotics cause side effects?

WebMD. Diakses pada 2021. When Can Probiotics Help?