Cara Mengolah Teripang untuk Kesehatan Tubuh
“Teripang adalah hewan laut yang cara pengolahannya susah-susah gampang. Hal yang paling utama perlu diperhatikan adalah kebersihannya sebelum dikonsumsi.”
Halodoc, Jakarta – Teripang adalah hewan laut yang dipercaya mengandung protein tinggi. Meski begitu, tidak mudah untuk mengolah hewan ini menjadi makanan yang nikmat untuk disantap. Cara memasaknya pun bisa jadi tidak bisa sembarangan karena mampu mengurangi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Pengolahan Teripang yang Benar agar Bisa Dinikmati
Meski tidak umum, teripang bisa ditemukan di beberapa toko di Indonesia. Untuk mendapatkan yang masih segar, kamu bisa mendapatkannya di wilayah pesisir. Namun untuk varian yang kering, kamu bisa menemukannya di berbagai toko online.
Sebelum memasaknya, teripang perlu direndam di dalam air paling tidak selama dua hari, dengan pergantian air paling tidak sehari sekali. Lalu, rebus teripang selama setengah jam. Pastikan juga untuk membersihkan dan mengeluarkan organ dalamnya.
Teripang yang sudah melunak di dalam air dapat diberikan bumbu lalu tambahkan minyak. Setelah itu, potong teripang sesuai ukuran yang diinginkan dan pasangkan dengan makanan lain yang memiliki aroma kuat, seperti jamur shiitake.
Beberapa cara untuk memasukkan teripang ke dalam menu diet yang dikonsumsi sehari-hari, yaitu bisa dengan direbus, ditumis, atau bahkan ditambahkan ke dalam bubur.
Hal yang perlu dipastikan adalah hewan laut ini harus benar-benar bersih sebelum disantap, terlebih jika ingin menyajikannya secara mentah. Beberapa orang menganggap nutrisinya masih utuh saat masuk ke tubuh saat dikonsumsi tanpa tambahan apa pun.
Potensi Efek Samping dari Konsumsi Teripang
Hewan laut ini sudah dikonsumsi di seluruh dunia sejak berabad-abad lalu. Meski dianggap aman untuk dikonsumsi, ada beberapa potensi efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Memiliki Sifat Antikoagulan
Teripang memiliki sifat antikoagulan, berarti dapat mengencerkan darah dalam tubuh. Bahkan, efeknya mirip dengan mengonsumsi obat pengencer darah. Maka dari itu, seseorang yang mengonsumsi obat tersebut harus menghindari konsumsi hewan laut ini untuk mengurangi risiko peningkatan perdarahan.
2. Menimbulkan Alergi
Pada seseorang yang memiliki alergi terhadap kerang, masalah ini juga bisa terjadi saat mengonsumsi teripang. Meski tidak saling berkaitan, kontaminasi silang dalam fasilitas pengolahan atau peletakkan di dalam restoran bisa jadi menimbulkan masalah ini.
Banyak orang yang percaya jika teripang memiliki khasiat yang tinggi. Akibat tingginya permintaan, spesies hewan ini ditangkap secara berlebihan dan bahkan terancam punah.
Padahal, spesies ini memainkan peran penting terhadap ekosistem terumbu karang. Selain itu, bisa juga dipengaruhi oleh metode penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.
Maka dari itu, sebaiknya membeli hewan laut ini yang sudah dibudidayakan secara berkelanjutan. Dengan begitu, spesies hewan ini tidak mengalami ancaman dari kepunahan.
Sekarang kamu tahu cara menyajikan teripang yang bisa dipilih sesuai keinginan. Memang makanan laut ini memiliki nutrisi yang menyehatkan saat dikonsumsi, tetapi harus juga berhati-hati terhadap potensi efek sampingnya. Pada seseorang dengan masalah darah atau jantung, sebaiknya bertanya terlebih dahulu pada dokter pribadi sebelum menyantapnya.
Jika ingin tahu kamu boleh atau tidak untuk mengonsumsi hewan laut ini, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Maka dari itu, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Health Benefits of Sea Cucumber.
Healthline. Diakses pada 2022. Sea Cucumber: An Unusual Food with Health Benefits.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan