Cara Mengolah MPASI yang Aman dan Sehat

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Februari 2020
Cara Mengolah MPASI yang Aman dan SehatCara Mengolah MPASI yang Aman dan Sehat

Halodoc, Jakarta – Sejak lahir sampai berusia 6 bulan, ibu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan memberinya air susu ibu (ASI). Sekarang saatnya untuk memberikan Si Kecil makanan pendamping ASI atau MPASI, karena ASI saja sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Saat ingin menyiapkan MPASI, ibu perlu memikirkan bagaimana cara mengolah MPASI agar Si Kecil bisa mendapatkan manfaat yang optimal. Karena itu, yuk perhatikan tips mengolah MPASI yang aman dan sehat di bawah ini.

Pada 6 bulan pertama kehidupannya, bayi bisa mendapatkan sebagian besar energi dan nutrisi yang diperlukannya dari air susu ibu. Namun, setelah 6 bulan, ASI hanya memenuhi 2/3 dari seluruh kebutuhan energi, zat besi, dan gizi lainnya yang diperlukan bayi. Itulah mengapa ibu perlu memberikannya makanan pendamping. 

Selain itu, memperkenalkan bayi pada makanan yang lebih bertekstur juga dapat menjadi awal yang baik bagi bayi untuk belajar mengonsumsi makanan padat nantinya. Untuk MPASI pertama kali, berikanlah makanan yang lembut seperti pure, sereal, dan nasi bayi yang ditambahkan kuah. Si Kecil akan belajar untuk menggerakan makanan di sekitar mulutnya, mengunyah, dan menelannya.

Penting untuk diingat, memberi bayi makanan yang bergizi dan sehat di samping air susu payudara atau formula juga dapat membantu membiasakan anak untuk makan sehat seumur hidupnya.

Baca juga: Resep MPASI untuk Bayi Usia 6-8 Bulan

Meski sudah tahu pentingnya pemberian MPASI, tidak sedikit ibu yang sering melakukan kesalahan dalam mengolah makanan, sehingga akhirnya gizi dari makanan sehat tersebut malah jadi terbuang. Berikut ini panduan yang bisa ibu ikuti untuk mempersiapkan MPASI yang sehat untuk Si Kecil:

  • Kebersihan adalah salah satu kunci penting dalam mengolah MPASI. Karena itu, pastikan ibu selalu mencuci tangan sampai bersih sebelum mempersiapkan MPASI, dan gunakan hanya peralatan masak serta wadah yang sudah dicuci dengan baik.

  • Cuci, kupas dan buang biji-bijian dari buah-buahan. Berhati-hatilah dengan buah-buahan dan sayuran yang ditanam dekat tanah karena dapat mengandung spora Clostridium botulinum atau bakteri berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

  • Masak makanan sampai sangat empuk. Mengukus atau memanaskan dengan microwave dengan menggunakan sedikit air adalah cara mengolah MPASI yang baik untuk mempertahankan vitamin dan mineral dalam buah-buahan dan sayuran. Saat memasak daging dan ikan, buang semua tulang, tulang rawan, dan kulit sebelum dimasak.

Baca juga: Ketahui Jenis MPASI yang Paling Cocok untuk Si Kecil

  • Haluskan atau tumbuk buah segar tanpa tambahan pemanis. Jangan pernah menambahkan madu ke makanan atau minuman untuk anak di bawah 12 bulan, karena mungkin mengandung spora Clostridium botulinum. Hindari juga menambahkan sirup jagung atau pemanis lain karena hanya menambahkan kalori ekstra, bukan nutrisi.

  • Pastikan tekstur dan suhu makanan sesuai dengan bayi. Beberapa makanan dapat menimbulkan risiko tersedang dan tidak dianjurkan untuk bayi, seperti anggur utuh, kismis, atau potongan hot dog. Makanan murni dapat dilembutkan dengan menambahkan ASI, susu formula, atau air bila perlu. Ingat, susu sapi dan susu alternatif tidak boleh diberikan pada bayi selama tahun pertama. Setelah menghangatkan makanan padat, pastikan untuk memeriksa kembali suhu makanan agar tidak membakar mulut bayi.

  • Masak telur, daging dan daging unggas sampai matang. Bayi sangat rentan mengalami keracunan makanan yang bisa disebabkan oleh konsumsi daging, unggas dan telur yang kurang matang. Jadi, pastikan ibu memasak dengan suhu yang tepat, 63 derajat Celsius untuk ikan dan potongan daging sapi, 71 derajat Celsius untuk daging sapi dan hidangan telur, serta 74 derajat Celsius untuk semua jenis ayam dan unggas.

  • Bila ibu memberi bayi makanan yang sama dengan makanan untuk anggota keluarga lainnya, pisahkan dulu porsi untuk bayi sebelum menambahkan garam dan bumbu. Cita rasa yang dimiliki bayi masih sangat rendah dan bisa  menjadi sangat sensitif. Saat bayi sudah lebih besar dan lebih terbiasa dengan makanan pada umumnya, barulah ibu bisa menambahkan bumbu lain selain garam.

Baca juga: Kapan Bayi Boleh Diberi Makanan Asin dan Manis?

Nah, itulah cara mengolah MPASI yang bisa ibu ikuti untuk menyajikan makanan yang aman dan sehat untuk bayi. Bila Si Kecil sakit, jangan panik. Gunakan saja aplikasi Halodoc untuk membicarakan pada dokter tentang masalah kesehatan yang dialami Si Kecil. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Eat Right (Academy of Nutrition and Dietetics). Diakses pada 2020. How to Make Homemade Baby Food.