Cara Menggunakan Period Tracker untuk Hitung Masa Subur

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Oktober 2020
Cara Menggunakan Period Tracker untuk Hitung Masa SuburCara Menggunakan Period Tracker untuk Hitung Masa Subur

Halodoc, Jakarta - Salah satu cara yang biasa digunakan oleh para wanita untuk merencanakan kehamilan adalah melalui penghitungan masa subur. Melalui cara ini, wanita tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan agar bisa segera mendapatkan kehamilan. Namun, ternyata tidak sembarangan, hitung masa subur pun ada caranya.

Agar bisa menghitung masa subur lebih akurat, pertama kamu harus mengetahui siklus haid. Menstruasi terjadi ketika terjadi peluruhan pada dinding rahim dan keluar dari vagina bersama dengan darah. Ketika menstruasi sedang berlangsung, sel telur akan kembali melakukan regenerasi dalam ovarium. Setelah matang, ovarium akan kembali melepasnya untuk dibuahi. Kondisi inilah yang disebut dengan ovulasi.

Proses ovulasi sendiri terjadi antara 12 hingga 14 hari sebelum periode menstruasi selanjutnya. Namun, ovulasi ini juga bergantung pada siklus menstruasi masing-masing wanita, sehingga periodenya pun sudah pasti berbeda. Ada wanita dengan siklus menstruasi normal, tetapi ada pula yang siklusnya terlalu pendek atau justru terlalu panjang. 

Baca juga: 2 Cara Mengetahui Masa Subur Wanita

Lalu, Kapan Masa Subur Berlangsung?

Masa subur ini terjadi sekitar periode ovulasi, biasanya sekitar tujuh hingga lima hari sebelum ovulasi atau sekitar 12 hingga 16 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Namun, sekali lagi, perhitungan ini hanya akurat jika kamu memiliki siklus menstruasi yang normal, yaitu sekitar 28 hari. Jika siklusmu lebih pendek atau panjang, perhitungannya pun berbeda. Inilah mengapa kamu perlu mencatat siklus menstruasi, agar bisa hitung masa subur dengan lebih akurat.

Agar kehamilan bisa terjadi, sel telur setidaknya harus dibuahi dalam waktu antara 12 hingga 24 jam setelah proses ovulasi. Biasanya, masa subur dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus menstruasi selama kurang lebih delapan bulan terakhir. 

Baca juga: Ini 4 Fase Menstruasi pada Wanita

Menggunakan Period Tracker untuk Hitung Masa Subur

Semula, menghitung masa subur harus dengan cara manual, mencatat, atau menandai kalender kapan kamu haid setiap bulannya. Sudah tentu, ini sangat merepotkan, karena terkadang bisa saja kamu lupa untuk menandai dan siklus pun menjadi tak bisa terbaca dengan tepat. Sekarang, kamu bisa mencatat siklus menstruasi dan hitung masa subur lebih mudah dengan Period Tracker.

Lalu, bagaimana menggunakan Period Tracker untuk melakukan perhitungan masa subur? Kamu harus download dulu aplikasi Halodoc di ponselmu. Setelahnya, buka bagian Period Tracker. Isikan tanggal kamu menstruasi terakhir (jika kamu sudah menstruasi ketika menggunakannya), atau jangan lupa untuk menandai menstruasi pertama jika nanti kamu mendapatkannya. 

Kapan saja menstruasi kamu berakhir, jangan lupa untuk menekan tombol “end cycle”. Kamu bisa menemukan ikon kalender pada ujung kanan atas, di sinilah informasi tentang masa subur bisa kamu ketahui. Ketika kamu menstruasi, tanggal akan berwarna merah. Namun, ketika masa subur tiba akan ada warna hijau di bawah tanggal.

Baca juga: Inilah Pentingnya Mengetahui Ovulasi dan Masa Subur

Jadwal menstruasi kamu akan tercatat secara otomatis untuk periode mendatang sesuai dengan lama siklus yang kamu masukkan pada keterangan awalnya. Jika kamu terlambat atau menstruasi datang lebih cepat, kamu bisa menandainya pada tanggal yang sesuai. Biasanya, masa subur terjadi tiga hingga empat hari setelah menstruasi berakhir dan berlangsung selama lima hari. Jika ada kendala atau keluhan lain yang kamu rasakan, kamu juga bisa chat dengan dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2020. How to Chart Your Menstrual Cycle.
Medical News Today. Diakses pada 2020. When am I Most Fertile? How to Calculate Your Ovulation Cycle.