Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak Perempuan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Desember 2020
Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak Perempuan Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak Perempuan

Halodoc, Jakarta - Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi saat bakteri masuk ke dalam uretra dan berjalan ke kandung kemih. Sebanyak 8 dari 100 anak perempuan dan 2 dari 100 anak laki-laki akan terkena ISK. Anak kecil memiliki risiko lebih besar mengalami kerusakan ginjal yang terkait dengan ISK dibandingkan anak yang lebih tua atau orang dewasa.

Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala infeksi saluran kemih pada anak. Diagnosis yang dilakukan sejak dini juga akan mencegah anak mengalami kondisi yang makin parah. 

Baca juga: Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih Sampai Tuntas

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Sebagian besar ISK terjadi di bagian bawah saluran kemih, yakni uretra dan kandung kemih. Jenis ISK ini disebut sistitis. Seorang anak dengan sistitis mungkin memiliki beberapa gejala seperti:

  • Nyeri, terbakar, atau sensasi menyengat saat buang air kecil.
  • Dorongan yang meningkat atau lebih sering ingin buang air kecil (meskipun hanya sedikit buang air kecil yang bisa keluar).
  • Demam.
  • Sering bangun malam untuk pergi ke kamar mandi.
  • Masih mengompol, meskipun anak sudah bisa menggunakan toilet.
  • Sakit perut di area kandung kemih (umumnya di bawah pusar).
  • Kencing berbau busuk yang mungkin terlihat keruh atau mengandung darah.

Infeksi yang menjalar ke ureter ke ginjal disebut pielonefritis dan biasanya lebih serius. Ini menyebabkan banyak gejala yang sama, tetapi anak sering terlihat lebih sakit dan lebih mungkin mengalami demam (kadang-kadang disertai menggigil), nyeri di samping atau punggung, kelelahan parah, atau muntah.

Jika anak mengalami gejala yang mirip dengan gejala tersebut, diskusikan dahulu dengan dokter di Halodoc karena mungkin ada hal lain yang jadi penyebabnya. Dokter akan selalu siaga memberikan saran kesehatan yang tepat untuk mencegah kondisi yang dialami anak semakin buruk.

Baca juga:  Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih

Bagaimana Infeksi Saluran Kemih Diobati?

Infeksi saluran kemih diobati dengan antibiotik. Setelah beberapa hari minum antibiotik, dokter mungkin mengulangi tes urine untuk memastikan bahwa infeksinya hilang. Hal ini penting untuk memastikan hal ini karena ISK yang tidak diobati secara lengkap dapat muncul kembali atau menyebar.

Jika seorang anak perempuan mengalami sakit parah saat buang air kecil, dokter mungkin juga meresepkan obat yang membius lapisan saluran kemih. Obat ini sementara akan menyebabkan kencing berubah menjadi oranye.

Berikan antibiotik yang diresepkan sesuai jadwal selama beberapa hari sesuai arahan dokter. Pantau terus saat anak ke kamar mandi, dan tanyakan kepada anak tentang gejala seperti nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil. Gejala ini akan membaik dalam 2 sampai 3 hari setelah antibiotik dimulai.

Dorong anak untuk minum banyak cairan, tetapi hindari minuman yang mengandung kafein, seperti soda dan es teh. Kebanyakan ISK sembuh dalam waktu seminggu dengan pengobatan. 

Perawatan untuk ISK yang Lebih Berat

Anak-anak dengan infeksi yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit sehingga mereka bisa mendapatkan antibiotik melalui suntikan atau intravena (dikirim melalui pembuluh darah langsung ke aliran darah). Tindakan ini mungkin terjadi jika:

  • Anak mengalami demam tinggi atau terlihat sangat sakit, atau kemungkinan infeksi ginjal.
  • Anak tersebut lebih muda dari 6 bulan.
  • Bakteri dari saluran kemih yang terinfeksi mungkin telah menyebar ke darah.
  • Anak mengalami dehidrasi (memiliki tingkat cairan tubuh yang rendah) atau muntah dan tidak dapat minum cairan atau obat melalui mulut.

Baca juga: Sakit saat Buang Air Kecil, Mungkin 4 Hal Ini Penyebabnya

Bisakah Infeksi Saluran Kemih Dicegah?

Pada bayi dan balita, seringnya mengganti popok dapat membantu mencegah penyebaran bakteri penyebab ISK. Saat anak-anak dilatih menggunakan toilet, penting untuk mengajari mereka kebersihan yang baik. Anak perempuan harus tahu untuk menyeka dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan, untuk mencegah kuman menyebar dari rektum ke uretra.

Anak perempuan usia sekolah harus menghindari mandi busa dan sabun yang kuat yang dapat menyebabkan iritasi, dan mereka harus memakai pakaian dalam katun daripada nilon karena kemungkinannya kecil untuk mendorong pertumbuhan bakteri.

Ginjal melakukan banyak hal, tetapi tugas terpentingnya adalah membuang kotoran dari darah dan membuat air seni (kencing). Saluran kemih mengeluarkan limbah ini dari tubuh saat seseorang buang air kecil.

Semua anak harus diajari untuk tidak menahan pipis saat mereka harus buang air kecil karena kencing yang tertinggal di kandung kemih memberikan tempat yang baik bagi bakteri untuk tumbuh. 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections (UTIs).
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections in Children.