Cara Mengatasi Terjadinya Depresi Setelah Perceraian
Halodoc, Jakarta - Bercerai menjadi salah satu keputusan terberat yang pernah diambil oleh pasangan. Bagaimana tidak, setelah sekian lama bersama membina rumah tangga, harus terjadi perpisahan karena banyak hal, bisa jadi karena faktor ekonomi, perbedaan prinsip, atau ada peran dari orang ketiga. Tentu saja, keputusan ini memicu berbagai dampak pada pasangan, salah satunya adalah depresi.
Sebenarnya, depresi terjadi karena seseorang mengalami peristiwa traumatis. Nah, berkaitan dengan perceraian, depresi yang terjadi termasuk dalam kategori depresi situasional. Namun, sebenarnya depresi situasional tidak berbeda dengan depresi secara umum. Orang yang mengalami kondisi ini berkaitan dengan perceraian, biasanya akan mengalami kesulitan tidur, sulit berkonsentrasi, mengabaikan tanggung jawab, selalu ingin menyendiri, dan mengalami perubahan suasana hati yang sangat signifikan.
Mengatasi Depresi Setelah Bercerai
Pasangan bukan satu-satunya orang yang terdampak dengan terjadinya perceraian. Keluarga besar dan anak pun turut merasakan dampaknya. Menjalani hari setelah perceraian terjadi tidak pernah menjadi hal yang mudah, karenanya dibutuhkan dukungan penuh dari keluarga dan teman untuk melalui semuanya.
Baca juga: Depresi Bisa Terjadi pada Segala Usia
Tidak hanya itu, mintalah pula bantuan psikolog jika kamu merasakan adanya gejala depresi, seperti rasa frustasi dan sedih berlebihan bahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kamu butuh penanganan, karena depresi tidak seharusnya dibiarkan. Download dan langsung chat dengan psikolog melalui aplikasi Halodoc kapan saja kamu merasa butuh bantuan, sehingga kamu tidak merasa harus melalui semuanya sendirian.
Meski begitu, ingatlah bahwa dirimu sendirilah yang memiliki peran penting untuk bisa sembuh dari depresi yang terjadi. Mungkin, cara-cara berikut ini bisa membantu mengatasi depresi yang kamu rasakan setelah menghadapi perceraian:
Membuat Jurnal Harian
Jika kamu masih belum percaya untuk bercerita pada orang lain, ceritakan dan tuangkan isi hatimu dalam jurnal harian. Tidak berbeda dengan mencurahkan isi hati pada teman, menulis di buku atau jurnal harian juga bisa membantu kamu merasa lega dan mengurangi beban yang terasa mengimpit dada. Tuliskan apa yang kamu rasakan setiap hari hingga kamu sepenuhnya merasa gejala depresi mulai berkurang.
Baca juga: Ciri dan Tanda Gejala Depresi yang Perlu Kamu Ketahui
Luangkan Waktu untuk Memanjakan Diri
Me time menjadi aktivitas yang sangat penting untuk mencegah sekaligus mengatasi depresi. Luangkanlah waktu sejenak untuk melakukan hal yang kamu sukai. Membuat diri merasa senang dengan melakukan hobi atau me time bisa membantu kamu merasa lebih rileks dan bisa melalui hari dengan lebih baik lagi.
Rutin Berolahraga
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental, salah satunya adalah membantu mengatasi depresi. Melalui olahraga, kamu tidak berdiam atau mengurung diri, melainkan mengizinkan diri untuk tetap aktif dan produktif, meski hati sedang gelisah dan sedih. Olahraga ternyata bisa membantu meningkatkan suasana hati, lho!
Cukup Istirahat
Terkadang, ada kondisi yang tidak perlu kamu paksakan untuk menemukan solusinya. Izinkan diri untuk beristirahat sejenak, melepaskan lelah dan penat agar tubuh bisa kembali sehat dan bugar setelahnya. Depresi dan insomnia adalah dua hal yang saling berkaitan, jadi jangan sampai depresi yang kamu rasakan menjadi lebih parah karena kamu mengalami gangguan tidur.
Baca juga: Cyberbullying Bisa Sebabkan Depresi Hingga Bunuh Diri
Terbuka untuk Menerima Bantuan
Jangan pernah menutup diri untuk menerima bantuan dari keluarga, kerabat, atau sahabat. Jujurlah pada dirimu bahwa kamu membutuhkannya. Seringan dan seremeh apapun bantuan itu, seperti membantu membersihkan rumah atau mengajak jalan-jalan, sudah sangat membantu mengurangi depresi yang kamu alami.
Relaksasi, seperti meditasi dan yoga juga bisa membantu kamu mengatasi depresi. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri, ya! Banyak orang yang ingin merangkulmu.