Halodoc, Jakarta – Scabies atau yang akrab disebut dengan kudis adalah ruam kulit yang terasa gatal akibat gigitan tungau Sarcoptes scabiei. Gejalanya lebih sering muncul di malam hari saat pengidap beristirahat.

Scabies merupakan penyakit yang mudah menular dan bisa menyebar dengan cepat melalui kontak fisik dengan pengidap terinfeksi. Risikonya semakin tinggi jika tinggal di penampungan atau tempat padat penduduk.

Kudis merupakan penyakit yang mudah diatasi. Cara penanganan adalah dengan mengonsumsi obat atau mengoleskan krim. Tujuannya yakni meredakan gejala ruam dan gatal serta membunuh kudis dan telurnya.

Gejala dan Cara Tepat Mengatasi Scabies

Tungau penyebab scabies menginfeksi area lipatan kulit manusia. Di antaranya jari tangan dan kaki, ketiak, siku bagian dalam, telapak kaki, sekitar puting, selangkangan, pantat serta sekitar alat kelamin.

Gejala biasanya muncul beberapa hari setelah pengidap terinfeksi parasit. Jika kamu belum pernah terpapar tungau kudis, tandanya akan terlihat dalam waktu 6 minggu setelahnya.

Langkah perawatan tak hanya meminimalisir gejala yang muncul, tapi juga membunuh tungau dan telurnya. Adapun rekomendasi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, di antaranya:

1. Krim Permethin

Permethrin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi tungau pada kulit, seperti kudis (scabies). Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan termasuk dalam obat golongan antiparasitik.

Obat ini bekerja dengan menyerang sistem saraf dari parasit, sehingga mereka tidak dapat bergerak total dan pada akhirnya mati. Selain itu, obat ini juga bekerja dengan  membunuh telur penyebab kudis.

2. Krim Belerang

Krim belerang adalah obat kudis yang dioleskan pada kulit dan dibiarkan semalaman. Kemudian, bilas keesokan harinya dan oleskan kembali pada malam hari. Kamu dapat melakukan cara ini selama lima malam berturut-turut.

3. Ivermectin (Stromectol)

Ivermectin adalah obat antiparasit yang efektif mengatasi penyakit akibat infeksi parasit, seperti kudis. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mengusir kutu rambut dan mengobati rosacea.

Obat bekerja dengan cara melumpuhkan dan membunuh telur tungau yang ada di bawah lapisan kulit. Selain itu, ivermectin efektif menekan produksi telur, sehingga jumlah cacing yang menginfeksi tubuh akan berkurang.

Jika kamu masih bingung memilih jenis obat yang cocok digunakan untuk Kulit Gatal Akibat Skabies, Segera Hubungi Dokter Ini.

Diskusikan juga jika mengalami gejala serupa seperti yang disebutkan di atas guna meminimalisir risiko komplikasi.

Komplikasi Akibat Scabies

Komplikasi yang bisa terjadi adalah impetigo. Kondisi ini dipicu oleh garukan yang kuat, sehingga merusak kulit dan memungkinkan terjadinya infeksi bakteri sekunder. Masalah kulit ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Streptococcus.

Komplikasi lainnya yakni kudis berkrusta. Ini adalah varian terberat dari penyakit infeksi scabies pada kulit. Risikonya lebih rentan dialami oleh:

• Anak kecil.
• Pengidap cacat perkembangan.
• Sistem kekebalan yang lemah, seperti pengidap HIV atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ.
• Orang tua di panti jompo.

Kudis berkrusta membuat kulit terlihat berkerak dan bersisik serta dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Pengidap kondisi ini memiliki jutaan tungau di bawah permukaan kulitnya.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Scabies.

WebMD. Diakses pada 2022. Scabies Slideshow: Symptoms, Cause, and Treatments.

Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Scabies.