Cara Mencegah Hubungan Renggang Usai Orangtua dan Anak Bertengkar
“Pertengkaran antara orangtua dan anak adalah hal yang umum. Apalagi selama masa pandemi ini, kesabaran orangtua sering kali diuji dalam mendampingi anak yang belajar secara online di rumah. Namun, pertengkaran bisa membuat hubungan orangtua dan anak lama-kelamaan menjadi renggang. Orangtua perlu tahu apa saja yang sebaiknya dilakukan setelah bertengkar dengan anak.”
Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua pasti pernah marah pada anak-anaknya. Apalagi selama masa pandemi seperti sekarang ini, orangtua perlu mendampingi anak-anak yang sekolah dari rumah, sambil berusaha untuk bekerja dari rumah juga.
Anak-anak yang merasa bosan, bukannya mengerjakan pekerjaan sekolah, tapi malah mengganggu adiknya atau mencuri waktu untuk bermain game online. Lama kelamaan kesabaran ibu pun habis, dan tanpa ibu sadari, ibu sudah marah-marah pada Si Kecil.
Tidak mau kalah, Si Kecil pun balas melawan dengan marah-marah kepada ibu. Pertengkaran dengan anak terkadang sulit dihindari. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Baca juga: Ini Tips Menemani Anak Belajar dari Rumah Selama Pandemi
Tips Hubungan Orangtua dan Anak Tidak Renggang
Penting bagi orangtua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan setelahnya agar hubungan dengan anak tidak menjadi renggang. Berikut ulasannya.
- Beri Waktu dan Ruang untuk Anak Menenangkan Diri
Berilah waktu dan ruang pada anak untuk menenangkan diri. Sebaiknya jangan duduk tepat di sebelah anak selama mereka sedang marah. Anak-anak mungkin perlu ruang untuk sendiri dan tidak ingin ada orang di sekitar mereka selama mereka menenangkan diri sampai mereka siap untuk dipeluk.
Jadi, pergilah ke tempat yang berbeda dari anak tapi tidak terlalu jauh, agar ibu bisa memeluk Si Kecil ketika mereka sudah tenang. Ibu bisa duduk di kamar sebelah atau di ruang tamu, sementara Si Kecil menenangkan diri.
- Tenangkan Diri Sendiri
Pertengkaran tidak dipungkiri juga membuat orangtua stres, dan terkadang orang dewasa lah yang menjadi terlalu emosional atau membutuhkan ruang. Jadi, bila ibu merasa ingin meledak atau mengatakan sesuatu yang tidak baik pada anak, pergilah ke ruangan lain, atau bila memungkinkan, keluar rumah untuk berjalan-jalan di sekitar rumah dan menenangkan diri.
- Minta Maaf
Mengucapkan kata maaf pada anak ketika ibu sudah kehilangan kendali, bukan hanya merupakan langkah penting untuk memperbaiki hubungan dengan anak, tapi juga merupakan kesempatan untuk mengajar anak.
Ketika ibu menunjukkan kesediaan untuk rendah hati dan meminta maaf, anak juga akan belajar bagaimana caranya meminta maaf. Memberi contoh meminta maaf pada anak-anak adalah cara terbaik mengajarkan pada anak pentingnya meminta maaf bila salah.
Baca juga: Ini Alasan Orangtua Perlu Minta Maaf pada Anak
- Memperbaiki Perilaku
Tentu saja meminta maaf tidak afdol bila tidak ditindaklanjuti dengan tindakan. Permintaan maaf membutuhkan perubahan kebiasaan, agar menjadi tulus.
Jadi, bila ibu kehilangan kendali dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan pada anak, cari cara baru untuk mengatasi kemarahan ibu. Jelaskan pada anak bahwa bukan hanya ia saja yang perlu mengubah perilakunya, tapi ibu juga sedang berusaha untuk menjadi ibu yang lebih baik.
- Beritahu Anak, Ibu Mencintainya
Sehabis bertengkar dengan anak, pastikan ibu memberi tahu Si Kecil bahwa ibu mencintainya. Pasalnya, pertengkaran yang dipenuhi dengan kata-kata dan emosi yang tidak baik bisa membuat Si Kecil meragukan kasih sayang ibu padanya.
Nah, salah satu cara untuk menghilangkan keraguan tersebut adalah dengan memberitahu anak bahwa ibu mencintainya. Dengan begitu, anak juga bisa mengetahui bahwa orangtuanya tetap menyayanginya apapun yang terjadi.
- Temukan Akar Permasalahannya
Untuk benar-benar memahami mengapa pertengkaran ini terjadi dan untuk mencegahnya terulang kembali, ibu perlu mengetahui akar masalahnya. Ibu hanya bisa sampai ke akar bila ibu mendengarkan Si Kecil dan ia juga mendengarkan ibu.
Pertama-tama, dengarkan anak terlebih dahulu. Hal ini penting untuk membantu anak menyadari emosinya dan mengungkapkannya kepada ibu. Jangan menyanggah ketika anak sedang mengungkapkan perasaannya, melainkan duduklah dan dengarkan anak sampai selesai. Setelah itu, ibu boleh mengungkapkan perasaan ibu secara baik-baik pada anak. Misalnya, “Ibu merasa sedih karena melihat anak ibu yang begitu pintar dan kreatif tidak mendengarkan guru dengan baik ketika sekolah online.”
Baca juga: Suka Bertengkar, Ini Cara Atasi Konflik Orangtua & Anak
Nah, itulah beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah hubungan renggang setelah bertengkar dengan anak. Bila anak sakit dan menunjukkan gejala-gejala kesehatan yang mencurigakan, segera periksakan ia ke dokter.
Ibu bisa membawa anak berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan ibu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga sebagai teman penolong untuk membantu menjaga kesehatan ibu dan keluarga.
Referensi:
Hope 103.2. Diakses pada 2021. Mending Bridges After a Fight with the Kids: 10 Tips for Parents.
A Fine Parent. Diakses pada 2021. How to Fix Things After a Shouting Match With Kids.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan