Cara Memiliki Work Life Balance untuk Ibu yang Bekerja
“Seiring dengan tingginya tuntutan ekonomi, kini semakin banyak wanita yang ikut serta di dunia kerja, bahkan dengan status sebagai ibu. Supaya hidup tetap seimbang, pastikan ibu tidak terlalu larut dalam perasaan bersalah dan selalu meluangkan waktu untuk keluarga.”
Halodoc, Jakarta – Menjadi ibu yang juga harus bekerja kantoran dapat menimbulkan perasaan bersalah dan stres, karena perhatian yang terbagi antara pekerjaan dan keluarga. Kenyataannya adalah apakah ibu bekerja dari rumah, paruh waktu, penuh waktu, atau memiliki jadwal yang fleksibel atau kaku, semuanya tidak sempurna.
Sudah pasti, harus ada pengorbanan yang dilakukan. Inilah mengapa, bagi sebagian ibu, memiliki work life balance menjadi hal yang cukup sulit. Sebab, keseimbangan terbaik berbeda untuk setiap orang. Sebagian bergantung pada kemampuan untuk mencari bantuan, sedangkan lainnya bergantung pada manajemen waktu atau fleksibilitas.
Cara Memiliki Work Life Balance untuk Ibu Bekerja
Apa pun itu, kuncinya adalah fokus pada rencana, tetap terorganisir, dan menemukan keseimbangan yang tepat antara profesi dan menjadi orang tua. Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk tetap menjaga produktivitas dan kesehatan mental:
- Jangan merasa bersalah
Alih-alih memikirkan bagaimana ibu tidak bersama anak, sebaiknya pikirkan tentang bagaimana peran ibu di perusahaan bermanfaat bagi keluarga. Mungkin ibu mampu menyediakan kesempatan pendidikan tertentu untuk anak-anak atau bisa menyisihkan tabungan untuk kuliah.
Para ibu karier yang paling sukses telah menemukan cara untuk menjadi efisien di kedua dunia. Namun, ini membutuhkan kemampuan untuk menerima pilihan dan fokus pada prioritas yang ada saat ini. Jadi, terimalah bahwa akan ada hari baik dan buru, dan ibu perlu tahu bahwa ibu tidak sendirian. Bagilah beban berat pada pasangan sehingga bisa mencari solusinya bersama.
- Cari daycare berkualitas
Supaya aktivitas anak tetap terpantau selama ibu dan ayah bekerja, tidak ada salahnya untuk menyewa asisten rumah tangga atau pengasuh anak. Bisa juga menitipkan anak ke penitipan atau daycare. Namun, pastikan ibu mempekerjakan asisten atau pengasuh yang memang memiliki pengalaman baik bersama anak-anak.
Begitu pula ketika ibu dan ayah memutuskan untuk menitipkan Si Kecil ke daycare. Carilah tempat penitipan yang memang kredibel, memiliki pengasuh yang sayang dengan anak-anak, dan menunjang tumbuh kembang anak dengan memberikan aktivitas yang menarik.
- Lakukan persiapan sebelum berangkat kerja
Supaya tidak terburu-buru pada pagi hari, sebaiknya ibu sudah mempersiapkan semua kebutuhan anak pada malam harinya. Selanjutnya, ibu hanya tinggal menyiapkan sarapan dan bekal makan siang anak (begitu pula dengan bekal ibu sendiri).
Jika memang memungkinkan, bagilah tugas mempersiapkan kebutuhan anak-anak dengan ayah. Jadi, ibu dapat memulai hari dan bekerja dengan tubuh dan pikiran yang segar, bukan sudah kelelahan karena kerepotan mempersiapkan semua hal sebelumnya.
- Luangkan waktu untuk ‘me time’
Jangan sampai lupa, ibu tetap harus meluangkan waktu untuk diri sendiri, sesibuk apa pun pekerjaan yang ibu lakukan sehari-hari. Hanya bersama diri sendiri selama 30 menit, setidaknya 5 hari seminggu sebenarnya sudah cukup untuk ibu mendapatkan kembali energi positif dan membuang semua pikiran negatif.
Ibu bisa melakukan banyak hal meski hanya memiliki waktu singkat. Misalnya membaca buku, mendengarkan musik, meditasi, relaksasi, yoga, berendam, bahkan sekadar beristirahat. Jika memiliki waktu lebih lama, ibu bisa memanfaatkannya untuk pergi berjalan-jalan mencari udara segar.
- Jangan lupa olahraga
Work life balance juga erat kaitannya dengan olahraga. Berolahraga bukan hanya untuk menurunkan berat badan tetapi untuk menjaga tubuh supaya tetap bugar. Aktivitas fisik ini dapat membantu tubuh melepaskan hormon bahagia dan membawa energi yang positif. Dengan begitu, ibu dapat menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaan.
Itu tadi beberapa cara yang dapat ibu lakukan untuk mendapatkan work life balance. Jika membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk langsung bertanya pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Ibu dapat download Halodoc di App Store atau Play Store.