Cara Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak Autisme
Halodoc, Jakarta - Jika orangtua memiliki anak penyandang autisme, kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengannya. Mungkin diperlukan teknik khusus untuk membantu ayah, ibu, pengasuh, atau guru. Mempelajari cara mereka berkomunikasi lebih membantu dibanding mencoba membuat mereka berkomunikasi dengan naskah orangtua, pengasuh, atau guru.
Perlu diketahui, anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme semuanya berbeda. Meskipun gejalanya termasuk dalam kategori komunikasi dan interaksi sosial dan pola perilaku berulang, anak penyandang autisme mewakili kelompok yang beragam dan dapat berfungsi lebih tinggi atau rendah, atau di antaranya. Lalu, bagaimana cara membangun komunikasi dengan mereka?
Baca juga: Ketahui 5 Mitos yang Beredar Seputar Autisme
Komunikasi dengan Menyesuaikan Cara Anak Autisme
Biasanya orangtua akan membangun komunikasi dengan anak autisme melalui cara untuk meningkatkan keterampilan anak dan mencari kekurangannya. Pada praktiknya, ketika orangtua melihat kekurangan anak sebagai kekuatan, anak diberdayakan untuk menggunakan apa yang mereka ketahui untuk berkomunikasi dengan orangtua dan teman sebaya.
Cobalah untuk memainkan peran atau membahas apa yang anak sukai, biasanya ia akan lebih fokus, berinteraksi lebih banyak, dan menikmati komunikasi. Anak dengan autisme cenderung memiliki pola komunikasi yang unik, dan masih banyak anak yang kesulitan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya dan anggota keluarganya. Cara terbaik untuk membangun komunikasi yaitu menyesuaikan pola berkomunikasi anak dengan autisme.
Orangtua perlu belajar berkomunikasi dengan cara yang masuk akal bagi anak penyandang autisme. Dibandingkan mencoba mengkondisikan anak agar mampu menyesuaikan diri dengan anak-anak lain dengan memahami bahasa yang tidak dikuasainya, anak autis dapat diberdayakan untuk menggunakan gaya komunikasi mereka sendiri bersama keluarga, pengasuh, atau teman sekelas. Berikut ini strategi yang dapat dicoba:
- Tiru Anak
Meniru suara dan perilaku bermain anak akan mendorong lebih banyak vokalisasi dan interaksi. Hal ini juga mendorong anak untuk meniru ayah dan ibu secara bergiliran. Pastikan orangtua meniru cara anak bermain, selama itu perilaku yang positif. Misalnya, saat anak menggulingkan mainannya, orangtua pun menggulingkan mainannya. Jika anak menabrakan mobil mainannya, maka orangtua bisa ikut melakukan hal yang sama.
- Bahasa Visual
Penelitian menunjukkan bahwa bahasa visual dapat meningkat bahasa sosial dan keterampilan komunikasi timbal balik. Bagi anak dengan autisme, bahasa visual dapat digunakan untuk setiap kata, membuat rutinitas langkah demi langkah, dan berkomunikasi dengan teman.
Baca juga: Ini Cara Mengamati Gangguan Makan pada Anak
- Gestur Tubuh
Saat kata-kata tidak keluar dengan mudah sehingga gestur tubuh dapat membantu berkomunikasi dengan anak autisme. Cara terbaik dengan mempelajari bahasa mereka dan mengikuti arahan anak. Orangtua dapat menggunakan gerakan atau gestur untuk membalas komunikasi.
Meskipun komunikasi nonverbal dapat membuat orangtua frustasi, namun penting untuk memfokuskan kembali pada bagaimana membangun komunikasi pada anak. Kemungkinan besar, gerak tubuh datang secara alami pada anak.
- Menuliskan Kata di Label
Mengetahui kata dan mengucapkan kata adalah dua hal yang terpisah. Mengingat anak dengan autisme cenderung memiliki keterampilan pemrosesan visual yang baik, penggunaan label tertulis di rumah membantu mereka menginternalisasi bahasa.
- Beri Ruang Komunikasi
Jika orangtua selalu berbicara, anak tidak akan memiliki ruang untuk dia berkomunikasi. Memberi anak ruang untuk berkomunikasi, baik secara verbal atau nonverbal, adalah hal yang penting.
Baca juga: Vaksin Bisa Menyebabkan Bayi Autis, Mitos atau Fakta?
Perlu diketahui, tidak ada pendekatan komunikasi yang sama untuk meningkatkan komunikasi dengan anak penyandang autisme. Namun, dengan orangtua mendengarkan isyarat anak, maka ayah dan ibu dapat belajar untuk terhubung dengan anak, serta membangun dan meningkatkan komunikasi.
Selain itu, orangtua juga perlu terhubung dengan psikolog anak melalui aplikasi Halodoc untuk mendiskusikan hal-hal lainnya mengenai komunikasi dengan anak autisme. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!