Cara Efektif Mencegah Leptospirosis saat Musim Hujan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 September 2023

“Leptospirosis kerap terjadi pada musim hujan, karena tikus pembawa bakteri penyakit tersebut bisa menkontaminasi air dengan urinenya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegahnya.”

Cara Efektif Mencegah Leptospirosis saat Musim HujanCara Efektif Mencegah Leptospirosis saat Musim Hujan

Halodoc, Jakarta – Musim hujan identik dengan munculnya genangan air di jalanan, selokan yang mulai tersumbat, hingga sungai yang meluap. Tak hanya rentan dengan kondisi flu karena kehujanan, musim hujan juga berkaitan dengan keluarnya tikus-tikus pembawa bakteri, seperti penyakit leptospirosis.

Bakteri Leptospira interrogans adalah penyebab terjadinya penyakit ini dan mereka memang bisa menjangkiti manusia melalui hewan. Selain tikus, hewan lain yang membawa bakteri berbahaya ini adalah anjing, babi, kuda, dan sapi. 

Tidak hanya bisa menimbulkan ketidaknyamanan, seperti demam, nyeri otot, infeksi bakteri ini juga berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya. Karena itu penting untuk mengetahui cara mencegah leptospirosis di sini!

Penularan Leptospirosis pada Manusia

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis, yang artinya penularan penyakit ini bisa terjadi dari hewan ke manusia.

Bakteri leptospira interrogans bisa hidup pada organ ginjal hewan selama beberapa tahun tanpa adanya gejala apapun. 

Selama hidup di dalam ginjal hewan, bakteri dapat dengan mudah keluar bersama dengan urine yang mengakibatkan terjadinya kontaminasi pada tanah dan air. 

Selanjutnya, bakteri bisa hidup pada media tersebut selama beberapa bulan, bahkan hingga tahun. 

Bakteri Leptospira yang menjadi penyebab penyakit leptospirosis bisa menular pada manusia melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Kontak langsung pada kulit dengan urine hewan yang membawa bakteri penyebab penyakit.
  • Sampah yang menumpuk.
  • Kontak yang terjadi antara kulit dengan banjir atau genangan air.
  • Konsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri. 

Bakteri bisa masuk ke tubuh manusia lewat luka, bisa luka terbuka, luka kecil seperti lecet atau tergores, dan luka besar seperti luka robek.

Bakteri juga dapat memasuki tubuh melalui mulut, mata, hidung, serta saluran cerna. 

Bahkan, penularan juga dapat terjadi melalui hubungan seksual atau pemberian ASI, meski hal itu terbilang jarang terjadi.

Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai penyakit ini, karena bisa menyebabkan berbagai dampak kesehatan mulai dari yang ringan hingga serius. 

Untuk lebih lengkapnya mengenai bahaya penyakit ini, kamu bisa baca melalui artikel ini: Ini Bahaya Leptospirosis Jika Terkena Manusia.

Cara Efektif untuk Mencegah Leptospirosis

Nah, setelah mengetahui cara penularan leptospirosis di atas, kamu pun menentukan cara efektif untuk mencegah penyakit tersebut.

Pada dasarnya, cara paling utama yang penting untuk mencegah infeksi bakteri ini adalah menjaga kebersihan, baik di dalam maupun di luar rumah

Berikut caranya: 

  • Pastikan kamu membersihkan rumah setiap hari.
  • Hindari menumpuk sampah terlalu lama di dalam rumah. Buanglah setiap hari sehingga dapat menghindari kehadiran lalat dan tikus. 
  • Gunakan sarung tangan dan alas kaki seperti sepatu boot ketika kamu sedang membersihkan rumah. Ini terutama ketika kamu membersihkan bagian rumah yang mungkin kerap menjadi tempat tikus lewat, membuang sampah, atau membersihkan selokan di depan rumah. 
  • Tutup makanan agar lalat tidak menghinggapinya atau termakan tikus. Pastikan pula kamu menyimpannya pada tempat yang jauh dari jangkauan hewan pengerat tersebut. 
  • Segera bersihkan luka, meski hanya luka kecil dan bersihkan dengan air mengalir, lalu berikan obat. Jangan lupa balut luka sehingga meminimalisir kontak langsung dengan air maupun tanah yang bisa jadi telah terkontaminasi bakteri Leptospira. 
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas, menggunakan toilet, dan sebelum makan. 

Catat, Ini Dokter yang Paham Pengobatan Leptospirosis bila kamu sampai terkena infeksi bakteri tersebut.

Waspadai Gejalanya

Beberapa kasus leptospirosis muncul tanpa menimbulkan gejala apa pun. Meski demikian, sebagian besar kasus infeksi bakteri ini menunjukkan gejala antara 2 hari hingga 4 minggu setelah kontaminasi bakteri. 

Munculnya gejala juga bisa bervariasi pada setiap pengidapnya dan terkadang banyak orang salah mengiranya dengan masalah kesehatan lainnya, seperti demam berdarah atau flu.

Gejala leptospirosis, antara lain:

  • Menggigil dan demam tinggi.
  • Mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Mata memerah.
  • Nyeri pada otot, terlebih pada bagian punggung bawah dan betis.
  • Muncul bintik merah pada permukaan kulit yang tidak menghilang jika ditekan. 

Itulah cara efektif mencegah leptospirosis yang perlu kamu lakukan agar bisa terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.

Bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, hubungi segera dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter terpercaya dari Halodoc bisa memberimu saran kesehatan yang tepat.

Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
UPK Kemenkes. Diakses pada 2023. Mengenal Gejala dan Pencegahan Leptospirosis.
Patient. Diakses pada 2023. Leptospirosis.