Bumil Puasa, Perhatikan Ini Agar Janin Tetap Sehat
Halodoc, Jakarta – Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Semua umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan suci tersebut. Ibu yang sedang hamil pun tentunya tidak ingin melewatkan ibadah ini, karena selain bisa menambah pahala, puasa juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja kok berpuasa, asal dengan persetujuan dokter. Bila dokter menyatakan bahwa kondisi ibu dan kandungan baik-baik saja, itu berarti ibu boleh berpuasa.
Baca juga: 5 Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil
Meski demikian, tidak makan dan minum selama belasan jam tentu saja bisa memengaruhi kondisi ibu dan janin. Karena itu, agar ibu dan janin tetap sehat, ada beberapa aturan yang perlu ibu taati selama berpuasa.
1. Perhatikan Usia Kandungan
Bila ibu ingin berpuasa, dokter sebenarnya menganjurkan ibu untuk melakukannya ketika usia kandungan sudah memasuki trimester kedua atau sekitar 14–27 minggu. Trimester kedua dianggap sebagai waktu yang tepat untuk berpuasa karena kondisi fisik ibu biasanya sudah beradaptasi dengan baik terhadap kehamilan. Gangguan yang terjadi selama kehamilan, seperti mual dan muntah pun juga sudah berkurang. Jadi, ibu bisa dengan nyaman menjalankan puasa.
Sedangkan pada trimester ketiga, fase pertumbuhan janin sedang berlangsung dengan cepat, sehingga janin membutuhkan kadar gizi dan nutrisi yang cukup banyak. Jadi, ibu hamil juga tidak disarankan berpuasa pada waktu tersebut.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Ibu hamil yang ingin berpuasa juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya, yaitu sebesar 2500 kilo kalori per hari. Kalori tersebut terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, serta 20 persen lemak. Nah, ibu bisa memenuhi kebutuhan kalori tersebut dengan mengatur asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.
Baca juga: Tips Memenuhi Nutrisi Saat Berpuasa bagi Ibu Hamil
3. Aturan Makan Saat Sahur
Saat sahur, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak, seperti daging-dagingan dalam porsi yang cukup. Alasannya, karena kedua jenis zat gizi ini akan membuat ibu tidak mudah lapar, terutama di siang hari. Hindari mengonsumsi makanan yang manis-manis saat sahur, karena dapat menyebabkan insulin shock yang malah akan membuat tubuh lemas dan mudah merasa lapar.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil Saat Sahur
4. Aturan Makan Saat Berbuka
Saat berbuka, awali dengan mengonsumsi minuman yang hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah. Hindari berbuka dengan minuman dingin, karena dapat menurunkan kerja lambung. Setelah menghilangkan dahaga, ibu dapat mengonsumsi kolak atau kurma yang merupakan karbohidrat kompleks yang dapat membantu memulihkan kembali energi ibu. Kira-kira 30 menit kemudian atau setelah shalat magrib, baru ibu bisa menyantap makanan berat, tapi sebaiknya dalam porsi yang tidak berlebihan.
5. Penuhi Kebutuhan Cairan
Kegiatan berpuasa berpotensi menyebabkan tubuh ibu hamil dehidrasi. Apalagi biasanya bulan puasa jatuh selama musim panas. Kekurangan cairan akan memengaruhi cara kerja ginjal ibu dan jumlah cairan di sekitar janin. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari. Ibu bisa minum 4 gelas pada sahur dan 4 gelas sesudahnya.
6. Hindari Aktivitas Berat Saat Puasa
Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang menguras banyak energi selama berpuasa agar tidak terlalu capek. Selain itu, jauhkan pikiran-pikiran yang bisa bikin stres, serta beristirahatlah yang cukup agar kondisi ibu dan kandungan tetap terjaga.
Bila saat berpuasa, ibu hamil mengalami keluhan tertentu, jangan ragu untuk bertanya ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Melalui Chat dan Voice/Video Call, Ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan