Bukan Karena Gugup, Ini Penyebab Jantung Berdetak Cepat
Halodoc, Jakarta - Sebagian orang pernah merasa jantungnya berdetak tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai aritmia. Aritmia merupakan masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak tak teratur.
Selidik punya selidik kondisi ini disebabkan karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tak bekerja dengan baik. Nah, pertanyaannya hal apa sih yang bisa menyebabkan aritmia? Benarkah gugup dapat memicu jantung berdetak cepat?
Baca juga:Denyut Nadi Enggak Normal? Hati-hati Aritmia
Ada Jenis dan Gejalanya
Setidaknya ada beberapa jenis aritmia yang umum dijumpai, contohnya:
-
Bradikardia. Terjadi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
-
Fibrilasi Atrium. Terjadi ketika jantung berdetak amat cepat, bahkan saat dirimu sedang beristirahat.
-
Fibrilasi Ventrikel. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran, bahkan kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan tidak teratur.
-
Takikardia Supraventrikular. Kondisi ini terjadi saat jantung berdenyut cepat secara tidak normal.
-
Blok Jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung berdetak lebih lambat. Awas, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang pingsan
Dalam beberapa kasus, masalah jantung yang satu ini tak menimbulkan gejala yang disadari oleh pengidapnya. Yang perlu diingat, munculnya gejala pun enggak serta-merta menandakan kalau kondisi jantung yang dialami sangat parah. Nah, berikut ini beberapa gejala yang bisa dirasakan.
-
Rasa berdebar di dada.
-
Sesak napas.
-
Nyeri dada.
-
Pingsan.
-
Kelelahan.
-
Detak jantung lebih cepat daripada normal (takikardia).
-
Detak jantung lebih lambat dari normal (bradikardia).
Baca juga:Berisiko Kena Aritmia, Hindari Kegiatan Ini
Awasi Penyebab Aritmia
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan jantung berdetak cepat. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa memicu aritmia:
1. Diabetes.
2. Penggunaan obat-obatan terlarang.
3. Konsumsi alkohol berlebihan.
4. Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif).
5. Merokok.
6. Mengonsumsi kopi secara berlebihan.
7. Konsumsi suplemen diet.
8. Mengidap penyakit jantung.
9. Kondisi jaringan parut pada jantung.
10. Hipertensi (tekanan darah tinggi).
11. Tekanan mental.
12. Sleep apnea obstruktif.
Tak Spesifik Gugup
Seperti yang dijelaskan di atas, tekanan mental merupakan salah satu hal yang bisa menyebabkan jantung berdetak cepat. Salah satu gangguan mental yang bisa memicu kondisi ini adalah serangan panik atau gangguan kecemasan. Kedua kondisi ini memiliki gejala tersendiri.
Meski begitu, bila ditelaah lebih jauh gejalanya hampir mirip. Sebenarnya serangan panik ini enggak hanya ditandai dengan panik atau rasa cemas yang berlebihan saja. Sebab, ada sederet gejala lainnya yang menyertainya.
Yang perlu ditegaskan, gejala dari gangguan kecemasan ini biasanya muncul secara tiba-tiba, dan akan mencapai puncaknya hanya dalam hitungan menit. Meski kebanyakan kasus panic attack hanya berlangsung selama 5–20 menit, tapi ada juga yang bisa menyerang selama satu jam.
Lalu, apa saja sih gejala dari kondisi mental ini?
-
Gemetaran.
-
Berkeringat secara berlebihan.
-
Kram perut.
-
Sakit dada
-
Deg-degan, gelisah.
-
Timbulnya rasa terlepas dari tubuh dan merasa mengalami situasi yang tak nyata
-
Merasa adanya kilatan hawa dingin atau panas yang menyerupai demam.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!