Bolehkah Pengidap Tifus Makan Buah Asam?
Halodoc, Jakarta - Penyakit tifus atau ‘demam enterik’ merupakan penyakit akibat bakteri yang umum terjadi. Penyakit menular ini disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi. Jika kamu mengetahui apa saja yang kamu makan sehari-hari, maka seharusnya akan lebih mudah untuk menangani penyakit penularan ini.
Sama seperti halnya infeksi lainnya, makanan yang dikonsumsi selama mengidap tifus harus diawasi secara ketat. Ketidaknyamanan gastrointestinal merupakan peristiwa umum dan salah satu komplikasi yang biasa muncul. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang mudah dan ringan. Makanan untuk pengidap tifus sebaiknya hambar karena harus dicerna dan memperkuat kekebalan tubuh.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Tipes
Makanan Pantangan dan Makanan yang Dianjurkan
Mengawasi dengan cermat dan disiplin apa yang dikonsumsi selama mengidap tifus adalah penting. Sama pentingnya dengan secara ketat menghindari makanan pantangan. Makanan pantangan harus dihindari karena mungkin akan mengganggu perawatan tifus, di antaranya:
- Makanan serat tinggi. Makanan seperti sereal gandum dan roti gandum dapat mengganggu sistem pencernaan karena sulit dicerna. Makanan ini mengandung serat yang idealnya harus dihindari.
- Makanan berminyak atau gorengan harus dihindari selama mengidap tifus.
- Sama seperti makanan berminyak, rempah-rempah, bumbu, dan makanan asam asetat dapat memperburuk peradangan di usus.
- Makanan yang asam dan pedas. Disarankan untuk menghindari makanan seperti cabai, lada, cabai rawit, cuka, saus pedas, saus salad, buah dan sayuran kaleng.
- Sayuran mentah seperti kol, capsicum, dan lobak. Sayuran ini harus dihindari karena dapat menyebabkan kembung.
Sementara itu makanan yang dianjurkan untuk dimakan selama mengidap tifus terdiri dari:
- Makanan tinggi kalori. Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori. seperti kentang rebus, pisang, nasi, pasta, atau roti putih.
- Cairan dan buah-buahan dengan kadar air yang tinggi. Konsumsi cairan yang cukup dalam bentuk jus buah segar, air kelapa lunak, jus jeruk nipis, susu mentega, air yang diperkaya elektrolit, atau kaldu sayuran. Tambahkan buah yang kaya akan kandungan air seperti semangka, melon, anggur, atau aprikot. Cairan dan buah-buahan ini membantu memulihkan kadar air dalam tubuh yang terkuras saat demam tifus dan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi kemudian dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut selama pengobatan.
- Makanan kaya karbohidrat. Makanan semi-padat seperti bubur, telur rebus, kentang panggang, dan karbohidrat sehat ini bermanfaat untuk pengidap tifus.
- Produk susu seperti yoghurt, susu, dan telur dapat memastikan protein yang cukup dalam tubuh, dan karenanya harus dimasukkan dalam rencana diet pemulihan tifus. Makanan ini lebih mudah dicerna dibandingkan dengan daging. Vegetarian dapat memilih kacang-kacangan atau lentil untuk memenuhi kebutuhan protein mereka.
Baca juga: Diagnosis Penyakit Tifus dengan Tes Mikrobiologi, Ini Penjelasannya
Tidak ada vaksin yang dapat melindungi kamu dari tifus. Hanya saja terapi yang paling efektif untuk ketiga jenis tifus adalah antibiotik doksisiklin . Dosis tunggal doksisiklin terbukti efektif melawan epidemi tifus. Doksisiklin juga bekerja dengan cepat pada jenis penyakit lain.
Itulah pentingnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu curiga sedang mengalami tifus. Dengan segala jenis tifus, kamu akan mulai merasa sakit sekitar 10 hari hingga 2 minggu setelah bakteri tifus masuk ke tubuh.
Kebersihan dasar dapat membantu untuk pencegahan. Ini termasuk hal-hal yang sangat sederhana seperti mandi setidaknya dua kali sehari dan mengganti pakaian secara teratur. Kamu juga harus menjaga jarak yang aman dari hewan liar yang diketahui membawa tifus, seperti tikus. Jangan meninggalkan sisa makanan atau sampah lain di halaman karena itu bisa menarik perhatian mereka.
Baca juga: Diagnosis Penyakit Tifus dengan Tes Mikrobiologi, Ini Penjelasannya
Sebagai perlindungan, kamu mungkin memerlukan untuk melakukan penyemprotan produk-produk pengendalian kutu pada hewan peliharaan yang berbulu dan di halaman. Jangan biarkan hewan peliharaan berbagi tempat tidur bersama kamu.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Typhus
WebMD. Diakses pada 2020. Typhus
Med Life. Diakses pada 2020. Foods for Typhoid: What to Eat and What to Avoid
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan