Bolehkah Pengidap Infeksi Saluran Kemih Berhubungan Intim?
Halodoc, Jakarta - Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri masuk dan menginfeksi sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Seseorang yang mengidap ISK umumnya mengeluh nyeri saat buang air kecil, nyeri di area panggul dan ingin buang air kecil terus-menerus. Bukan hanya rasa nyeri saja, ISK juga menimbulkan sensasi terbakar saat pengidapnya sedang buang air kecil.
Selama perawatan ISK, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kondisi ini tidak berkembang menjadi serius. Pengidapnya perlu banyak minum air putih untuk mengeluarkan bakteri melalui urine dan menjaga kebersihan di area genital. Lantas, apakah pengidap ISK masih boleh melakukan hubungan intim? Simak penjelasan di bawah ini terlebih dahulu.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Penyembuhan Infeksi Saluran Kemih?
Bolehkah Berhubungan Intim saat Mengidap ISK?
ISK dapat mengiritasi jaringan sensitif di saluran kemih dan aktivitas seksual dapat semakin mengiritasi jaringan tersebut. Aktivitas seksual juga meningkatkan risiko komplikasi dan berpotensi membahayakan pasangan. Itulah sebabnya, dokter biasanya menyarankan pengidap untuk menunda hubungan intim sampai gejalanya benar-benar hilang.
Pengidap ISK tidak boleh melakukan seks oral karena aktivitas tersebut dapat menyebarkan bakteri dari Mr. P atau Miss V ke mulut. Hal yang dikhawatirkan, bakteri ini menyebabkan infeksi sekunder. Perlu kamu ketahui bahwa aktivitas seksual adalah salah satu cara bakteri masuk ke saluran kemih yang paling umum. Sembilan puluh persen dari ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang masuk ke dalam uretra dan sekitarnya.
Bakteri E. coli sering ditemukan di saluran gastrointestinal (GI) atau feses. Bakteri ini dapat berpindah dari anus atau saluran pencernaan ke tangan, mulut, alat kelamin, atau mainan seks. Aktivitas seks juga dapat mendorong bakteri lebih jauh ke dalam tubuh melalui penetrasi, sehingga meningkatkan peluang infeksi lebih besar. Jika kamu telah mengidap ISK, penetrasi dapat menimbulkan infeksi ulang atau memperkenalkan sumber bakteri baru. Alhasil, waktu pemulihan ISK yang dibutuhkan menjadi jauh lebih lama.
Baca juga: ISK Bisa Dicegah dengan Kebiasaan Sederhana Ini
ISK memang tidak termasuk penyak infeksi menular seksual (IMS) dan tidak dianggap sebagai kondisi menular. Namun, kamu bisa menularkan bakteri penyebab ISK ke pasangan seks kamu. Selama hubungan seks vaginal, penis dapat memindahkan bakteri ke dalam lubang vagina dan meningkatkan risiko infeksi. Pada beberapa kasus, ISK merupakan efek samping dari IMS, seperti klamidia atau trikomoniasis.
Selain menunda hubungan intim terlebih dahulu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan supaya ISK yang kamu alami segera membaik. Pertama pastikan kamu membersihkan area genital secara rutin. Untuk wanita, bersihkan area vagina setelah BAB atau BAK dari arah depan ke belakang.
Kosongkan kandung kemih dan minumlah segelas penuh air untuk membantu membersihkan bakteri. Hindari menggunakan produk feminin yang berpotensi menyebabkan iritasi. Menggunakan semprotan deodoran atau produk kewanitaan lainnya, seperti douche dan bedak, di area genital dapat mengiritasi uretra yang dapat memperparah ISK.
Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi yang Disebabkan ISK
Jika ISK yang kamu alami tak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Jika kamu berencana mengunjungi klinik atau rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.
Lewat aplikasi ini, kamu dapat mengetahui estimasi waktu giliran masuk, sehingga kamu tidak harus duduk lama-lama di rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.