Bolehkah Makan Mi Instan saat Asam Lambung Naik?
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya ada banyak hal menyoal makanan yang perlu diketahui pengidap penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) Pasalnya, terdapat beberapa kebiasaan yang bisa memicu asam lambung, sehingga membuat perut terasa perih dan nyeri.
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease GERD bisa membuat pengidapnya mengalami nyeri pada bagian ulu hati. Seorang yang mengalami GERD juga bisa mengalami rasa sakit, panas, atau sensasi terbakar pada dada yang bisa menjalar hingga ke leher.
Nah, pertanyaannya, benarkah ketika asam lambung sedang naik seseorang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi mi instan?
Baca Juga: Jangan Sepelekan 3 Bahaya Akibat Asam Lambung
Sulit Dicerna dan Berlemak
Mi instan mengandung berbagai komponen yang sebenarnya sulit dicerna oleh tubuh kita. Oleh sebab itu, bila terlalu sering mengonsumsinya dan dalam jumlah yang banyak, tentunya bisa merugikan organ pencernaan, khususnya lambung.
Di samping itu, kadar lemak dalam mi instan tergolong tinggi, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dipecah dalam usus halus. Nah, makanan berlemak tinggi merupakan salah satu makanan yang perlu dihindari pengidap asam lambung, seperti GERD atau maag.
Kedua pengidap penyakit ini sebaiknya perlu menghindari makanan seperti ini. Bukannya mengonsumsi makanan tersebut ketika GERD atau maag sedang kambuh.
Pasalnya, makanan berlemak tinggi justru bisa memicu peningkatan tekanan asam lambung. Selain mi instan, cobalah hindari makanan berlemak, seperti daging sapi, kentang goreng, keripik kentang, es krim, susu, keju, dan makanan-makanan berminyak lainnya.
Ingat, sebaiknya jangan terlalu sering dan banyak mengonsumsi mi instan. Sebab menurut ahli dari Institute for Nutrition of the Russian Academy of Sciences, konsumsi mi instan dalam jumlah yang berlebihan bisa mengakibatkan luka dan peradangan pada lambung.
Baca juga: Seberapa Sering Anak Dapat Makan Mie Instan?
Jangan Dibiasakan, Bisa Kumat
Seperti penjelasan di atas, ada beragam kebiasaan menyoal makanan yang bisa memicu penyakit asam lambung. Nah, agar asam lambung tidak kumat, hindarilah kebiasaan-kebiasaan di bawah ini.
1. Sering Mengonsumsi Buah dan Sayur yang Asam
Buah dan sayuran jenis ini merupakan makanan penyebab asam lambung. Oleh sebab itu, cobalah hindari jeruk, lemon, ataupun anggur karena bersifat asam. Selain itu, hindari pula tomat dan salad yang ditambah cuka. Ingat, buah dan sayuran jenis ini bisa memicu asam lambung, terutama dikonsumsi saat perut kosong.
2. Gemar Makanan dan Minuman Bergas
Sederhananya kamu harus menghindari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag. Salah satunya, hindari mengasup menu-menu yang mengandung gas dan terlalu banyak serat. Misalnya, sayuran sawi, buah nangka, kol, pisang ambon, kedondong, dan buah yang dikeringkan.
3. Porsi yang Berlebihan
Bagi kamu yang sering makan berlebihan, rasanya perlu harap-harap cemas. Sebab saat lambung terisi penuh, maka mungkin saja makanan tersebut akan menekan diafragma. Kondisi ini ujung-ujungnya bisa membuat kita mengalami sesak napas atau napas yang dangkal. Tak cuma itu saja, lambung yang terisi penuh juga bisa memicu makanan kembali naik ke esofagus atau kerongkongan.
Selain dapat membuat lambung penuh dan bekerja ekstra, makan dalam jumlah banyak bisa memicu masalah pada sistem pencernaan. Nah, kondisi inilah yang bisa memunculkan gejala kembung, mual, rasa begah, hingga nyeri perut.
Selain empat tiga hal di atas, hindari pula kebiasaan atau terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak, bercuka atau pedas, ngopi, dan berbaring setelah makan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!