Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Ekokardiografi?
“Prosedur ekokardiografi kerap dikhawatirkan ibu hamil, padahal sebenarnya pemeriksaan ini cukup aman karena ia tidak memancarkan radiasi. Pemeriksaan ini bahkan bermanfaat untuk memonitor kondisi jantung."
Halodoc, Jakarta – Ekokardiografi adalah prosedur pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Gambar dari ekokardiografi akan membantu dokter untuk melihat sejumlah indikasi masalah yang berkaitan dengan jantung.
Umumnya, prosedur ini biasanya untuk seseorang yang pernah mengalami serangan jantung untuk memantau keadaan otot jantung. Namun, banyak ibu hamil yang khawatir apakah aman untuk melakukan pemeriksaan ekokardiografi selama hamil. Pasalnya, ia menggunakan gelombang suara yang ditakutkan bisa memengaruhi bayi di dalam kandungan.
Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Ekokardiografi?
Mungkin banyak ibu hamil yang bertanya-tanya, apakah aman melakukan pemeriksaan ekokardiografi selama masa kehamilan. Secara umum, ekokardiografi aman bagi ibu hamil dan janin. Sebab, pemeriksaan ini tidak menggunakan sinar-X atau radiasi yang berpotensi berbahaya.
Metode ini menggunakan gelombang suara yang tidak berbahaya untuk menghasilkan gambar jantung yang lebih terperinci. Maka itu, risiko paparan radiasi pun tidak ada.
Ekokardiografi pada ibu hamil biasanya bertujuan untuk mengidentifikasi cacat jantung pada bayi yang belum lahir. Selain itu, pemeriksaan ini dapat mendiagnosis penyakit jantung atau menilai fungsi jantung secara berkala.
Prosedur ini juga mampu mendeteksi aritmia atau detak jantung tidak teratur pada ibu hamil. Monitor kejadian jantung 24 jam atau 48 jam pada wanita yang mengalami jantung berdebar setiap hari. Tujuannya untuk menentukan apakah detak jantung lebih cepat dari kisaran normal atau adanya irama jantung abnormal.
Jika gejala tidak muncul setiap hari, pemantauan dapat mendeteksi irama jantung abnormal yang terjadi secara sporadis selama periode 30 hari.
Kondisi yang Perlu Dideteksi dengan Ekokardiografi
Beberapa kondisi yang dapat terdeteksi melalui ekokardiografi, yaitu:
- Gangguan irama jantung dan gangguan tekanan darah.
- Jantung koroner yang menimbulkan serangan jantung.
- Memeriksa apakah pasokan oksigen ke otot jantung berjalan lancar.
- Melihat batas kemampuan jantung untuk program rehabilitasi jantung.
- Mengevaluasi keberhasilan pengobatan dan tindakan medis.
- Mencari gumpalan darah di jantung.
- Mengidentifikasi adanya cairan di kantung yang ada di sekitar jantung.
- Masalah yang berkaitan dengan aorta yang merupakan arteri utama yang terhubung ke jantung.
Dokter dapat melakukan ekokardiogram apabila menemukan masalah saat melakukan tes lain atau saat mendengarkan detak jantung melalui stetoskop. Ketika dokter menemukan bahwa detak jantung tidak teratur, ekokardiogram dapat memeriksa kondisi katup jantung dan bilik jantung.
Jika muncul tanda-tanda masalah jantung, seperti nyeri dada atau sesak napas, dokter juga akan memeriksa lebih lanjut melalui ekokardiografi.
Apa Saja Persiapan yang Perlu Dilakukan?
Persiapan tergantung pada jenis ekokardiografi. Ekokardiogram transthoracic umumnya tidak memerlukan persiapan khusus.
Sementara itu pada ekokardiogram transesophageal, dokter mungkin akan menginstruksikan untuk tidak makan apa pun selama beberapa jam sebelum tes. Ini untuk mencegah seseorang tidak muntah selama tes.
Pasien yang menjalani tes ini juga mungkin tidak bisa mengemudi selama beberapa jam sesudahnya untuk mencegah efek samping dari obat penenang. Selain persiapan, kamu mungkin juga perlu tahu tentang Apa Saja Syarat untuk Lakukan Echocardiografi?
Jika dokter merekomendasikan ekokardiogram stres, kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berolahraga. Setelah menjalani tes tersebut, dokter kemudian meninjau hasil setelah tes. Apabila hasil tes menunjukkan tanda-tanda abnormal, dokter dapat merujuk pasien ke dokter spesialis jantung.