Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Echocardiografi?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Agustus 2021
Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Echocardiografi? Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Pemeriksaan Echocardiografi?

"Echocardiografi adalah prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan gambar jantung dengan memanfaatkan gelombang suara. Prosedur ini kerap dikhawatirkan ibu hamil, padahal sebenarnya pemeriksaan ini cukup aman karena ia tidak memancarkan radiasi. Pemeriksaan ini bahkan bermanfaat untuk memonitor kondisi jantung."


Halodoc, Jakarta - Echocardiografi adalah prosedur pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Gambar yang dihasilkan echocardiografi ini membantu dokter untuk melihat sejumlah indikasi masalah yang berkaitan dengan jantung. Umumnya, prosedur ini biasanya dilakukan untuk seseorang yang pernah mengalami serangan jantung untuk memantau keadaan otot jantung.

Namun, banyak ibu hamil yang khawatir apakah aman untuk melakukan pemeriksaan echocardiografi selama hamil. Pasalnya ia menggunakan gelombang suara yang ditakutkan bisa memengaruhi bayi di dalam kandungan. Lantas, apakah prosedur ini berbahaya untuk ibu hamil? Berikut ulasannya!

Baca Juga: Apa Bedanya Echocardiografi dan Stress Echocardiogram?

Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Echocardiografi?

Echocardiografi adalah prosedur yang aman untuk dilakukan oleh ibu hamil. Echocardiografi menggunakan gelombang suara dan bukan sinar X atau sinar lain yang memancarkan radiasi. Echocardiografi yang dilakukan pada ibu hamil biasanya bertujuan untuk mengidentifikasi cacat jantung pada bayi yang belum lahir. Echocardiografi juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit jantung yang dicurigai atau menilai fungsi jantung secara berkala. 

Prosedur ini juga mampu mendeteksi aritmia atau detak jantung tidak teratur pada ibu hamil. Monitor kejadian jantung 24 jam atau 48 jam dapat dilakukan untuk wanita yang mengalami jantung berdebar setiap hari. Tujuannya untuk menentukan apakah detak jantung lebih cepat dari kisaran normal atau adanya irama jantung abnormal.

Jika gejala tidak muncul setiap hari, pemantauan dapat digunakan untuk mendeteksi irama jantung abnormal yang terjadi secara sporadis selama periode 30 hari. Jika ibu merasa memiliki kondisi yang tidak normal selama hamil, ada baiknya melakukan pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit. Segera buka aplikasi Halodoc untuk buat janji rumah sakit. Dengan begini, kamu jadi lebih praktis dan tak perlu antre untuk melakukan kunjungan ke rumah sakit. 

Baca Juga: Periksa Jantung, Adakah Efek Samping dari Echocardiografi?

Kondisi yang Perlu Dideteksi dengan Echocardiografi

 Beberapa kondisi yang dapat dideteksi melalui echocardiografi, yaitu:

  • Gangguan irama jantung dan gangguan tekanan darah.
  • Jantung koroner yang menimbulkan serangan jantung.
  • Memeriksa apakah pasokan oksigen ke otot jantung berjalan lancar.
  • Melihat batas kemampuan jantung untuk program rehabilitasi jantung.
  • Mengevaluasi keberhasilan pengobatan dan tindakan medis.
  • Mencari gumpalan darah di jantung.
  • Mengidentifikasi adanya cairan di kantung yang ada di sekitar jantung.
  • Masalah yang berkaitan dengan aorta yang merupakan arteri utama yang terhubung ke jantung.

Dokter dapat melakukan echocardiogram apabila menemukan masalah saat melakukan tes lain atau saat mendengarkan detak jantung melalui stetoskop. Ketika dokter menemukan bahwa detak jantung tidak teratur, echocardiogram diperlukan untuk memeriksa kondisi katup jantung dan bilik jantung. Jika muncul tanda-tanda masalah jantung, seperti nyeri dada atau sesak napas, dokter juga akan memeriksa lebih lanjut melalui echocardiografi.

Baca Juga: Bahaya Ibu Hamil yang Alami SVT

Apa Saja Persiapan Sebelum Menjalani Echocardiografi?

Persiapan tergantung pada jenis echocardiografi yang dilakukan. Echocardiogram transthoracic umumnya tidak memerlukan persiapan khusus. Pada ekokardiogram transesophageal, dokter mungkin akan menginstruksikan untuk tidak makan apa pun selama beberapa jam sebelum tes. Ini untuk mencegah seseorang tidak muntah selama tes. Pasien yang menjalani tes ini juga mungkin tidak bisa mengemudi selama beberapa jam sesudahnya untuk mencegah efek samping dari obat penenang.

Jika dokter merekomendasikan ekokardiogram stres, kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berolahraga. Setelah menjalani tes tersebut, dokter kemudian meninjau hasil setelah tes. Apabila hasil tes menunjukan tanda-tanda abnormal, dokter dapat merujuk pasien ke ahli jantung. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Echocardiogram.
Northwestern Medicine. Diakses pada 2021. Diagnostic Testing During Pregnancy.