Bisakah Trauma Psikologi Memicu Amnesia?
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya tetap berhati-hati saat melakukan berbagai kegiatan agar terhindar dari cedera pada bagian kepala. Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan, salah satunya adalah amnesia. Kondisi amnesia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk mengingat fakta, informasi, dan juga kejadian yang pernah dilaluinya. Kondisi ini bisa terjadi dalam tingkatan yang ringan hingga yang cukup parah.
Baca juga: Kepala Terbentur Tembok Bisa Sebabkan Amnesia?
Kondisi amnesia dapat dialami secara sementara maupun permanen yang disesuaikan dengan jenis dan gejala amnesia. Tidak hanya cedera, berbagai faktor dapat menyebabkan seseorang alami amnesia, salah satunya kondisi trauma psikologis. Tidak ada salahnya simak ulasan mengenai trauma psikologis yang dapat picu amnesia di sini agar kamu dapat lakukan pencegahan maupun perawatan bagi pengidap amnesia.
Trauma Psikologis Sebabkan Amnesia
Otak memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Adanya gangguan pada otak menjadi salah satu pemicu kondisi amnesia. Adanya kerusakan pada struktur otak yang membentuk sistem limbik menjadi penyebab utama dari amnesia. Sistem limbik memiliki peranan untuk mengontrol emosi dan juga ingatan.
Ada banyak risiko yang menyebabkan seseorang alami amnesia. Salah satunya adalah pengalaman cedera atau penyakit lain yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Amnesia yang disebabkan oleh kondisi ini dikenal sebagai amnesia neurologis. Melansir Mayo Clinic, ada berbagai penyebab amnesia neurologis, seperti penyakit stroke, peradangan otak, kekurangan oksigen, penyalahgunaan alkohol, penyakit otak, hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
Lalu, benarkah trauma psikologis dapat sebabkan amnesia? Melansir Cleveland Clinic, kondisi ini dapat sebabkan amnesia yang dikenal dengan amnesia disosiatif. Kondisi ini merupakan amnesia yang paling jarang terjadi. Amnesia disosiatif dikaitkan dengan tingkat stres yang berlebihan akibat trauma psikologis yang disebabkan kondisi perang, pelecehan seksual, atau alami bencana alam.
Pengidap amnesia disosiatif akan kehilangan kemampuan untuk mengingat informasi penting tentang kehidupannya. Ada beberapa kenangan yang mungkin hilang dari ingatan, seperti riwayat hingga identitas diri pengidap.
Baca juga: Bahayakah Mengembalikan Ingatan Akibat Amnesia?
Kenali Gejala Amnesia
Terdapat dua gejala utama dari kondisi amnesia, seperti:
- Amnesia anterograde merupakan kondisi di mana pengidap amnesia kesulitan menciptakan ingatan baru.
- Amnesia retrograde kondisi di mana pengidap tidak dapat mengingat kejadian masa lalu. Biasanya pengidap akan kehilangan ingatan mengenai ingatan yang paling baru dan lama-kelamaan akan menghilangkan ingatan yang lebih lama.
Umumnya pengidap amnesia juga akan memiliki jangka ingatan yang sangat pendek. Tidak hanya itu, terkadang pengidap amnesia akan mengalami kebingungan atau disorientasi. Untuk itu, tidak ada salahnya segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan ketika keluarga atau kerabat dekat mengalami cedera atau penyakit otak yang menyebabkan seseorang alami gejala amnesia.
Namun yang perlu diingat, saat seseorang mengalami kondisi amnesia, hal ini tidak akan memengaruhi kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, dan juga kepribadian pengidap amnesia. Selain itu, kondisi amnesia juga merupakan kondisi yang sangat berbeda dengan demensia.
Inilah Cara Cegah Amnesia
Amnesia dapat menyebabkan gangguan pada kehidupan pengidap, hingga menyebabkan penurunan kualitas hidup. Untuk itu, sebaiknya lakukan pencegahan terhadap beberapa faktor pemicu yang dapat dicegah, seperti tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di lapangan atau mengendarai kendaraan bermotor.
Baca juga: 3 Cara Menyembuhkan Amnesia
Jika kamu mengalami infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, sebaiknya segera gunakan aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter untuk penanganan yang tepat agar infeksi tidak menyebar hingga ke otak.