Bisakah OCD Muncul Tiba-Tiba saat Dewasa?
Halodoc, Jakarta - Gejala obsesif-kompulsif (OCD) dapat dimulai pada hampir semua usia. Penelitian menunjukkan bahwa ada dua periode yang berbeda ketika gejala OCD paling mungkin muncul. Periode pertama terjadi selama masa kanak-kanak atau remaja awal, dan yang kedua terjadi pada remaja akhir dan dewasa.
Orang yang mengembangkan gangguan OCD di awal kehidupan dianggap memiliki OCD onset dini. Sedangkan orang yang mengembangkan OCD saat dewasa dianggap memiliki OCD onset lambat. Hanya saja, mungkin ada perbedaan yang jelas dalam gejala, respons terhadap pengobatan, struktur otak, dan pola pikir orang dengan OCD dini dan lambat.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh 5 Tipe Gangguan OCD
Orang yang Terobsesi dengan Kebersihan Termasuk Gangguan OCD
Orang yang terlalu menggilai atau mencintai kerapian dan kebersihan rumah merupakan salah satu bentuk gangguan OCD. Rumus OCD pada orang yang penggila kebersihan mempercayai bahwa ia akan mengalami sakit parah atau celaka apabila rumahnya kotor.
OCD merupakan kelainan mental yang membuat seseorang memiliki pikiran atau masalah yang tidak terkendali (obsesi) untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang (kompulsif). Tindakan ini dapat dilakukan sehari-hari dan interaksi sosial pengidapnya.
Selain itu, terdapat dorongan yang kuat untuk melindungi rumah agar selalu bersih dan rapi. Seseorang juga bisa merasa marah atau uring-uringan jika kebersihan dan kerapihan tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh sifat perfeksionisme, yaitu kebutuhan untuk membantu atau melakukan segala sesuatunya dengan sempurna. Inilah yang menandakan seseorang memiliki gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCD).
Orang yang memiliki gangguan OCD melakukan kebiasaan bersih-bersih rumah di bawah tekanan rasa takut dan cemas. Pengidap biasanya dapat mengalami frustasi dan tertekan karena tidak mampu mendorong untuk melakukan sesuatu secara berulang atau berlebihan.
Baca juga: Ketahui Obsesi Seksual yang Dialami Pengidap OCD
Pengidap gangguan OCD memerlukan penanganan dari psikiater atau psikolog. Untuk itu bicarakan kondisimu pada psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganannya adalah dengan psikoterapi, terapi relaksasi, dan konsumsi obat-obatan dari psikiater jika memang diperlukan.
Perkembangan Gangguan OCD pada Seseorang
Orang yang mengalami OCD pada awalnya sering menunjukkan gejala secara bertahap. Sedangkan orang yang mengembangkan OCD saat dewasa atau terlambat cenderung memiliki gejala yang datang dengan cepat, karena mereka biasanya terikat pada beberapa jenis pemicu. Misalnya peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau gagal sekolah.
Kecuali pada orang yang mengalami kelainan neuropsikiatri autoimun pediatrik yang berkaitan dengan infeksi streptokokus. Ini merupakan suatu bentuk OCD autoimun yang memengaruhi hanya anak-anak dan gejalanya muncul dengan sangat cepat.
Gangguan OCD juga sering terjadi dengan penyakit lain, yang disebut komorbid. Beberapa jenis gangguan yang paling umum yang terjadi dengan OCD adalah gangguan depresi mayor, ADHD, gangguan kecemasan, dan gangguan oposisi yang berlawanan. Ada juga subtipe OCD yang disebut tic-related OCD yang lebih umum pada pria dan memiliki onset usia yang lebih dini.
Baca juga: Penanganan yang Dilakukan pada Pengidap OCD
Sementara itu, otak pengidap OCD onset dini dan onset lambat mungkin akan berbeda satu sama lain. Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa orang dengan OCD onset dini memiliki pengurangan ukuran pada wilayah otak tertentu yang tidak terbukti pada orang yang memiliki OCD-nya saat dewasa.
Namun, hal yang perlu kamu waspadai adalah orang yang memiliki OCD onset lambat atau muncul saat dewasa lebih buruk pada ukuran fungsi kognitif (berpikir) daripada orang dengan OCD onset dini.