Bisakah Kutil Hilang dengan Sendirinya?
Halodoc, Jakarta - Kutil merupakan pertumbuhan kecil dengan tekstur kasar yang dapat muncul di area tubuh mana pun. Kutil terlihat seperti blister padat atau kembang kol kecil. Umumnya, kutil disebabkan oleh virus yang masih satu famili dengan human papillomavirus (HPV).
Penampilan kutil sebenarnya tergantung pada lokasi ia tumbuh dan ketebalan kulit. Kutil palmer muncul di tangan, sedangkan kutil plantar muncul di kaki. Sebanyak 1 dari 3 anak-anak dan remaja diperkirakan memiliki kutil, tapi hanya 3 hingga 5 persen pada orang dewasa yang mengalaminya. Ini mungkin karena sistem kekebalan tubuh orang dewasa lebih mampu mencegah perkembangan kutil.
Kutil Dapat Hilang Dengan Sendirinya
Ya, kutil yang paling umum dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan. Meskipun itu mungkin membutuhkan waktu satu atau dua tahun untuk kutil tersebut menghilang sendiri. Beberapa orang memilih melakukan perawatan pada dokter untuk menghilangkan kulit, kamu dapat bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Tujuan pengobatan adalah untuk menghancurkan kutil, merangsang respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau keduanya. Perawatan mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Dengan perawatan, kutil pun cenderung kambuh atau menyebar. Dokter biasanya akan merekomendasikan metode yang paling tidak menyakitkan, terutama saat merawat anak kecil.
Baca juga: 5 Jenis Penyakit Kutil yang Harus Diketahui
Namun, metode perawatan yang dipilih untuk menghilang kutil juga bergantung pada lokasi kutil itu tumbuh, gejala yang terjadi, dan preferensi pemiliknya. Metode ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan perawatan di rumah, yaitu menggunakan asam salisilat.
-
Obat pengelupasan (asam salisilat). Obat kutil dengan asam salisilat ini bekerja dengan menghilangkan lapisan kutil sedikit demi sedikit. Studi menunjukkan bahwa asam salisilat lebih efektif jika dikombinasikan dengan pembekuan.
-
Pembekuan (cryotherapy). Terapi pembekuan yang dilakukan oleh dokter melibatkan nitrogen cair pada kutil. Pembekuan bekerja dengan menyebabkan lepuh terbentuk di bawah dan di sekitar kutil. Kemudian, jaringan mati terkelupas dalam waktu seminggu atau lebih. Metode ini juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil virus. Efek samping cryotherapy termasuk nyeri, kulit melepuh dan berubah warna di daerah yang dirawat. Karena teknik ini menyakitkan, biasanya tidak digunakan untuk mengobati kutil pada anak kecil.
Baca juga: Ketahui Penyebab Kutil Muncul di Kulit Kepala
-
Kandungan asam lainnya. Jika asam salisilat atau pembekuan tidak bekerja, dokter mungkin akan mencoba asam trikloroasetat. Dengan metode ini, dokter akan mencukur permukaan kulit kemudian mengoleskan asam dengan tusuk gigi kayu. Diperlukan perawatan berulang setiap minggu atau lebih. Efek sampingnya akan membakar dan menyengat.
-
Operasi Kecil. Dokter dapat memotong jaringan yang mengganggu. Mungkin meninggalkan bekas luka di area yang dirawat.
-
Perawatan laser. Perawat pulsed-dye membakar pembuluh darah kecil. Jaringan yang terinfeksi akhirnya mati dan kutil akan lepas. Bukti efektivitas motedi ini terbatas dan dapat menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan jaringan parut.
Baca juga: Bisakah Kutil Sembuh dengan Obat Khusus?
Mencegah Munculnya Kutil pada Kulit
Untuk mengurangi risiko terkena atau penyebaran kutil, lakukan beberapa hal berikut:
- Jangan menyentuh kutil orang lain.
- Jangan gunakan handuk atau barang pribadi orang lain.
- Jangan berbagi sepatu dan kaus kaki dengan orang lain.
- Jangan menggaruk kutil atau veruka, karena ini dapat membuat mereka menyebar.
- Kenakan sandal saat memasuki dan keluar dari pancuran dan kolam renang umum.
- Tutupi kutil atau veruka dengan penutup kedap air saat berenang dan kaus kaki atau sarung tangan di tempat lain.
- Jangan menyikat, menyisir, mencukur, atau memotong rambut di daerah yang memiliki kutil.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Common warts
Healthline. Diakses pada 2020. Warts
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan