Halodoc, Jakarta – Kepribadian ganda adalah salah satu gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya memiliki dua atau lebih kepribadian. Kondisi ini dapat membuat pengidapnya memiliki perilaku yang berbeda pada waktu-waktu tertentu. 

Bahkan, setiap identitas memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan satu kepribadian lainnya. Tentunya kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kesenjangan dalam ingatan serta halusinasi. Lalu, bisakah gangguan mental ini diatasi dengan penggunaan obat? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Cara Penanganan Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang disebabkan akibat adanya pengalaman traumatik yang dialami. Biasanya, pengalaman traumatik dapat terjadi ketika seseorang masih usia dini, kemudian mengembangkan gangguan ini saat bertumbuh dewasa.

Ada berbagai kejadian yang dapat menyebabkan pengalaman traumatik pada anak sehingga memicu gangguan mental ini, seperti:

• Perang.
• Bencana alam.
• Perundungan.
• Lingkungan keluarga yang buruk.
• Pelecehan seksual.

Jika tidak diatasi dengan baik, gangguan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami komplikasi yang berbahaya bagi kondisi kesehatan fisik maupun mentalnya, seperti depresi, post-traumatic stress disorder, gangguan tidur, gangguan makan, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Untuk itu, pengidapnya memerlukan pengobatan yang tepat agar kondisi ini dapat diatasi dengan baik. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan gangguan ini optimal. Oleh karenanya, kepribadian ganda belum bisa ditangani dengan obat-obatan tertentu.

Namun, penggunaan obat antidepresan bisa digunakan untuk mengurangi gejala atau mencegah perburukan kondisi kesehatan seseorang. Selain itu, pengidapnya juga bisa melakukan beberapa jenis terapi untuk mencegah perburukan kondisi kesehatan mental:

• Psikoterapi. Perawatan ini dilakukan untuk membantu pengidapnya memahami pemicu munculnya gejala. Dengan berhasil mengetahui pemicunya, seseorang diharapkan mampu kembali untuk menyatukan kepribadiannya.
• Hipnoterapi. Terapi ini biasanya akan dijalankan bersama psikoterapi untuk mengontrol perilaku yang muncul akibat gangguan mental ini. Dengan melakukan perawatan ini, seseorang juga akan lebih mudah untuk memulihkan ingatan traumatik yang dialami.

Waspada Gejala Kepribadian Ganda

Gejala yang paling umum dari kondisi ini adalah adanya dua atau lebih identitas yang berbeda-beda. Biasanya, kepribadian inti dari pengidap penyakit ini adalah kepribadian yang sehari-hari dijalankan. Namun, mereka memiliki kepribadian lain yang dikenal dengan istilah alter. Bahkan, beberapa pengidapnya ada yang memiliki hampir 100 alter.

Setiap alter akan memiliki nama, jenis kelamin, sejarah hidup, riwayat kesehatan, tingkah laku, bahkan kualitas fisik yang berbeda. Hal ini terjadi karena pengidapnya merasakan adanya dua orang atau lebih yang berada dalam dirinya. 

Selain itu, ada beberapa tanda lainnya yang menjadi tanda gangguan mental ini, seperti mengalami kesulitan mengingat atau amnesia pada peristiwa sehari-hari dan informasi pribadi yang penting. Seseorang dikategorikan mengalami gejala kepribadian ganda jika seluruh gejala yang terjadi tidak berada dibawah pengaruh obat-obatan terlarang atau zat lainnya. 

Seseorang yang mengalami gangguan mental ini juga berisiko mengalami beberapa gejala lain, seperti depresi, mengalami gangguan tidur, gangguan kecemasan, halusinasi, hingga gangguan makan.

Jika keluarga, kerabat dekat, atau bahkan kamu sendiri mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan kesehatan mental, sebaiknya segera cari pertolongan pada psikolog maupun dokter. Perawatan yang dilakukan lebih dini tentunya membuat kesehatan mental semakin membaik.

Kamu bisa buat janji pemeriksaan menggunakan aplikasi Halodoc di rumah sakit terdekat. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:

Web MD. Diakses pada 2022. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder).

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder).

Psychology Today. Diakses pada 2022. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder).