Bisakah Diabetes Insipidus Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta – Diabetes insipidus adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada hormon antidiuretik (ADH). Dalam tubuh manusia, hormon tersebut berfungsi untuk mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon antidiuretik dihasilkan oleh jaringan khusus di otak yang bernama hipotalamus, dan kemudian disimpan oleh kelenjar pituitari.
Berbeda dengan diabetes melitus, penyakit diabetes insipidus merupakan kondisi yang cukup langka. Penyakit ini memicu gejala berupa rasa haus yang berlebihan dan tak kunjung hilang. Tapi, pada saat yang sama pengidapnya juga akan sering buang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Pada kondisi yang sangat parah, pengidap diabetes insipidus bisa mengeluarkan urine sebanyak 20 liter dalam sehari.
Penyebab dari munculnya penyakit diabetes insipidus juga berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Sementara diabetes insipidus adalah penyakit yang tidak terkait dengan kadar gula dalam darah.
Baca juga: Diabetes Insipidus vs Diabetes Melitus, Lebih Bahaya Mana?
Selain gejala utama berupa rasa haus yang selalu muncul, penyakit ini juga ditandai dengan gejala lain, yaitu rasa lelah, mudah marah, serta sulit berkonsentrasi. Itu bisa terjadi karena rasa lelah akibat berkali-kali buang air dalam satu hari. Pengidap diabetes insipidus disebut bisa buang air kecil sebanyak 4–5 kali dalam satu jam.
Sementara diabetes insipidus yang menyerang anak-anak biasanya memiliki gejala yang sedikit berbeda. Kondisi ini mungkin akan sulit dikenali jika menyerang anak.
Diabetes insipidus pada anak sering ditandai dengan gejala mengompol pada saat tidur, rewel dan mudah marah, suhu tubuh tinggi, serta hilang selera makan yang menyebabkan penurunan berat badan anak.
Bisakah Diabetes Insipidus Disembuhkan?
Pada dasarnya, diabetes insipidus dibagi ke dalam dua jenis, yaitu diabetes insipidus kranial dan diabetes insipidus nefrogenik. Pengobatan yang dilakukan pada pengidap penyakit ini tergantung pada jenis diabetes insipidus yang diidap.
Pengobatan diabetes insipidus yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah urine yang dihasilkan tubuh. Dengan demikian, gejala penyakit ini pun bisa dikendalikan.
-
Pengobatan Diabetes Insipidus Kranial
Diabetes insipidus kranial adalah kondisi yang terjadi akibat tubuh tidak menghasilkan cukup banyak hormon antidiuretik. ini kemudian menyebabkan banyak air yang terbuang dalam urine.
Jika diabetes insipidus kranial masih tergolong ringan, tidak dibutuhkan pengobatan khusus. Kamu bisa meredakan gejala yang muncul dengan meningkatkan konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Baca juga: Inilah 2 Penyebab dan Jenis Diabetes Insipidus
Tapi jika kondisi cukup parah dan muncul karena rendahnya produksi hormon antidiuretik, maka mengonsumsi banyak air belum cukup. Kamu mungkin harus mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan segera temui dokter jika gejala terasa berat.
-
Pengobatan Diabetes Insipidus Nefrogenik
Pada kondisi ini, tubuh sebenarnya memproduksi cukup hormon antidiuretik, namun ginjal tidak sensitif atau tidak merespon hormon ini. Untuk mengatasi hal ini, dianjurkan untuk meningkatkan jumlah konsumsi air putih dalam satu hari.
Selain itu, mengurangi asupan garam juga bisa membantu ginjal menyimpan air dan mengurangi volume urine. Pada kondisi yang lebih parah, penyakit ini mungkin membutuhkan pengobatan khusus. Segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan ke rumah sakit untuk mencegah komplikasi.
Baca juga: Harus Tahu, Penanganan Medis untuk Atasi Diabetes Insipidus
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit diabetes insipidus dan cara mengobatinya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan