Bisakah Anak-Anak Terserang Kolesterol Tinggi?
“Ada banyak masalah kesehatan yang dikira hanya bisa terjadi pada orang dewasa, padahal juga dapat menyerang anak-anak. Salah satu di antaranya adalah kolesterol tinggi. Bila Si Kecil mengalami kondisi ini, penting bagi ibu untuk mengajaknya hidup lebih sehat, dan rutin menjalani pemeriksaan kesehatan.”
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu mengira bahwa kolesterol tinggi hanya bisa terjadi pada orang dewasa? Sayangnya, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Faktor utamanya adalah genetik, meski pola makan kurang sehat dan faktor lain juga bisa jadi pemicu.
Kadar kolesterol normal pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dengan kadar kolesterol baik lebih dari 40 mg/dL, dan kolesterol jahat kurang dari 130 mg/dL. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak pembahasan berikut ini!
Baca juga: Ini Batas Kadar Kolesterol yang Normal Bagi Wanita
Gejala Kolesterol Tinggi pada Anak
Sebenarnya, tidak ada gejala khusus nan signifikan dari kolesterol tinggi pada anak. Untuk memastikan apakah seorang anak mengidap kolesterol tinggi atau tidak, dibutuhkan pemeriksaan medis. Lalu, kapan Si Kecil perlu mulai melakukan cek kolesterol? Pada usia 9-11 tahun, kemudian diulangi pada usia 19-21 tahun.
Sementara itu, pada anak-anak berusia 2-8 tahun dan 12-18 tahun, pemeriksaan kolesterol direkomendasikan jika mengalami obesitas, memiliki anggota keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi, atau mengidap penyakit tertentu seperti gagal ginjal, diabetes, dan penyakit Kawasaki. Pemeriksaan kolesterol untuk anak dilakukan dengan mengambil sampel darah, dengan sebelumnya berpuasa selama 12 jam.
Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua?
Ketika anak telah didiagnosis mengidap kolesterol tinggi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol agar kembali normal, yaitu:
1.Membatasi Makanan dan Minuman Berlemak
Kolesterol tinggi dapat dipicu oleh pola makan yang tidak sehat. Maka dari itu, hal pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan berkolesterol tinggi.
Sebelum diberikan pada anak, periksalah terlebih dahulu kandungan dalam suatu makanan atau minuman. Saat menyiapkan makanan, gantilah mentega atau minyak biasa dengan minyak dan mentega yang bebas lemak jenuh.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kadar Kolesterol Saat Liburan
2.Memulai Pola Makan Sehat
Langkah yang perlu dilakukan seiring membatasi makanan dan minuman berlemak adalah memulai pola makan sehat. Pola makan sehat ini tidak hanya harus dilakukan anak-anak saja, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Anak-anak biasanya meniru apa yang dilakukan orangtua dan orang terdekatnya, termasuk dalam hal makanan.
Jika orangtua dan anggota keluarganya yang lain terbiasa makan makanan sehat setiap harinya, ia juga akan terbiasa untuk mengonsumsinya. Jadi, lagi-lagi peran orangtua sangat penting.
Siapkanlah makanan dengan gizi seimbang sebagai menu makan keluarga sehari-harinya, dan batasi jumlah konsumsi gula dan makanan berlemak, untuk menurunkan kolesterol pada anak.
Baca juga: Menurunkan Kolesterol atau Berat Badan, Mana yang Lebih Dahulukan?
3.Mengajak Anak Olahraga Teratur
Ajaklah anak berolahraga secara teratur, seperti joging, berenang, bersepeda, dan lari. Selain membantu penurunan kadar kolesterol, olahraga teratur juga dapat membuat tubuh anak sehat secara keseluruhan dan kekuatan ototnya meningkat. Untuk menurunkan kolesterol, durasi olahraga yang ideal untuk dilakukan adalah selama 60 menit.
Sebagai kebiasaan sehari-hari, cobalah untuk mulai mengurangi kegiatan bermain gawai dan menonton televisi. Lalu, ajaklah anak untuk aktif bergerak dalam kegiatan sehari-harinya.
Jika setelah menjalani pola hidup sehat dan rutin berolahraga kolesterol tinggi anak tak kunjung turun, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut pada dokter dan beli obat yang diresepkan dengan mudah, lewat aplikasi Halodoc.