Bisakah Amandel Kambuh Saat Dewasa?
Halodoc, Jakarta – Radang amandel terjadi karena amandel atau tonsil, yaitu dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan mengalami peradangan. Kondisi ini dinamakan juga dengan tonsilitis atau tonsilofaringitis dan sebagian besar dialami oleh anak-anak. Bila radang amandel terjadi pada anak-anak, langkah pengobatan yang biasanya dilakukan adalah dengan memberikan obat antibiotik untuk meredakan radang. Namun, pada kasus amandel yang lebih parah, dibutuhkan operasi untuk mengangkat amandel. Namun, yang sering menjadi pertanyaan banyak orang adalah bisakah radang amandel yang sudah diobati saat masih kecil, kambuh lagi saat dewasa? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Amandel merupakan organ yang berperan besar dalam mendukung sistem imun tubuh yaitu dengan cara melindungi tubuh dari serangan infeksi. Ada banyak bakteri, virus dan jamur yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan menyebabkan infeksi. Itulah mengapa amandel sangat penting, khususnya bagi anak-anak, agar mereka tidak mudah jatuh sakit. Namun, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kamu akan semakin menguat, sehingga perlahan-lahan fungsi amandel mulai tergantikan. Ketika peran amandel sudah tidak dibutuhkan lagi, kedua kelenjar ini kemudian akan berangsur-angsur mengecil.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Amandel dan Radang Tenggorokan
Penyebab Amandel
Radang amandel atau tonsilitis umumnya disebabkan oleh virus, bakteri dan sebagian kecil disebabkan oleh jamur. Menurut sebuah riset, bakteri yang paling banyak beredar adalah dari golongan streptokokus, gonokokus, diplokokus, pneumokokus dan Haemophilus influenzae. Dari kelima jenis bakteri tersebut, serangan bakteri haemophilus influenza adalah yang paling berbahaya, karena bisa mengakibatkan amandel bernanah. Sedangkan virus yang sering menjadi penyebab amandel berasal dari golongan parainfluenza dan adenovirus. Sebagian kecil kasus radang amandel disebabkan oleh jamur berjenis candida dan aktinomises.
Gejala Amandel
Umumnya, amandel akan menimbulkan gejala berupa sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan saat menelan, sakit telinga dan batuk Sedangkan pada anak-anak, orangtua boleh mencurigai Si Kecil mengalami radang amandel bila melihat gejala-gejala berikut:
- Tidak mau makan atau minum karena sakit saat menelan.
- Anak jadi sering menarik telinga karena terasa sakit.
- Suara serak.
- Napasnya berbau kurang sedap.
- Demam.
- Mendengkur saat tidur.
- Sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar di leher dan rahang.
Pengobatan Amandel
Sebenarnya sebagian besar kasus amandel tidak tergolong serius dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, untuk meredakan gejala-gejalanya, pengidap dapat mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen dan parasetamol untuk meredakan rasa sakit. Untuk amandel yang disebabkan oleh bakteri, antibiotik adalah obat yang paling cocok untuk dikonsumsi. Selain minum obat secara teratur, pengidap juga dianjurkan untuk banyak minum air putih dan beristirahat yang cukup agar dapat cepat sembuh.
Namun, bila kondisi radang amandel tergolong parah dan sering kambuh, amandel terpaksa harus diangkat dengan menggunakan metode operasi tonsillectomy.
Baca juga: Amandel pada Anak, Perlukah Dioperasi?
Kemungkinan Amandel untuk Kambuh
Nah, bila kamu sudah pernah mengalami radang amandel waktu masih kecil dan ditangani dengan cara operasi, maka radang amandel tidak akan pernah kambuh lagi karena amandel sudah diangkat. Namun demikian, ada kemungkinan radang masih bisa timbul pada tenggorokan dan menimbulkan gejala nyeri saat menelan, mirip seperti radang amandel. Kondisi ini disebut juga dengan faringitis. Faringitis juga bukan masalah kesehatan yang serius dan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda sakit tenggorokan serta istirahat yang cukup.
Kalau kamu ingin tahu lebih jauh seputar radang amandel, tanyakan saja langsung pada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.