Bisakah Aerophobia Dicegah? Ini Faktanya
"Aerophobia dapat menimbulkan serangan panik. Untuk mencegahnya, hindari mengonsumsi kafein, obat-obatan dan alkohol yang bisa memperparah kecemasan."
Halodoc, Jakarta – Aerophobia adalah fobia atau takut untuk melakukan perjalanan penerbangan. Pengidapnya bisa cemas, khawatir, panik dan ketakutan setengah mati saat akan lepas landas, mendarat atau menghabiskan waktu lama di dalam pesawat.
Penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, trauma kecelakaan pesawat, melihat jatuhnya pesawat atau mengalami peristiwa serangan oleh pesawat disinyalir memicu fobia ini. Penelitian juga mengungkapkan kalau cuaca buruk, lepas landas, dan turbulensi selama penerbangan juga dapat memicu fobia.
Apakah Aerophobia Bisa Dicegah?
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah aerophobia. Mungkin, menangani peristiwa traumatis yang memicu kondisi ini bisa meminimalisir terjadinya fobia. Bagi pengidap aerophobia, ada beberapa hal yang bisa mencegah fobia kambuh, seperti:
- Menghindari pemicu kecemasan, seperti kafein, obat-obatan, atau alkohol.
- Bicara dengan anggota keluarga, teman, atau teman sebaya tentang ketakutan dan kecemasan yang dirasakan.
- Mendiskusikan kondisi yang dialami dengan terapis.
Sederet Faktor yang Memciu Aerophobia
Ada sejumlah faktor yang bisa memicu aerophobia. Namun, seseorang yang sudah memiliki fobia sebelumnya paling rentan mengalami fobia ini. Contoh fobia yang bisa berkembang menjadi aerophobia, yaitu:
- Claustrophobia, yaitu ketakutan untuk terbang karena berada di ruangan atau tempat yang sempit.
- Acrophobia yakni fobia terhadap ketinggian
- Fobia sosial yang membuat pengidapnya takut menghabiskan waktu lama dengan orang asing.
Bukan cuma fobia, masalah kesehatan juga bisa memicu ketakutan ini. Contohnya adalah:
- Sinus yang membuat telinga tengah mengalami penyumbatan sehingga menimbulkan rasa sakit atau pusing selama penerbangan.
- Pilek, vertigo atau gangguan telinga yang bisa semakin parah saat ada tekanan dalam pesawat.
- Penyakit kardiovaskular yang meningkatkan risiko penggumpalan darah selama penerbangan.
Tanda Seseorang Mengalami Aerophobia
Seseorang yang punya fobia ini akan selalu menghindari penerbangan. Jika terpaksa melakukan penerbangan, mereka bisa mengalami serangan panik, seperti:
- Panas dingin.
- Pusing
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Palpitasi jantung.
- Mual.
- Sesak napas (dispnea).
- Gemetar atau gemetar.
- Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Bagaimana Mendiagnosis Ketakutan Ini?
Dokter menanyakan sejumlah pertanyaan berikut untuk mendiagnosis aerophobia:
- Ketakutan yang tidak wajar saat memikirkan objek atau situasi yang memicu rasa takut, seperti pesawat terbang atau perjalanan udara.
- Ketakutan berlangsung selama enam bulan atau lebih.
- Selalu mencari cara untuk menghindari objek atau situasi.
- Kesulitan beraktivitas di rumah dan tempat kerja akibat ketakutan berlebihan.
Apakah Bisa Diobati?
Pengobatan utama aerophobia adalah melalui terapi. Opesinya meliputi:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir pengidapnya tentang penerbangan. Contohnya dengan mempelajari cara kerja pesawat atau membandingkan tingkat keamanan pesawat dengan bentuk perjalanan lainnya.
Terapis akan mengajari teknik untuk mengelola pemicu fobia. Misalnya dengan cara pernapasan dalam atau meditasi saat lepas landas, mendarat, atau turbulensi untuk mengurangi kecemasan.
2. Terapi paparan
Terapis memaparkan pasien ke tempat, pikiran, atau situasi yang berhubungan dengan perjalanan udara. Pasien dapat mengunjungi bandara dan melihat pesawat tiba dan berangkat. Alat virtual, seperti simulasi komputer penerbangan, juga dapat membantu proses terapi ini.
Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Aerophobia (Fear of Flying)
Verywell Mind. Diakses pada 2022. Aerophobia: The Fear of Flying.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan