Bisa Tingkatkan Imun, Ini Kandungan dalam Temulawak
Halodoc, Jakarta - Indonesia kaya akan tanaman rempah tradisionalnya. Tidak hanya dimanfaatkan untuk menambah cita rasa dan aroma pada masakan, rempah banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan oleh masyarakat secara turun-temurun. Temulawak menjadi salah satunya, yang terkenal akan khasiatnya sebagai penambah nafsu makan.
Manfaat temulawak memang sudah tidak diragukan lagi. Bukan hanya pada makanan atau minuman, melainkan pada kesehatan, kecantikan, kebersihan, hingga zat pewarna dan pengawet alami. Lebih sering, temulawak dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan pada saluran pencernaan.
Lalu, Apa Saja Kandungan yang Terdapat dalam Temulawak?
Banyaknya khasiat yang ditemukan pada temulawak sudah pasti karena peran dari kandungan nutrisi rempah satu ini. Di dalam temulawak terkandung protein, lemak, serat, kurkumin, karbohidrat, natrium, kalium, kalsium, zat besi, magnesium, kadmium, dan mangan. Nah, di antara semua kandungan tersebut, karbohidrat menjadi kandungan paling tinggi, disusul dengan kalsium dan kurkumin.
Baca juga: Temulawak sebagai Obat Alami Atasi Penyakit Liver
Tidak hanya itu, temulawak juga memiliki kandungan zat aktif yang membantu memaksimalkan manfaatnya untuk tubuh, yaitu:
-
Turmeron yang berperan sebagai antimikroba;
-
Germakron yang berperan sebagai agen antiinflamasi dan membantu menghambat terjadinya pembengkakan;
-
P-toluilmetilkarbinol dan seskuiterpen d-kamper yang berperan untuk membantu meningkatkan produksi empedu dalam tubuh.
Berbagai Manfaat Temulawak untuk Kesehatan
Laman Livestrong menuliskan, temulawak merangsang produksi empedu yang dapat meningkatkan fungsi saluran pencernaan. Artinya, temulawak baik untuk mengobati berbagai masalah kesehatan yang terjadi pada saluran cerna, termasuk dispepsia dan kembung.
Baca juga: Manfaat Temulawak untuk Kecantikan
Dilansir juga dari Healthline, temulawak memiliki sifat antiperadangan yang baik dan kuat, sehingga cocok dengan efektivitas beberapa obat medis antiinflamasi tanpa adanya efek samping yang membahayakan untuk tubuh.
Temulawak juga membantu meningkatkan faktor neurotropik pada otak yang berkaitan dengan fungsi otak yang lebih baik, pun mengurangi risiko penyakit otak. Artinya, temulawak efektif dalam menunda atau bahkan mengurangi masalah kesehatan yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak karena usia.
Sementara itu, studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cardiology membuktikan bahwa temulawak juga membantu menurunkan risiko tubuh terhadap masalah kesehatan jantung. Manfaat utama dari rempah ini adalah membantu meningkatkan fungsi endotelium yang berperan sebagai lapisan pada pembuluh darah.
Baca juga: Mual Akibat Asam Lambung, Bolehkah Minum Teh Hangat?
Studi lainnya yang dimuat dalam Basic Research in Cardiology mengungkapkan, disfungsi endotel diketahui menjadi pendorong utama terjadinya masalah pada jantung dan melibatkan ketidakmampuan endotelium untuk mengatur tekanan darah, pembekuan darah, dan berbagai faktor lainnya.
Mengonsumsi temulawak sebagai penguat imunitas tubuh dan pengobatan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan memang tidak salah. Namun, jika gejala yang dirasakan tidak kunjung membaik, kamu membutuhkan pertolongan medis. Jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di rumah sakit terdekat, jangan lupa juga untuk menggunakan aplikasi Halodoc setiap kali kamu hendak berobat.
Pasalnya, seperti dilansir dari laman WebMD, konsumsi temulawak bukan untuk jangka panjang atau tidak lebih dari 18 minggu, karena bisa memicu terjadinya iritasi pada perut dan mual. Temulawak juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, menyusui, dan pengidap penyakit hati.
Referensi:
Basic Research in Cardiology. Diakses pada 2020. Endothelial Cell Functions. Relationship to Atherogenesis
International Journal of Cardiology. Diakses pada 2020. The Protective Role of Curcumin in Cardiovascular Disease
Healthline. Diakses pada 2020. 10 Proven Health Benefits of Turmeric and Curcumin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan