Bisa Sembuh, Ini Cara Mengatasi Hepatitis Akut pada Anak
“Hepatitis akut pada anak masih menjadi isu besar di sektor kesehatan Indonesia. Masalah kesehatan ini bisa disembuhkan, salah satunya yaitu melalui transplantasi hati.”
Halodoc, Jakarta – Sejak ditemukan pertama kali di Inggris Raya pada April lalu, penyakit hepatitis misterius atau dikenal dengan hepatitis akut hingga kini masih belum diketahui penyebabnya. Sayangnya, penyakit ini paling rentan terjadi pada anak berusia di bawah 6 tahun yang membuat orangtua harus lebih waspada.
Secara global, kasus hepatitis akut pada anak sudah menyerang sebanyak 228 anak dengan 50 kasus masih berada pada tahap penelitian lebih lanjut. Sementara itu, di Indonesia, kasus hepatitis akut diduga sudah menyerang 18 anak, sebanyak 7 di antaranya meninggal dunia.
Hepatitis Akut pada Anak Bisa Disembuhkan
dr. Mohammad Syahril selaku Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso mengungkapkan, hepatitis akut pada anak sebenarnya bisa disembuhkan. Ketika sudah sembuh, pengidap juga bisa kembali beraktivitas normal tanpa merasakan adanya gejala kembali. Meski begitu, tetap ada potensi pengidap mengalami penyakit berulang.
Hal ini sangat mungkin terjadi bila pengidapnya melakukan kontak langsung dengan orang lain yang sedang terjangkit masalah kesehatan yang sama. Lantas, bagaimana hepatitis akut pada anak disembuhkan?
Menilik dari beberapa kasus hepatitis akut yang pernah terjadi pada anak-anak, pengidap bisa disembuhkan dengan menjalani transplantasi hati. Prosedur ini dilakukan dengan tujuan untuk menggantikan fungsi liver yang mengalami gangguan dengan organ hati yang sehat.
Sementara itu, Dr dr. Hanifah Oswari selaku Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Gastrohepatologi RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran UI turut menyatakan hal yang sama. Menurutnya, hepatitis akut yang banyak terjadi pada anak berusia di bawah 6 tahun memang bisa disembuhkan. Bahkan, beberapa kondisi menunjukkan bahwa masalah kesehatan ini juga bisa menghilang secara tiba-tiba.
Meski demikian, dr. Hanifah menambahkan, jika terjadi gejala dan tanda yang menunjukkan kondisi perburukan hepatitis akut, hal tersebut juga bisa berlangsung dengan cepat. Apabila pengidap tidak segera mendapatkan pengobatan medis, bukan tidak mungkin pengidap akan kehilangan nyawa.
Perlu diketahui bahwa selain anak-anak yang berusia kurang dari 6 tahun, penyakit hepatitis akut juga lebih mudah menyerang anak-anak dengan kondisi gizi buruk dan mengidap penyakit HIV/AIDS.
Pastikan Membiasakan Pola Hidup Bersih
Saat ini memang belum ada orang dewasa yang dinyatakan mengalami hepatitis akut. Namun, tidak menutup kemungkinan hal ini juga dapat terjadi, terutama pada mereka yang mengidap HIV karena imunitas tubuh yang lemah.
Anak berusia belia memang termasuk kelompok orang paling berisiko terserang hepatitis akut. Gejala khas dari masalah kesehatan ini seperti diare, sakit perut, muntah, yang disertai dengan bagian kulit dan putih mata yang berubah warna menjadi kuning atau jaundice.
Hasil pemeriksaan dari anak-anak yang mengalami infeksi hepatitis akut yaitu terjadi peradangan organ hati yang cukup parah, dan disertai dengan kadar enzim pada liver yang begitu tinggi. Sementara itu, demam justru jarang menjadi gejala yang muncul pada masalah kesehatan misterius ini.
Oleh karena belum diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebabnya, orangtua harus lebih waspada untuk menjaga kesehatan sang buah hati. Terutama bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 6 tahun. Sebab, adenovirus yang diduga menjadi salah satu pemicu hepatitis akut sangat mudah menyebar. Cara penularannya melalui kontak langsung, bersin, dan batuk dengan pengidap yang terinfeksi.
Alhasil, sangat penting untuk memperhatikan bagaimana cara mencegah penularan virus berbahaya ini. Salah satunya yaitu selalu memastikan anak mencuci tangan sebelum makan atau setelah menggunakan toilet. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan arahan pada anak untuk memakai masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. Jangan lupa untuk rutin mendesinfektan area rumah sehingga virus tidak mudah menyebar.
Selain itu, ibu juga bisa memberikan vitamin atau suplemen untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh anak. Dapatkan lebih mudah secara online di Toko Kesehatan aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, cukup download aplikasi Halodoc di ponsel ibu.