Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
Halodoc, Jakarta – Dermatitis seboroik merupakan gangguan yang menyerang kulit, terutama kulit kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas. Dermatitis seboroik yang menyerang kulit kepala menyebabkan bagian tersebut menjadi kemerahan, berketombe, dan bersisik.
Penyakit ini tidak menular, namun sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Dermatitis seboroik bisa memengaruhi rasa percaya diri pengidapnya. Kondisi ini juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak.
Dermatitis seboroik yang menjangkiti bayi disebut cradle cap. Meski bisa terjadi pada siapa saja, namun risiko penyakit ini menjadi lebih besar pada orang dengan kondisi tertentu, misalnya memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, mengidap HIV/AIDS, pengidap Parkinson, serta memiliki tingkat stres yang tinggi.
Baca juga: Inilah 3 Fakta Penting Mengenai Dermatitis Seboroik
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab dermatitis seboroik bisa menyerang. Tapi, hal ini disebut berkaitan dengan jamur malassezia yang terdapat pada pelepasan minyak di permukaan kulit. Kondisi ini juga disebut muncul karena adanya peradangan yang terkait dengan psoriasis. Lalu, ada beberapa faktor lain yang disebut juga berkaitan dengan penyakit ini, mulai dari konsumsi obat-obatan tertentu, kebiasaan menggaruk wajah, serta faktor genetik.
Selain itu, kondisi kesehatan kulit ternyata juga sangat berpengaruh. Orang yang memiliki kulit berminyak, bayi yang baru lahir, serta orang dewasa di atas usia 30 tahun disebut lebih berisiko mengalami gangguan ini.
Untuk memastikan penyakit dermatitis seboroik, perlu dilakukan pemeriksaan fisik, biopsi, atau pemeriksaan kelupasan sel kulit. Tujuan pemeriksaan untuk memastikan apakah gejala yang muncul merupakan tanda dermatitis seboroik atau karena penyakit lain, seperti eksim, rosacea, atau psoriasis.
Baca juga: Awas, 8 Faktor ini Tingkatkan Dermatitis Seboroik
Gejala dan Cara Mengobati Dermatitis Seboroik
Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini. Meski begitu, dermatitis seboroik umumnya tidak memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gejala yang sering muncul sebagian tanda penyakit ini adalah kulit terasa gatal, sensasi terbakar, kulit kepala berwarna merah, muncul ketombe, serta kerak pada kelopak mata.
Selain di kulit kepala, kelupasan kulit atau ketombe juga bisa terjadi di kumis, jenggot, atau alis. Dermatitis seboroik juga bisa menyebabkan kulit bersisik berwarna putih atau kuning.
Mengatasi kondisi ini biasanya bisa dilakukan dengan menggunakan krim, losion, atau sampo khusus yang banyak dijual secara bebas. Jika cara ini masih tidak ampuh mengatasi gejala dermatitis seboroik yang muncul, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis pengobatan, seperti:
-
Krim atau Gel
Salah satu pengobatan dermatitis seboroik yang bisa dilakukan adalah penggunaan krim atau gel yang direkomendasikan dokter, tujuannya untuk melawan bakteri penyebab dermatitis. Ikuti petunjuk produk atau saran dari dokter agar gejala segera mereda.
-
Sampo Antijamur
Mengatasi gejala dermatitis seboroik juga bisa dilakukan dengan menggunakan sampo antijamur. Agar gejala cepat hilang, gunakan sampo secara rutin setidaknya 2–3 kali dalam satu minggu.
-
Terapi Sinar
Selain penggunaan sampo dan krim khusus, dermatitis seboroik juga bisa ditangani melalui terapi sinar yang digabungkan dengan penggunaan psoralen. Meski bisa membantu mengatasi gejala dermatitis seboroik, namun terapi ini mungkin tidak cocok dilakukan pada orang yang memiliki rambut tebal.
Baca juga: Bukan Cuma Terasa Gatal, Ini 4 Gejala Dermatitis Seboroik
Cari tahu lebih lanjut seputar dermatitis seboroik dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!