Bisa Atasi Trigeminal Neuralgia, Ketahui Fakta Dekompresi Mikrovaskular

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Maret 2019
Bisa Atasi Trigeminal Neuralgia, Ketahui Fakta Dekompresi MikrovaskularBisa Atasi Trigeminal Neuralgia, Ketahui Fakta Dekompresi Mikrovaskular

Halodoc, Jakarta – Trigeminal neuralgia adalah nyeri kronis akibat gangguan saraf trigeminal, yakni saraf kelima dari dua belas pasang saraf di otak. Sebagian besar pengidap penyakit ini merasakan nyeri pada salah satu sisi wajah, terutama bagian bawah, mirip seperti tertusuk atau tersengat listrik selama beberapa detik. Serangan nyeri bisa muncul secara teratur selama beberapa waktu atau dalam kasus yang parah, rasa nyeri muncul ratusan kali dalam sehari.

Baca Juga: Waspada, Trigeminal Neuralgia Biasa Menyerang 8 Area Wajah Ini

Penyebab trigeminal neuralgia adalah kelainan otak akibat luka atau cedera, efek samping prosedur pembedahan, stroke, tumor yang menekan saraf trigeminal, dan trauma di area wajah. Selain itu, trigeminal neuralgia bisa terjadi akibat masalah medis yang menyebabkan rusaknya selaput pelindung saraf mielin, seperti pada penyakit multiple sclerosis.

Dekompresi Mikrovaskular untuk Atasi Trigeminal Neuralgia

Terdapat banyak cara untuk mengobati trigeminal neuralgia, salah satunya dekompresi mikrovaskular. Sebelum prosedur ini dilakukan, pengidap perlu menjalani pemeriksaan laboratorium, rekam jejak, dan foto rontgen dada.

Pengidap dianjurkan puasa selama delapan jam sebelum pemeriksaan, tapi boleh minum air putih. Berikut prosedur lengkapnya.

  • Sebelum operasi. Pengidap dianestesi untuk menghilangkan rasa sakit dan cemas selama prosedur dilakukan. Anestesi dilakukan untuk mengatur dan mempertahankan otak agar tetap lunak. Hal ini memudahkan dokter menjangkau bagian otak dalam, khususnya saraf muka yang menjadi target operasi.
  • Selama operasi. Pembuluh darah yang berhubungan dengan saraf trigeminal diangkat, kemudian sebuah bantalan ditempatkan di antara pembuluh darah dan saraf. Bila dibutuhkan, dokter memotong pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal. Setelah berhasil melepaskan saraf yang tertekan, bagian kepala yang dibuka akan dijahit dan ditambah lem khusus.
  • Setelah operasi. Pengidap dibangunkan dan dipantau di ruang intensif. Pasalnya prosedur operasi kadang menyisakan rasa pusing dan mual. Perlu diketahui bahwa prosedur ini berpotensi menimbulkan komplikasi, di antaranya adalah pendengaran menurun, kelumpuhan, rasa baal di wajah, hingga stroke. Selanjutnya pengidap menjalani masa pemulihan agar bisa segera beraktivitas.

Baca Juga: Inilah Prosedur Penanganan Bagi Pengidap Trigeminal Neuralgia

Pengobatan Lain Trigeminal Neuralgia

Selain dekompresi mikrovaskular, terdapat pengobatan untuk mengatasi trigeminal neuralgia, antara lain:

  • Konsumsi obat. Misalnya obat antikonvulsan, suntikan botox, dan obat antispasmodik.
  • Bedah radiasi pisau gamma. Melalui prosedur ini, dokter memaparkan radiasi dalam dosis tertentu ke akar saraf trigeminal untuk merusaknya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit. Prosedur ini bisa diulang jika rasa nyeri muncul kembali.
  • Rhizotomy, dilakukan dengan merusak serabut saraf untuk mengurangi rasa nyeri. Caranya dengan menyuntikan gliserol steril pada saraf trigeminal (glycerol injection), mengembangkan balon melalui selang kateter di dasar tulang tengkorak (balloon compression), serta memasukkan jarum dan mengalirkannya dengan aliran listrik ringan ke dasar tulang tengkorak (radiofrequency thermotherapy). Prosedur ini berpotensi menyebabkan wajah mati rasa, memar, serta gangguan mata dan pendengaran di sisi lokasi tindakan.

Baca Juga: Cara Pencegahan Trigeminal Neuralgia yang Perlu Dipahami

Itulah fakta dekompresi mikrovaskular yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar prosedur tersebut, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!