Biduran Terjadi Kronis, Ini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang selalu menghubungkan gatal dengan masalah kebersihan, seperti jarang mandi. Namun, timbulnya rasa gatal tidak semata-mata hanya karena masalah tidak menjaga kebersihan tubuh. Seseorang dapat merasakan gatal secara terus-menerus disebabkan oleh reaksi alergi dari suatu zat yang menimbulkan imun tubuh bereaksi.
Salah satu gangguan yang dapat terjadi karena reaksi alergi adalah biduran. Gangguan yang disebut juga dengan urtikaria terjadi ketika tubuh kamu mengalami ruam warna merah dan muncul secara tiba-tiba. Biduran dapat menimbulkan gangguan yang kronis, sehingga penting untuk mengetahui cara mengatasinya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan!
Baca juga: Biduran, Alergi atau Penyakit?
Cara Ampuh Mengatasi Biduran Kronis
Biduran kronis adalah kondisi yang terjadi pada kulit ditandai dengan ruam merah dan menimbulkan rasa gatal yang dapat terjadi di semua bagian tubuh. Gatal yang terjadi dapat menimbulkan ketidaknyamanan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Dikatakan kronis jika penyakit tersebut telah terjadi lebih dari enam minggu dan mungkin datang-pergi selama bertahun-tahun.
Mengingat rasa tidak nyaman dan gatal yang ditimbulkan, penting untuk mengetahui cara yang ampuh untuk mengatasi biduran kronis ini. Hal tersebut juga karena gangguan ini dapat menimbulkan risiko yang berbahaya terkait reaksi alergi yang timbul. Berikut adalah beberapa cara ampuh yang dapat dilakukan untuk mengatasi biduran kronis:
-
Mengonsumsi Antihistamin
Pengobatan paling awal yang dilakukan untuk mengatasi biduran kronis yang menyerang adalah dengan mengonsumsi antihistamin. Beberapa obat-obatan jenis antihistamin yang dapat diberikan untuk mengatasi biduran kronis adalah simetidin, ranitidin, dan klorfeniramin. Perawatan umumnya dilakukan dengan konsumsi antihistamin tanpa obat penenang di siang hari dan dengan obat penenang di malam hari.
Dalam dosis yang telah disesuaikan, semua obat antihistamin memiliki kemanjuran yang sama. Dokter mungkin akan melipatgandakan dosis yang ada jika pengidap biduran kronis tidak menimbulkan kemajuan saat diberikan dosis standar. Penggantian jenis antihistamin dapat diberikan jika terjadi gangguan pencernaan. Maka dari itu, penting untuk mencari kombinasi yang tepat untuk pengobatan ini.
Baca juga: Tidak Kena Air Bisa Jadi Obat Biduran Ampuh?
-
Konsumsi Histamin Blocker
Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi biduran kronis adalah dengan konsumsi histamin blocker. Obat yang disebut juga dengan antagonis reseptor H-2 ini disuntikkan atau dikonsumsi secara oral. Beberapa contoh obat yang jenis ini yang biasa diberikan oleh dokter adalah simetidin, ranitidine, dan famotidine.
Jika kamu mengidap biduran kronis dan bingung harus melakukan apa, dokter dari Halodoc dapat memberikan saran secara profesional tentang apa yang harus dilakukan. Caranya mudah sekali, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan demi kemudahan akses kesehatan.
-
Obat Antiinflamasi
Pengobatan antiinflamasi juga dapat dikonsumsi agar biduran kronis dapat diatasi. Obat kortikosteroid ini dapat mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal yang menyerang. Beberapa obat yang dikonsumsi secara oral, yaitu prednison. Namun, jenis obat ini dapat menimbulkan efek samping yang serius jika dikonsumsi dalam waktu yang lama.
-
Gunakan Losion pada Kulit yang Merah
Rasa gatal yang ditimbulkan oleh biduran terkadang sulit untuk ditahan sehingga memicu perasaan ingin menggaruk. Namun, jika kamu menggaruk bagian yang gatal tersebut malah memperburuk keadaan. Hal ini dapat disebabkan oleh kulit yang kering, maka dari itu penting untuk menjaga kelembapannya dengan cara mengoleskan losion pada bagian tersebut.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Angioedema dengan Biduran
Jika kamu sudah mengetahui beberapa cara untuk mengatasi biduran yang terus kambuh tersebut, diharapkan agar gangguan tersebut tidak menyerang kembali. Alhasil, kulit yang mulus dan sehat didapati, serta ruam-ruam merah yang menyerang hilang. Juga, usahakan untuk mencegah gangguan tersebut untuk terjadi kembali dengan menghindari pemicunya.