Biduran pada Anak Gejala Alergi Cuaca?
Halodoc, Jakarta – Biduran yang muncul di permukaan kulit bisa menjadi gejala dari alergi cuaca dingin. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bentol dan gatal pada kulit. Biasanya, gejala tersebut akan segera muncul dalam beberapa menit setelah pengidapnya terpapar cuaca dingin. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, umumnya alergi cuaca dingin terjadi pada remaja yang beranjak dewasa.
Gejala biduran yang muncul karena kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, pada kondisi yang parah atau mengganggu, gejala penyakit ini bisa diatasi dengan obat antialergi. Setelah pengobatan, gejala biduran bisa kembali muncul jika pengidapnya berada pada cuaca dingin. Maka dari itu, cara mencegah munculnya energi adalah dengan menghindari paparan suhu dingin.
Penyebab Munculnya Alergi Cuaca pada Anak
Alergi dingin bisa menyerang anak-anak, dan biasanya sembuh total dalam beberapa tahun. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan penyakit ini bisa menetap seumur hidup. Gejala utama dari penyakit ini adalah muncul biduran, yaitu bentol-bentol pada kulit. Umumnya, bentol berwarna kemerahan dan terasa gatal. Bentol yang timbul bisa berukuran beragam, mulai dari sekecil kacang hijau, hingga selebar buah anggur.
Gejala biduran pada kulit muncul saat pengidap terkena suhu dingin atau udara. Bentol biduran pada anak seringnya muncul akibat paparan udara yang lembap dan berangin. Gejala ini biasanya akan muncul dan bertahan selama 2 jam, baru setelah itu hilang dengan sendirinya. Selain biduran, alergi cuaca dingin juga bisa memicu gejala pembengkakan pada bagian tubuh yang menyentuh suhu dingin, misalnya tangan atau mulut.
Saat terpapar suhu dingin, tubuh pengidap alergi ini akan melepas zat kimia histamine yang merupakan zat pemicu reaksi alergi. Meski begitu, masih belum diketahui mengapa udara dingin bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit. Ada banayak faktor yang bisa menyebabkan anak terserang alergi cuaca, salah satunya adalah memiliki kulit yang sensitif.
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini salah satunya usia. Anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan mengalami alergi cuaca dingin. Kendati begitu, alergi cuaca dingin pada anak biasanya akan sembuh dalam beberapa tahun. Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang yang mengidap penyakit tertentu, misalnya kanker atau hepatitis.
Pada beberapa kondisi, penyakit alergi cuaca dingin juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Anak yang memiliki orangtua dengan penyakit alergi cuaca dingin memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.
Biduran yang muncul akibat kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, gejala yang mengganggu bisa diredakan dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Pemberian obat juga dianjurkan pada pengidap alergi cuaca dingin yang mengalami reaksi alergi serius, seperti sesak napas. Namun, pengobatan utama untuk kondisi ini adalah menghindari pemicunya, yaitu paparan suhu dingin. Jika harus beraktivitas di tengah cuaca dingin, kamu bisa mencoba untuk mencegah gejalanya dengan konsumsi obat tertentu.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit alergi cuaca dingin dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!