Biar Si Kecil Tetap Semangat, Ini Cara Menyiapkan Menu Buka Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Mei 2018
Biar Si Kecil Tetap Semangat, Ini Cara Menyiapkan Menu Buka PuasaBiar Si Kecil Tetap Semangat, Ini Cara Menyiapkan Menu Buka Puasa

Halodoc, Jakarta – Anak yang belum mengalami proses pubertas memang tidak diwajibkan untuk menjalani puasa Ramadan. Namun, tidak sedikit juga orangtua yang sudah mengajarkan anak puasa agar nantinya terbiasa. Akan tetapi, sebagai orangtua kamu harus paham bahwa anak-anak masih dalam usia pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga meski ia puasa, kebutuhan nutrisinya tetap harus dipenuhi. Oleh karena itu, menyiapkan menu buka puasa dan sahur ialah hal yang tidak boleh disepelekan.

(Baca juga: Ajak Si Kecil Lakukan Ini Agar Tak Lemas saat Puasa)

Selama menjalani masa pertumbuhan, nutrisi yang dibutuhkan orang dewasa dan anak-anak sebetulnya sama saja seperti hari biasa. Karena konsep puasa hanyalah menggeser waktu makan saja dan seharusnya tidak mengurangi jumlah asupan nutrisi harian. Jadi, saat menyiapkan menu buka puasa dan sahur, nutrisi yang wajib orangtua sajikan antara lain:

Protein

Protein ialah nutrisi utama yang wajib dipenuhi untuk pertumbuhan anak. Zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh. Orangtua dapat menyajikan protein dalam dua jenis sumber, yakni sumber protein nabati atau pun hewani. Contoh sumber protein yang pasti disukai anak adalah daging, ayam, telur, susu, tempe, tahu, dan produk olahan susu lainnya. Menurut Angka Kecukupan Gizi 2013, kebutuhan protein anak usia 4-6 tahun adalah 35 gram/hari, sementara anak usia 7-9 tahun adalah 49 gram/hari.

Zat Besi

Apabila anak kekurangan zat besi, ia dapat terserang anemia. Kebutuhan zat besi pada anak pun terbilang lebih tinggi karena volume darah anak pun lebih banyak seiring dengan periode pertumbuhannya. Zat besi sendiri berfungsi mengangkut oksigen ke sel-sel dalam tubuh dan juga untuk perkembangan otak. Orangtua dapat menyajikan daging, ikan, atau ayam yang merupakan sumber zat besi terbaik. Anak usia 4-6 tahun harus dipenuhi asupan zat besinya sebanyak 9 miligram/hari, sementara anak usia 7-9 tahun adalah 10 miligram/hari.

Kalsium

Kalsium berfungsi untuk megoptimalkan pertumbuhan tulang anak. Tidak hanya itu, kalsium juga dibutuhkan untuk mempertahankan detak jantung normal, pembekuan darah, serta fungsi otot dan saraf. Berilah anak makanan yang kaya kalsium seperti brokoli, keju, susu, atau yoghurt.

Vitamin A, C, dan E

Ketiga vitamin ini sangat dibutuhkan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas karena mengandung antioksidan. Orangtua dapat memberikan anak-anak sayuran dan buah-buahan yang bervariasi agar kebutuhan vitamin ini selalu terpenuhi. Setidaknya, anak disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah sebanyak 5 porsi sehari.

 

Nah, saat menyiapkan menu buka puasa dan sahur, kamu dapat mencoba untuk membuat makanan ini yang pasti disukai anak:

  1. Salad Buah

Menu ini cocok disajikan saat buka puasa. Kamu dapat memilih buah-buahan antara lain nanas, semangka, stroberi, mangga, atau melon, kemudian campurkan semua bahan dengan campuran yoghurt, skim milk, dan madu.

  1. Sup Ayam Sayur

Sup ayam yang berisi banyak sayuran dan disajikan selagi hangat adalah menu yang pasti anak suka. Selain itu, kandungan airnya juga dapat memenuhi asupan cairan tubuh selama puasa.

  1. Roti Bakar Alpukat

Menu ini juga pasti disukai oleh anak dan mengandung banyak nutrisi. Ketimbang menggunakan selai instan, kamu dapat menggunakan alpukat atau buah segar lain agar rasanya semakin nikmat.

(Baca juga: Makanan Sehat untuk Anak yang Berpuasa)

Selain menu di atas, orangtua juga bisa membicarakan soal menu makanan bergizi untuk anak saat puasa dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat Voice/Video Call dan Chat, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu keluar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!