Berhenti Minum Alkohol, Ini Pengobatan Delirium Tremens
Halodoc, Jakarta - Delirium tremens terjadi ketika seseorang mengalami gejala disorientasi yang tiba-tiba akibat seorang peminum alkohol berat mulai berhenti konsumsi alkohol. Kondisi ini mengakibatkan seseorang alami halusinasi, perubahan emosi, dan perilaku mengacau dan berbahaya. Di dalam istilah medis, delirium tremens ini merupakan kondisi detoksifikasi alkohol yang parah.
Baca juga: 7 Gejala Delirium Tremens yang Wajib Diwaspada
Bagaimana Cara Obati Delirium Tremens?
Kondisi ini bisa membahayakan jiwa dan salah satu keadaan darurat medis. Orang yang alami kondisi ini memerlukan perawatan di unit detoks karena kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu. Pengidapnya membutuhkan cairan tambahan sehingga perlu diberikan infus cairan guna mengontrol agitasi dan mencegah kejang.
Sementara itu, pada jangka waktu panjang, pengidapnya membutuhkan perawatan untuk mencegah kondisi ini muncul kembali. Beberapa langkah tersebut, yaitu:
-
Berhenti mengonsumsi alkohol;
-
Bertemu dengan terapis;
-
Mengubah kebiasaan buruk seperti minum bir dengan teman dengan hal yang lebih sehat.
Sementara itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi kondisi ini. Nah, beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu pengidapnya mengatasi delirium tremens, yaitu:
-
Cari grup pendukung untuk pecandu alkohol apabila hal tersebut membantu;
-
Jangan berhenti mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter atau mengganti dosis saat kamu sudah merasa lebih baik;
-
Jujurlah pada dokter mengenai penyalahgunaan alkohol. Apabila dokter tidak membicarakan hal tersebut, kamu yang harus menceritakannya;
-
Hindari bergaul dengan lingkungan yang terbiasa mengonsumsi alkohol;
-
Sibukkan diri dengan hal-hal positif seperti berolahraga dan melakukan hobi yang disukai.
Baca juga: Inilah 7 Jenis Delirium yang Perlu Diketahui
Lantas, Apa Penyebab Delirium Tremens?
Delirium tremens adalah kondisi ketika seseorang berhenti minum alkohol setelah terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Kondisi ini lebih mudah terjadi jika kamu tidak cukup makan.
Selain itu, delirium tremens bisa terjadi karena beberapa hal seperti cedera di kepala, infeksi, atau penyakit pada orang dengan riwayat penggunaan alkohol berat. Kondisi ini umum terjadi pada mereka yang memiliki riwayat alcohol withdrawal atau sindrom putus alkohol, khususnya pada orang yang meminum lebih dari 1,8 liter wine, 3,3 liter bir, atau 0,5 liter liquor setiap hari selama beberapa bulan.
Apa Saja Gejala dari Delirium Tremens?
Beberapa tanda dan gejala yang terjadi saat seseorang alami delirium tremens, antara lain:
-
Tremor pada tubuh;
-
Perubahan fungsi mental;
-
Agitasi, cepat marah;
-
Kebingungan, disorientasi;
-
Kemampuan fokus berkurang;
-
Tidur lelap yang berlangsung selama sehari atau bahkan lebih;
-
Kegembiraan yang berlebih;
-
Rasa takut atau paranoid;
-
Halusinasi;
-
Hiperaktif;
-
Perubahan suasana hati yang cepat;
-
Gelisahan;
-
Sensitivitas pada cahaya, suara, dan sentuhan;
-
Kejang.
Alami salah satu atau beberapa gejala di atas? Segera periksakan diri ke rumah sakit dengan membuat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tanpa repot, kamu bisa langsung datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Ini 4 Tips untuk Mengatasi Kecanduan Alkohol
Faktor Apa Saja yang Tingkatkan Risiko Delirium Tremens?
Terdapat beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang alami delirium tremens, yaitu:
-
Gaya Hidup. Minum alkohol mungkin sudah menjadi gaya hidup beberapa masyarakat. Namun perlu diketahui bahwa terlalu banyak dan dalam jangka panjang atau kebiasaan mabuk bisa membuat ketergantungan fisik pada alkohol.
-
Usia. Orang-orang yang mulai mengonsumsi alkohol pada usia dini berisiko tinggi untuk penyalahgunaan alkohol atau ketergantungan fisik akan alkohol.
-
Riwayat Keluarga. Risiko kecanduan alkohol biasanya lebih tinggi terjadi pada orang yang dibesarkan keluarga pecandu alkohol.
Selain itu, nyatanya depresi dan gangguan kesehatan mental berperan dalam meningkatkan delirium tremens. Penyakit ini umum terjadi pada orang dengan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Alcohol Withdrawal Delirium.
EM Cases. Diakses pada 2019. Alcohol Withdrawal and Delirium Tremens.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan