Berbagai Metode Pengobatan Asma pada Anak
“Mengobati asma pada anak melibatkan pencegahan gejala dan pengobatan serangan asma yang sedang berlangsung. Jenis obat diberikan sesuai dengan gejalanya. Jika gejala anak benar-benar terkontrol untuk sementara waktu, dokter anak mungkin merekomendasikan untuk menurunkan dosis atau menghentikan obat asma.”
Halodoc, Jakarta – Asma pada anak bisa menjadi kondisi yang sulit didiagnosis, karena sering kali sejumlah kondisi pada masa kanak-kanak mirip dengan gejala asma. Biasanya, dokter anak akan mempertimbangkan gejala dan frekuensinya serta riwayat kesehatan anak. Pun, diperlukan beberapa tes untuk menyingkirkan kondisi lain dan mengidentifikasi gejala asma pada anak.
Mengobati asma pada anak melibatkan pencegahan gejala dan pengobatan serangan asma yang sedang berlangsung. Obat yang tepat untuk anak tergantung pada beberapa hal, termasuk usia, gejala, pemicu asma, dan tindakan apa yang tampaknya paling berhasil untuk mengendalikan asma anak.
Pilihan Pengobatan Asma untuk Jangka Panjang
Untuk anak-anak di bawah usia 3 tahun yang memiliki gejala asma ringan, dokter mungkin melakukan observasi lebih dalam sebelum menerapkan pengobatan. Ini dikarenakan kemungkinan efek jangka panjang obat asma pada bayi dan anak kecil yang masih belum jelas.
Namun, jika bayi atau balita mengalami episode mengi yang sering atau parah, mungkin obat akan diresepkan untuk melihat apakah gejalanya membaik. Untuk kondisi asma jangka panjang, anak-anak akan diberikan pilihan obat berikut:
1. Kortikosteroid Inhalasi
Obat-obatan ini termasuk fluticasone, budesonide, mometasone, ciclesonid, beclomethasone, dan lainnya. Anak mungkin perlu menggunakan obat ini selama beberapa hari hingga minggu sebelum akhirnya membaik. Penggunaan jangka panjang obat-obatan ini telah dikaitkan dengan pertumbuhan yang sedikit melambat pada anak-anak, tetapi efeknya kecil.
2. Pengubah Leukotriene
Obat oral ini termasuk montelukast, zafirlukast, dan zileuton, yang membantu mencegah gejala asma hingga 24 jam.
3. Inhaler Kombinasi
Obat-obatan ini mengandung kortikosteroid inhalasi ditambah agonis beta long-acting. Termasuk juga fluticasone dan salmeterol, budesonide dan formoterol, fluticasone dan vilanterol, serta mometasone dan formoterol. Inhaler kombinasi ini harus digunakan hanya untuk asma yang tidak terkontrol dengan baik oleh obat lain.
Pilihan Obat Asma untuk Penanganan Mendesak
Untuk penanganan asma yang mendesak biasanya digunakan obat yang dapat memberikan efek cepat. Jenis obat ini dapat dengan cepat membuka saluran udara yang bengkak. Biasanya digunakan untuk menghilangkan gejala jangka pendek yang cepat selama serangan asma. Jenis obat pereda cepat meliputi:
1. Agonis Beta Kerja Pendek
Obat bronkodilator inhalasi ini dapat dengan cepat meredakan gejala selama serangan asma. Ini termasuk albuterol dan levalbuterol. Obat-obatan ini bekerja dalam beberapa menit dan efeknya berlangsung beberapa jam.
2. Kortikosteroid Oral dan Intravena
Obat-obatan ini dapat meredakan peradangan saluran napas yang disebabkan oleh asma parah, contohnya termasuk prednison dan metilprednisolon. Perlu diketahui obat-obat ini dapat menyebabkan efek samping yang serius jika digunakan dalam jangka panjang. Jadi, obat ini hanya bisa digunakan untuk mengobati gejala asma yang parah dalam jangka pendek.
Penggunaan Obat Asma untuk Anak Perlu Rekomendasi Dokter
Mengingat efek jangka panjangnya, penggunaan obat asma untuk anak memang perlu rekomendasi dokter. Sebelum menentukan obatnya, orangtua perlu mengenali gejala untuk menyesuaikan jenis obat mana yang digunakan.
Kemudian, setelah dokter memberikan rekomendasi obat, lakukan pengamatan seberapa baik obat bekerja. Lalu, lakukan identifikasi kapan saja serangan asma pada anak muncul.
Orangtua juga perlu mengedukasi anak mengenai penggunaan obat-obatan, bagaimana cara menggenggam peralatannya. Ada baiknya untuk menuliskannya, sehingga anak dapat mengingat langkah-langkahnya.
Alangkah baiknya juga orangtua mulai mengkategorikan derajat asma anak dari yang biasa sampai ke tahap warning. Ini akan mempermudah penanganan jika asma kumat. Gejala dan pemicu asma pada anak bisa jadi berubah seiring waktu.
Jika gejala anak benar-benar terkontrol untuk sementara waktu, dokter anak mungkin merekomendasikan untuk menurunkan dosis atau menghentikan obat asma. Jika asma anak tidak terkontrol dengan baik, dokter mungkin ingin mengubah atau menambahkan obat.
Demikianlah informasi mengenai metode pengobatan asma pada anak. Kalau orangtua membutuhkan informasi detail lainnya, tanyakan saja langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download sekarang juga!