Berbagai Macam Obat Medis untuk Atasi Biduran pada Anak
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan abaikan kondisi anak yang mengalami ruam kemerahan disertai dengan bentol dan terasa gatal. Kondisi ini bisa menjadi tanda anak mengalami biduran atau yang dikenal sebagai urtikaria. Biduran dapat terjadi ketika tubuh terpapar oleh alergen yang menyebabkan tubuh mengeluarkan zat histamin sehingga muncul gejala.
Baca juga: Biduran pada Anak? Ini Faktor Penyebabnya
Pada biduran yang terbilang ringan, kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada biduran kronis, biasanya membutuhkan penanganan medis untuk mengatasinya. Salah satunya dengan penggunaan beberapa jenis obat-obatan medis. Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui lebih banyak mengenai obat medis untuk mengatasi biduran anak, di sini!
Gejala Biduran
Gejala akan dialami berbeda oleh tiap pengidapnya. Biduran sendiri terbagi menjadi dua jenis. Biduran akut dan kronis. Lalu, apa yang membedakan keduanya? Kedua jenis biduran biasanya ditandai dengan gejala yang serupa. Mulai dari ruam kemerahan, bentol, dan terasa gatal. Bentuk ruam maupun bentol yang muncul pun akan berbeda-beda. Namun, lamanya waktu atau durasi terjadinya biduran yang membedakan kedua jenis biduran.
Biduran akut terjadi secara tiba-tiba tetapi dapat mereda dalam waktu beberapa hari. Sedangkan, biduran kronis dapat terjadi dalam waktu yang lebih lama. Untuk itu, jika anak dicurigai mengalami gejala biduran kronis, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan agar kondisi ini dapat ditangani dengan baik.
Apalagi jika anak menunjukkan beberapa gejala lain, seperti demam, pembengkakan pada bibir, pusing, keringat dingin, hingga sesak napas. Pastikan anak berada di ruangan dengan suhu yang nyaman dan tingkat stres yang rendah agar gejala tidak semakin memburuk.
Baca juga: Cara Mengobati Biduran yang Aman untuk Anak
Obat Medis untuk Biduran Anak
Biduran yang ringan dapat diatasi dengan beberapa cara sederhana di rumah. Mulai dari memberikan peringatan pada anak untuk tidak menggaruk bentol, gunakan sabun yang tidak mengandung pewangi pada anak, pastikan anak tetap berada pada kondisi yang nyaman, anak menggunakan pakaian longgar, perbanyak air putih, dan penuhi kebutuhan vitamin C maupun D.
Namun, jika dalam beberapa hari biduran tidak kunjung membaik, biasanya dokter akan memberikan beberapa jenis obat medis untuk mengatasi biduran anak. Berikut ini beberapa jenis obat medis yang perlu diketahui:
- Antihistamin
Obat ini akan menghentikan gatal dan mengurangi bentol dengan menghambat histamin. Contoh obat ini adalah cetirizine. Sebaiknya wanita hamil tidak mengonsumsi obat ini karena efeknya tidak diketahui.
- Kortikosteroid.
Obat ini diberikan untuk menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mengurangi biduran yang parah. Contoh obat ini adalah prednisolone. Tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini dalam jangka waktu lama karena dapat menimbulkan efek samping hipertensi, katarak, dan diabetes.
Biduran kronis
Penanganan biduran jenis ini bertujuan untuk mengendalikan gejala-gejala yang timbul dan menghindari pemicu yang dapat memperburuk kondisi. Pengobatan medisnya, antara lain:
- Antihistamin H1 dan H2
Selama gejala berlangsung, kamu harus mengonsumsi antihistamin H1 secara teratur. Dosis obat disesuaikan dengan gejala yang ada. Jika obat ini tidak meredakan gejala, sebelum memberikan antihistamin H2, dokter akan memberikan rupatidine. Obat ini masih termasuk antihistamin H1, tetapi lebih efektif mengatasi biduran kronis.
Antihistamin H2 dapat dikonsumsi apabila timbulnya bentol bertambah parah. Obat ini akan mempersempit pembuluh darah yang dapat mengurangi kemerahan pada kulit. Efek samping antihistamin H2, antara lain diare, sakit kepala, dan pusing.
- Kortikosteroid
Biduran kronis bisa ditangani dengan pemberian kortikosteroid. Namun, obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang karena memiliki efek samping, antara lain nafsu makan meningkat, perubahaan suasana hati, dan kesulitan tidur.
- Leukotriene Receptor Antagonists
Obat ini dapat membantu meredakan bentol dan warna kemerahan pada kulit. Bisa digunakan sebagai pengganti kortikosteroid karena efek sampingnya lebih ringan, yaitu sakit kepala dan mual.
- Siklosporin
Cara bekerja obat ini mirip dengan kortikosteroid. Dapat diberikan dalam bentuk kapsul atau sirop. Siklosporin menekan efek buruk akibat autoimun. Efek samping yang ditimbulkan, antara lain tekanan darah tinggi, masalah ginjal, kadar kolesterol meningkat, dan sakit kepala.
- Omalizumab
Untuk biduran yang tidak merespons pengobatan antihistamin, omaluzimab mungkin dapat dijadikan alternatif obat. Diberikan dalam bentuk suntikan. Omalizumab berfungsi untuk mengurangi jenis antibodi yang berperan menimbulkan biduran.
Itulah beberapa jenis obat medis untuk biduran anak yang perlu ibu ketahui. Tentunya penggunaan obat-obatan ini perlu dilakukan dibawah pengawasan dokter anak, ya.
Baca juga: Apa yang Perlu Dilakukan untuk Atasi Biduran pada Bayi?
Jika ibu sudah memiliki resep terkait obat medis untuk biduran anak, ibu bisa gunakan Halodoc dan lakukan pembelian obat menggunakan resep melalui aplikasi ini. Dengan begitu, ibu bisa menunggu dari rumah selagi obat diantarkan dari apotek. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Are Hives (Urticaria)?
American College of Allergy, Asthma, and Immunology. Diakses pada 2021. Hives.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan