Berbagai Jenis Operasi Vagina dan Risikonya yang Perlu Diketahui
“Operasi vagina terdiri dari beberapa jenis, tergantung bagian mana yang akan ditangani. Perawatan dan proses pemulihannya pun beragam, tergantung indikasi medis dan tingkat kerumitan operasi.”
DAFTAR ISI
- Jenis-Jenis Operasi Vagina
- Waspada Risiko Operasi Vagina
- Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Operasi Vagina
Halodoc, Jakarta – Operasi vagina adalah tindakan medis untuk memperbaiki bentuk vagina dan meningkatkan fungsinya. Prosedur ini bisa mencakup operasi pada bagian vagina, labia, hingga selaput dara.
Melansir American College of Obstetricians and Gynecologists, tujuan utama operasi vagina yakni untuk mengurangi rasa sakit, memperbaiki tampilan, ukuran, fungsi, atau tingkat sensitivitas vagina.
Jenis-Jenis Operasi Vagina
Tujuan melakukan operasi vagina bisa berbeda-beda. Jika tindakan ini bertujuan untuk menangani masalah kesehatan, maka tindakanya masuk dalam kategori bedah rekonstruksi.
Namun, jika tujuannya adalah estetika, maka prosedurnya masuk dalam kategori bedah kosmetik genital.
Berikut jenis-jenis operasi vagina yang perlu diketahui:
1. Vaginoplasty
Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki tampilan sekaligus mengencangkan vagina. Tak sedikit orang yang merasa bahwa vagina yang kencang berdampak pada gairah seksual. Meski begitu, vaginoplasty belum tentu bisa meningkatkan hasrat seksual.
Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan vaginoplasty:
- Vagina mengendur karena persalinan atau penuaan.
- Cacat lahir yang mengganggu perkembangan vagina.
- Cedera fisik akibat kecelakaan, penyerangan, atau pemerkosaan.
- Perubahan bentuk vagina akibat paparan radiasi atau eksisi.
- Transgender yang telah melakukan operasi afirmasi gender.
Prosedur vaginoplasty bisa berbeda-beda tergantung indikasi medis. Berikut contoh prosedur yang bisa kamu lakukan:
- Menghilangkan kelebihan jaringan ataupun struktur abnormal pada vagina.
- Menjahit vagina dengan tujuan mengencangkan jaringan yang longgar.
- Mengurangi ukuran pembukaan vagina.
- Meningkatkan fungsi vagina dalam kasus cacat bawaan lahir.
- Mencegah genangan darah berlebih saat menstruasi.
Perawatan pasca operasi dan lamanya proses pemulihan pun bisa berbeda-beda, tergantung pada indikasi medis dan tingkat kerumitan operasi.
Selain itu, yuk Kenali Anatomi Vagina dan Gangguan yang Sering Muncul.
2. Labiaplasty
Labiaplasty bisa kamu lakukan bersama vaginoplasty maupun tidak, tergantung indikasi medis. Tindakan ini dilakukan pada lipatan luar vagina (labia mayora) atau lipatan bagian dalam (labia minora).
Labia mayora sendiri berfungsi melindungi vagina yang tertutupi rambut kemaluan. Sementara itu, labia minora berfungsi melindungi uretra, saluran yang membawa urine.
Pada umumnya, labiaplasty bertujuan untuk memperbaiki ukuran labia. Biasanya dilakukan apabila ukuran labia minora melebihi labia mayora. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko iritasi selama aktivitas fisik.
Selain itu, jaringan yang berlebih juga bisa menampung lebih banyak bakteri. Alhasil, potensi terjadinya infeksi saluran kemih lebih tinggi.
Berikut tindakan yang bisa dokter lakukan:
- Mengecilkan ukuran labia dengan menghilangkan beberapa jaringan.
- Memasukan filler atau lemak menggunakan suntikan ke dalam labia untuk membesarkannya
- Merekonstruksi labia menggunakan jaringan lain
Proses pemulihan operasi vagina bisa berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan. Usai prosedur, pasien mungkin mengalami pembengkakan, ketidaknyamanan, dan rasa sakit.
Namun, efek tersebut bisa diminimalisir dengan pereda nyeri dan antibiotik yang diresepkan dokter. Dokter juga akan mengajari cara merawat luka operasi di rumah.
3. Hymenoplasty
Selaput dara atau hymen adalah jaringan tipis, kecil, dan elastis yang berada di lubang vagina. Karena sifatnya yang tipis, jaringan ini mudah robek dan mengalami perdarahan. Nah, hymenoplasty adalah operasi vagina untuk memperbaiki selaput dara yang robek maupun membentuk hymen yang sebelumnya tidak ada.
Hal yang perlu kamu ingat, operasi vagina ini tidak untuk mengembalikan keperawanan. Pasalnya, setiap orang bisa mengartikan keperawanan secara berbeda-beda.
Jadi, robeknya selaput dara bukan sebuah jaminan bahwa seorang wanita sudah tidak perawan lagi. Kamu bisa membaca artikel berikut ini untuk mengetahui mitos dan fakta seputar keperawanan Mitos Mengenai Keperawanan dan Selaput Dara yang Sering Keliru.
Prosedur perbaikan selaput dara ini dapat memakan waktu kurang dari satu jam. Tindakannya dengan menjahit bagian yang tersisa, menggunakan jahitan khusus. Bagi wanita yang lahir tanpa memiliki hymen, dokter akan membentuk selaput dara buatan menggunakan bagian kecil jaringan vagina. Proses pemulihannya bisa memakan waktu sampai tiga bulan.
4. Perineoplasty
Operasi vagina yang satu ini berfungsi memperbaiki perineum, yaitu ruang antara anus dan vagina. Perineoplasty bisa mengencangkan perineum, mempersempit lubang vagina dan memperbaiki bekas luka di sekitar vagina.
Pada umumnya, prosedur ini dilakukan apabila kulit di sekitar lubang vagina mengendur dan meregang. Kondisi tersebut bisa disebabkan karena proses persalinan, penurunan berat badan ekstrim, pelecehan seksual atau cedera fisik.
Tindakan operasi vagina ini bisa menggunakan anestesi lokal atau umum, tergantung seberapa parah kondisinya. Dokter perlu membuat sayatan di lubang vagina, kemudian memotong kelebihan kulit atau jaringan parut.
Setelah itu, dokter akan memperbaiki lapisan otot yang lebih dalam di sekitar vagina. Terakhir, tepi sayatan akan dijahit.
5. Monsplasty
Beberapa wanita memiliki tonjolan kulit dan lemak berlebih di bagian mons atau pubis. Tonjolan tersebut bisa mengakibatkan wanita merasa terlalu malu untuk mengenakan baju renang atau celana ketat
Tujuan dari monsplasti adalah mengurangi jumlah jaringan lemak atau kulit, bergantung pada penyebab tonjolan. Dokter bisa menggunakan anestesi lokal selama prosedur. Namun, semuanya tergantung pada jumlah jaringan yang akan dokter angkat.
Waspada Risiko Operasi Vagina
Bedah rekonstruktif vagina tentu bermanfaat untuk meningkatkan organ kelamin ini. Mulai dari mengencangkan vagina seperti sebelum melahirkan, meningkatkan kenyamanan saat beraktivitas, sampai meningkatkan rasa percaya diri saat berhubungan seksual.
Bahkan, beberapa pasien yang telah melakukannya bisa merasakan sensitivitas saat berhubungan seksual yang belum pernah dirasakan. Meski begitu, tetap ada potensi komplikasi dari prosedur ini, contohnya seperti:
- Banyak jaringan vagina yang hilang.
- Perdarahan hebat.
- Memar (hematoma).
- Infeksi.
- Kerusakan pada luka.
- Rasa sakit berkelanjutan.
- Sakit saat berhubungan seksual.
- Berkurang atau hilangnya sensitivitas.
Itulah informasi seputar operasi vagina yang perlu kamu ketahui. Jika kamu berencana melakukannya, pastikan kamu sudah menimbang dengan matang terkait besaran manfaat dan risikonya.
Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Operasi Vagina
Jika kamu butuh informasi lebih dalam tentang operasi vagina,, konsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Helena Sunarja Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Naeny Fajriah Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
American Society of Plastic Surgeons. Diakses pada 2024. Aesthetic Genital Plastic Surgery.
National Health Services. Diakses pada 2024. Labiaplasty (vulval surgery).
WebMD. Diakses pada 2024. Vaginoplasty and Labiaplasty.
The American College of Obstetricians and Gynecologist. Diakses pada 2024. Vaginal Rejuvenation, Labiaplasty, and Other Female Genital Cosmetic Surgery.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan