Berbagai Jenis Infusan dan Kegunaannya
“Infusan di tangan bukanlah pemandangan aneh pada pasien yang tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Cairan ini berfungsi untuk mengganti cairan tubuh dan pemberian obat langsung melalui pembuluh darah. Infus akan dialirkan langsung ke dalam tubuh menggunakan selang kecil yang terhubung dengan jarum suntik dan kantung cairan.“
Halodoc, Jakarta – Infusan seringkali diberikan pada orang yang sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apa sebenarnya isi dari cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh tersebut? Apa saja kira-kira fungsi dari cairan infus? Jika itu pertanyaannya, berarti kamu sedang membaca artikel yang tepat. Berikut ulasannya!
Secara umum, infus memang diberikan sebagai pengganti cairan tubuh sekaligus untuk memasukkan obat secara langsung ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Karena itu, salah satu fungsi dari infusan adalah untuk mengatasi ataupun menghindari risiko dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh. Jika dilihat dari fungsinya, cairan infus dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cairan kristaloid dan cairan koloid.
Baca juga: Infus Zat Besi di Tangan, Ini Manfaatnya
Mengenal Perbedaan Cairan dalam Infusan
Cairan infus (intravenous fluid) dimasukkan langsung ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Karena itu, infusan dipasang dengan cara menyuntik atau menusuk pembuluh darah melalui permukaan kulit. Jarum suntikan akan tersambung dengan selang kecil yang di ujungnya terdapat kantong atau botol berisi cairan infus.
Selang kecil inilah yang akan menjadi jalur dan mengalirkan cairan menuju pembuluh darah. Secara umum, jenis cairan yang ada di dalam botol infus dibedakan menjadi dua, yaitu cairan kristaloid dan cairan koloid. Penggunaan infusan, baik dari segi jenis dan jumlah cairan akan disesuaikan dengan kondisi tubuh serta kebutuhannya atau tujuan pemberian infusan.
Ada beragam jenis cairan infus yang bisa digunakan dalam perawatan medis. Namun, secara umum jenis cairan yang digunakan bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Cairan kristaloid
Salah satu masalah medis yang bisa diatasi dengan infusan adalah dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh. Nah, untuk gangguan tersebut, jenis cairan infus yang digunakan adalah cairan kristaloid. Cairan ini mengandung natrium klorida, natrium glukonat, kalium klorida, natrium asetat, magnesium klorida, dan glukosa. Beragam kandungan dalam cairan kristaloid bisa membantu mengembalikan keseimbangan kadar elektrolit tubuh, menghidrasi tubuh, mengembalikan pH, serta sebagai cairan resusitasi.
Baca juga: Parasetamol Infus, Apa Perbedaannya dengan yang Biasa?
- Cairan koloid
Fungsi lain dari infusan yang dipasang saat mendapatkan perawatan medis adalah mengatasi kondisi yang lebih serius. Dalam kasus seperti ini, infusan yang digunakan adalah cairan koloid, yaitu cairan yang memiliki molekul lebih berat. Umumnya, jenis cairan infus ini digunakan pada orang yang mengalami penyakit kritis, akan atau sedang menjalani bedah, juga sebagai cairan resusitasi.
Ada beragam jenis infusan yang dibagi ke dalam masing-masing kelompok cairan di atas. Biasanya, dokter atau tenaga medis akan memberikan informasi terkait apa saja kandungan dan kegunaan dari jenis infus yang digunakan. Jangan ragu untuk bertanya dan meminta informasi terkait cairan yang diberikan saat kamu atau orang terdekat diinfus.
Saat mengalami dehidrasi, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan, termasuk cairan infus kristaloid. Biar lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Download Halodoc segera di App Store atau Google Play!
Baca juga: Perhatikan Ini Sebelum Menggunakan Morfin dari Resep Dokter
Secara umum, cairan infus tidak boleh sembarangan diberikan. Penggunaan jenis pengobatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan tenaga medis. Sebab, ada risiko terjadi komplikasi atau gangguan kesehatan akibat salah memberikan cairan infus. Mengingat, pemberian cairan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kebutuhannya.