Berbagai Hal Penyebab Gangguan Bipolar yang Perlu Dipahami
“Penyebab gangguan bipolar seringkali bukan dari satu faktor saja. Faktor genetik dan faktor lingkungan bisa saling berinteraksi sehingga timbul gangguan mental yang satu ini.”
Halodoc, Jakarta – Gangguan bipolar merupakan masalah kesehatan mental yang memengaruhi perasaan dan perilaku pengidapnya. Seseorang yang mengalami kondisi ini memiliki suasana hati yang mudah berubah-buah secara ekstrem.
Terkadang pengidapnya bisa merasa sangat senang dan berubah menjadi sedih seketika. Perubahan ini tidak jelas pemicunya. Penyebab utama gangguan ini masih belum jelas karena banyak faktor penyebabnya.
Berbagai Penyebab Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi yang kompleks dengan banyak faktor yang memicu perkembangannya.
Faktor-faktor ini seringkali berinteraksi satu sama lain, sehingga seringkali tidak bisa menentukan apa penyebab pastinya.
Nah, berikut berbagai faktor yang ditengarai memicu gangguan bipolar:
1. Genetik
Salah satu faktor risiko utama dalam perkembangan gangguan bipolar adalah faktor genetik.
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar, maka ia berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Meski ada risikonya, saat ini tidak ada penelitian tentang gen tunggal yang menjadi penyebab langsung gangguan bipolar.
Sebaliknya, sejumlah gen yang berinteraksi dengan faktor lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan gangguan ini.
Mau tahu apa saja obat-obatan untuk mengatasi bipolar? Baca di artikel ini: Ini Jenis-Jenis Obat Bipolar yang Biasa Diresepkan Dokter
2. Lingkungan
Selain genetik, lingkungan juga menjadi faktor penyumbang terbesar gangguan mental ini.
Trauma masa kecil, stres berat, atau perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang dapat memicu episode mania atau depresi.
Penggunaan obat-obatan, alkohol, atau narkoba juga dapat memperburuk kondisi bipolar atau memicu episode baru.
3. Perubahan kimia otak
Perubahan dalam fungsi kimia otak juga diyakini menjadi faktor penyebab gangguan bipolar.
Ketidakseimbangan neurotransmitter tertentu, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, dapat memengaruhi suasana hati dan energi seseorang.
Namun, mekanisme persisnya masih belum sepenuhnya dipahami.
Untuk mengontrol gejala bipolar, salah satu obat yang dokter atau psikiater biasanya akan resepkan adalah depakote. Lalu, Apa Itu Depakote?
4. Gangguan neurologis atau kesehatan mental lainnya
Gangguan bipolar sering kali terkait dengan gangguan neurologis atau kesehatan mental lainnya.
Misalnya, gangguan bipolar dapat terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan, gangguan makan, atau gangguan kepribadian.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan kompleks antara gangguan bipolar dengan masalah kesehatan mental lainnya.
5. Gaya hidup dan kebiasaan
Beberapa faktor gaya hidup juga dapat memengaruhi perkembangan gangguan bipolar.
Kurangnya tidur, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memperburuk gejala bipolar.
Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat dan pola tidur yang teratur dapat membantu mengelola gangguan ini.
Untuk mencegah episode depresi pada orang dewasa yang mengidap gangguan bipolar, biasanya dokter akan menyarankan obat lamictal. Nah, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Lamictal.
6. Hormon
Perubahan hormonal dalam tubuh, seperti selama kehamilan atau menopause, dapat memengaruhi perubahan suasana hati dan energi seseorang.
Lambat laun, kondisi ini lantas bisa memicu perkembangan gangguan bipolar pada beberapa individu.
7. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat depresi atau obat penenang, dapat memicu episode mania pada mereka yang memiliki faktor genetik gangguan bipolar.
Selain itu, pengobatan gangguan bipolar sendiri, seperti penggunaan obat stabilisator suasana hati, juga dapat memengaruhi gejala dan perkembangan kondisi ini.
Catat, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Antimania obat yang bisa digunakan untuk mengatur suasana hati pada pengidap gangguan bipolar.
8. Trauma dan pengalaman hidup
engalaman traumatis atau peristiwa hidup yang sulit juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan bipolar.
Pengidap yang mengalami trauma masa kecil atau kehilangan orang tersayang mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2023. Bipolar Disorder.
American Psychiatric Association. Diakses pada 2023. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan