Berbagai Gejala HIV dan AIDS pada Pria yang Perlu Diketahui
“HIV dan AIDS dapat menimbulkan gejala yang signifikan pada pengidapnya. Pada pria, gejalanya bisa berupa luka pada penis sampai menurunnya hasrat seksual.”
DAFTAR ISI
- Kenali Gejala HIV dan AIDS pada Pria
- Perkembangan HIV/AIDS dalam Tubuh
- Hubungi Dokter Ini untuk Penanganan Infeksi HIV
Halodoc, Jakarta – Penyakit HIV menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya karena dapat tingkatkan risiko alami AIDS dan sejumlah penyakit lain. Penyakit HIV disebabkan oleh paparan virus HIV.
Virus ini menjadi salah satu virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan menyebabkan infeksi serta menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, tubuh akan memiliki kekebalan yang semakin rendah. Inilah yang menyebabkan pengidap HIV rentan alami gangguan kesehatan.
HIV yang tidak ditangani dengan baik dapat tingkatkan risiko AIDS. Kondisi ini menjadi salah satu tahap akhir dari infeksi HIV yang menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi.
Meskipun belum ditemui pengobatan yang tepat, tetapi dengan melakukan perawatan dan pencegahan, penyakit ini dapat diperlambat perkembangannya.
Tidak ada salahnya kenali lebih awal gejala yang muncul agar penanganan dapat dilakukan lebih dini, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pengidap.
Kenali Gejala HIV dan AIDS pada Pria
Penyakit HIV maupun AIDS menjadi penyakit yang dapat dialami pria maupun wanita. Namun, gejala yang akan dialami oleh tiap pengidap akan berbeda. Tidak semua pengidap HIV mengalami gejala yang serupa. Bahkan, ada beberapa pengidap HIV yang tidak menunjukkan gejala pada kondisi awal.
Meskipun hampir serupa, ternyata ada beberapa gejala khas pada pria yang mengalami penyakit HIV, seperti:
1. Menurunnya Keinginan Seks
Pengidap HIV dapat mengalami kondisi ini akibat testis yang tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup.
Ada beberapa rekomendasi obat yang dapat digunakan untuk terapi HIV. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui“
2. Luka pada Bagian Penis
Sebaiknya jangan abaikan munculnya luka pada penis. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit HIV pada pria. Tidak hanya penis, luka juga rentan muncul pada bagian anus.
3. Nyeri saat Buang Air Kecil
Infeksi virus HIV dapat menyebabkan pengidap pria mengalami nyeri saat buang air kecil. Tidak hanya itu, biasanya gejala ini akan disertai tanda lain. Namun, gejala lain pun dapat dialami oleh pengidap wanita.
Melansir Healthline, hampir 80 persen pengidap HIV mengalami gejala awal seperti paparan virus influenza selama 2–4 minggu.
Gejala awal kondisi ini akan menyebabkan demam ringan, ruam kulit, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga kelelahan pada pengidap HIV. Selain itu, penurunan berat badan, mual, muntah, munculnya keringat pada malam hari, nyeri sendi, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening menjadi gejala lain yang menyertai.
Perkembangan HIV/AIDS dalam Tubuh
HIV menjadi penyakit dengan perkembangan yang cukup lama. Penyakit ini memiliki 3 Fase yang berbeda.
1. Fase Akut
Tahap ini akan menjadi tahap awal penularan. Biasanya, pengidap akan jarang menyadari bahwa dirinya mengalami paparan virus HIV. Hal ini disebabkan gejala yang terbilang sangat ringan.
Namun, dalam tahap ini, pengidap sudah memiliki jumlah virus HIV yang banyak dalam darah. Meskipun gejala ringan, tetapi pengidap sudah dapat menularkan virus HIV pada orang lain.
2. Fase Asimtomatik
Tahap ini dapat berlangsung selama 10 tahun. Saat memasuki fase asimtomatik, virus dapat dikendalikan melalui perawatan dengan terapi antiretroviral. Pada tahap ini, penularan lebih kecil terjadi dibandingkan fase akut.
3. AIDS
Fase ini menjadi tahap yang paling parah, di mana virus HIV menyebabkan penyakit AIDS pada pengidap HIV. Jumlah virus yang ada dalam darah telah merusak sebagian besar sel kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang sangat rendah membuat penyakit lebih rentan menyerang tubuh pengidap AIDS.
Itulah beberapa fase dalam penyakit HIV dan AIDS yang perlu kamu ketahui. Melansir Centers for Disease Control and Prevention, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit HIV, seperti melakukan hubungan intim yang aman, tidak berganti pasangan, dan tidak berbagi jarum suntik.
Hubungi Dokter Ini untuk Penanganan Infeksi HIV
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda HIV, segera hubungi dokter penyakit dalam di Halodoc.
Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:
1. dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
Kamu dapat menghubungi dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD yang mendapatkan gelar dokternya di Universitas Hang Tuah Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi Manado pada 2020.
Saat ini, dokter Puguh berpraktik di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat dan termasuk anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar infeksi HIV.
Ia juga bisa memberikan solusi seputar hipertensi, diabetes, gangguan kesehatan lansia, masalah kesehatan paru, alergi dan fungsi ginjal.
Chat dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Agar makin waspada, Ini Tingkatan Hepatitis dari yang Paling Tidak Berbahaya yang perlu kamu ketahui.
2. dr. Agnita Irawaty Sp.PD
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Agnita Irawaty Sp.PD. Ia adalah lulusan Universitas Tarumanagara pada 2010 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Yogyakarta dan masih tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI.
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Agnita Irawaty Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengobati HIV.
Chat dr. Agnita Irawaty Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Ketahui pula cara Diagnosis Hepatitis dengan 5 Pemeriksaan Ini.
3. dr. Vera Bahar Sp.PD
Dokter Vera Bahar Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021.
Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan infeksi HIV .
Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. dr. Siska Damayanti Sp.PD
Dokter Siska Damayanti Sp.PD merupakan salah satu pilihan dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.
Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait pengobatan infeksi HIV.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc
5. dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO
Pilihan lainnya, yaitu dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2015 dan 2023.
Dokter Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO kini berpraktik di Lampung Tengah dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Memiliki pengalaman sebagai dokter spesialis penyakit dalam selama 9 tahun, dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang penanganan infeksi HIV.
Sebagai dokter spesialis penyakit dalam, ia bisa memberikan saran terkait gangguan imunitas, hipertensi, diabetes, autoimun, fungsi ginjal dan gangguan kesehatan lansia.
Chat dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang pengobatan infeksi HIV.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. About HIV.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What Are The Early Sign of HIV in Men?
Healthline. Diakses pada 2024. HIV Symptoms in Men.
Web MD. Diakses pada 2024. HIV Symptoms in Men.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan