Alasan Berat Badan Ideal Belum Tentu Sehat
Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang terobsesi memiliki tubuh dan berat badan ideal. Hal ini biasanya terpengaruh dari standar tubuh ideal dan kecantikan yang biasa ditemukan di iklan-iklan televisi atau media sosial. Namun sebetulnya kesadaran untuk mendapatkan berat badan ideal bukan hanya untuk menunjang penampilan saja, tetapi juga untuk mencegah beragam penyakit yang bisa datang akibat penumpukan lemak.
Jadi dapat dikatakan bahwa jika terbebas dari masalah obesitas, maka kita terhindar dari risiko terkena penyakit jantung atau stroke.
Sayangnya berat badan ideal ternyata tidak selamanya melindungi dari ancaman penyakit, lho.
Selama ini, berat badan ideal seseorang bisa ditentukan menggunakan kalkulator BMI (body mass index) atau disebut IMT (indeks massa tubuh). Setelah mendapatkan hasilnya, kamu dapat menentukan sendiri status berat badan yang kamu miliki. Jika kamu masih masuk dalam kategori berat badan ideal, sayangnya ini tidak benar-benar menggambarkan status gizi dan persentase lemak tubuh, jadi bukan berarti kamu terbebas dari gangguan penyakit akibat timbunan lemak. Sebab, rumus IMT hanya menyesuaikan berat dan tinggi badan agar kamu tampak proporsional.
Baca Juga: Biar Selalu Sehat, Ini Komposisi Lemak yang Baik untuk Tubuh
IMT memang dapat memberikan gambaran berat badan ideal, namun sayangnya hal ini bukan penentu apakah kita akan selalu sehat. IMT tidak bisa memberikan gambaran lemak yang ada di tempat lain seperti lemak viseral atau lemak di rongga perut yang menyebabkan perut membuncit, lemak subkutan atau lemak yang disimpan di bawah kulit dan berbahaya bila berada dalam tingkatan yang tinggi, serta lemak lain yang menguntungkan.
Faktanya, lemak viseral adalah salah penyebab dari berbagai gangguan penyakit seperti diabetes tipe 2, gangguan jantung dan kanker.
Jadi, misalkan seseorang memiliki IMT berlebih namun komposisi lemak di tubuhnya normal, bisa jadi orang tersebut bisa dipertimbangkan lebih sehat daripada orang-orang dengan IMT normal tapi massa lemaknya berlebih. IMT juga tidak membantu jika seseorang memiliki postur sangat tinggi, sangat pendek, atau sangat berotot. Seperti misalnya atlet yang beratnya terdiri dari otot mungkin memiliki IMT yang sama dengan orang yang beratnya terdiri dari lemak. Ini karena kepadatan tulang dan persentase lemak tubuh yang berbeda, sementara hal ini tidak dapat diperhitungkan dengan IMT.
Lantas, Seperti Apa Berat Badan yang Sehat?
Jadi, berat badan ideal seperti yang ditunjukan IMT bukan berarti badan badan yang sehat. Berat badan sehat adalah kondisi berat badan yang dapat menurunkan risiko akan masalah kesehatan. Bukan hanya untuk mencapai angka tertentu pada timbangan, tetapi usaha mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik. Cara untuk mendapatkan badan yang sehat tidak perlu diet ketat, melainkan pola makan yang sehat dan aktivitas fisik secara teratur adalah kunci untuk mendapatkanya.
Kamu juga dapat merasakan sendiri saat memiliki berat badan sehat, yaitu saat kamu merasa bugar, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala yang berarti, selalu berpikiran jernih, dan tidak memiliki penyakit. Jadi, jika kamu memiliki berat badan ideal tetapi kamu sering lemas, kurang bersemangat dan mudah sakit maka hal ini bukan hal yang baik.
Baca Juga: 3 Tanda Tubuh Harus Mulai Diet
Kalau ingin mengetahui lebih banyak tips mendapatkan berat badan sehat, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya berusaha memberikan solusi terbaik agar kamu dapat mencapai berat badan ideal dan sehat. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan